Jumat, 16 Maret 2012

Nyanyian Cinta bagi sang Jiwa


***Ketika engkau datang menyanyikan lagu cinta disaat buliran air hujan menetes membasahi tandusnya bumi kehidupan.
**Nyanyikanlah… Nyanyikanlah segala isi hatimu dengan sentuhan lembut segala rasa yang bersemayam dalam jiwa
***Alunkanlah musik rindu dan segala harapmu untuk memekik segala nestapa bersama sang gelap diatas semesta
**Cobalah untuk melantunkan segala mimpi-mimpimu kala sukma menyambut semangat baru
***Dan Dengarlah bisik lembut gemercik air yang berseru mengimbangi teriakan sang alam kala ia rindukan setiap sentuhan kasih ditemani lembut belaian sang angin.
*Lihatlah Betapa Indahnya Sang Lentera kala kembali langit menampak warna biru cerahnya setelah awan hitam kelabu terbawa nyanyian lembut warna pelangi
** Lihatlah Sang Langit yang bertabur keceriaan setelah hujan menghapus dahaga,
***Nyatakanlah segala mimpi dan pandangilah keindahan, semuanya itu benar-benar datang merona berikrarkan cinta dan kasih-Nya,
**Tak ubahnya air yang mengalir disetiap tepian. kala jiwa telah terengkuh dalam persimpuhan syukurnya, indah terasa setiap bait lantunan doa.
***Begitulah syair rindu menggugah rasa, menumbuhkan bibit kasih dengan hujan dan embun yang masih menempel lembut dipucuk dedaunan.
***Jika saja esok pagi datang dengan warna jingga diatas semesta, sambutlah ia dengan seruan kasih, peluklah ia dengan cinta.
**Rengkuhlah segala asa yang masih menari-nari didalam sana
***Biarkanlah ia Bangkit dalam terangnya, bak mentari yang terbangun dari lelap dan terjaga untuk menyambut bahagia
*Rasakanlah Kelembutan sang angin yang berhembus mesra
***Nikmatilah sang Mega kala mengawali kehidupan diufuk timur sana dengan sinar memanja
**Dan Rengkuhlah kehangatan sang mentari kala ia datang menyambut senyum dalam lingkaran pena bertutur karunia
***Sungguh, dialah karunia terindah yang pernah ada
**Berkah kehidupan yang mengibarkan kebahagiaan bagi sang jiwa, bagi semesta dan nyanyian burung pagi kala pagi menyingsingkan gelapnya malam diawal penantian
*Tak perlu lagi menangis dalam kubangan lumpur kesedihan beralaskan penderitaan
**Jabatlah segala Rasa yang datang menyemaikan diri dengan indahnya
***Menyapa Lembut penuh kehangatan, menyingsingkan gundah gulana
***Disaat jiwa merasakan kehangatan karunia kasih Tuhan dimana awal memulai merangkai makna
*Sungguh itulah tarian lembut bahagia bercengkerama bersama warna cerah kedamaian yang bercumbu didalam dada. Keep spirit for Our Life Better.
Salam satu Jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup Bahagia
Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar