***Ketika
engkau datang menyanyikan lagu cinta disaat buliran air hujan menetes
membasahi tandusnya bumi kehidupan.
**Nyanyikanlah…
Nyanyikanlah segala isi hatimu dengan sentuhan lembut segala rasa
yang bersemayam dalam jiwa
***Alunkanlah
musik rindu dan segala harapmu untuk memekik segala nestapa bersama
sang gelap diatas semesta
**Cobalah
untuk melantunkan segala mimpi-mimpimu kala sukma menyambut semangat
baru
***Dan
Dengarlah bisik lembut gemercik air yang berseru mengimbangi teriakan
sang alam kala ia rindukan setiap sentuhan kasih ditemani lembut
belaian sang angin.
*Lihatlah
Betapa Indahnya Sang Lentera kala kembali langit menampak warna biru
cerahnya setelah awan hitam kelabu terbawa nyanyian lembut warna
pelangi
**
Lihatlah Sang Langit yang bertabur keceriaan setelah hujan menghapus
dahaga,
***Nyatakanlah
segala mimpi dan pandangilah keindahan, semuanya itu benar-benar
datang merona berikrarkan cinta dan kasih-Nya,
**Tak
ubahnya air yang mengalir disetiap tepian. kala jiwa telah terengkuh
dalam persimpuhan syukurnya, indah terasa setiap bait lantunan doa.
***Begitulah
syair rindu menggugah rasa, menumbuhkan bibit kasih dengan hujan dan
embun yang masih menempel lembut dipucuk dedaunan.
***Jika
saja esok pagi datang dengan warna jingga diatas semesta, sambutlah
ia dengan seruan kasih, peluklah ia dengan cinta.
**Rengkuhlah
segala asa yang masih menari-nari didalam sana
***Biarkanlah
ia Bangkit dalam terangnya, bak mentari yang terbangun dari lelap dan
terjaga untuk menyambut bahagia
*Rasakanlah
Kelembutan sang angin yang berhembus mesra
***Nikmatilah
sang Mega kala mengawali kehidupan diufuk timur sana dengan sinar
memanja
**Dan
Rengkuhlah kehangatan sang mentari kala ia datang menyambut senyum
dalam lingkaran pena bertutur karunia
***Sungguh,
dialah karunia terindah yang pernah ada
**Berkah
kehidupan yang mengibarkan kebahagiaan bagi sang jiwa, bagi semesta
dan nyanyian burung pagi kala pagi menyingsingkan gelapnya malam
diawal penantian
*Tak
perlu lagi menangis dalam kubangan lumpur kesedihan beralaskan
penderitaan
**Jabatlah
segala Rasa yang datang menyemaikan diri dengan indahnya
***Menyapa
Lembut penuh kehangatan, menyingsingkan gundah gulana
***Disaat
jiwa merasakan kehangatan karunia kasih Tuhan dimana awal memulai
merangkai makna
*Sungguh
itulah tarian lembut bahagia bercengkerama bersama warna cerah
kedamaian yang bercumbu didalam dada. Keep spirit for Our Life
Better.
Salam
satu Jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup Bahagia
Mustafid
Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar