Ibu Ovy merasa
khawatir dengan tingkah laku anaknya akhir-akhir ini yang begitu enggan
untuk masuk sekolah. sudah berkali-kali Ibu Ovy Mencoba untuk menasihati
anaknya agar mau berangkat ke sekolah, mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh Ibu Guru, pun juga berkumpul dan bermain bersama dengan
teman-temannya disekolah, namun ternyata hasilnya nihil. Karena
Penasaran, Ibu Ovy mencoba menelusuk dengan pertanyaan sederhana kepada
Irma, Anak kesayangannya yang baru berusia Enam Tahun. seorang anak
yang sedang duduk dibangku TK,
Ibu Ovy; “Nak, Kok nggak mau ke sekolah sich, Emangnya disekolah ada masalah apa?”
Irma; “Ibu Gurunya “BODOH” bu.
Ibu Ovy; “Lho... Kok bisa begitu, Nak?
Irma: “Iya Bu, Masa' setiap hari bertanya itu-itu saja. Ibu guru nggak keren. Setiap hari cuma diajarin menghitung, satu tambah satu berapa. Irma jadi Bosan.
Ibu Ovy; “Ibu guru pengen biar adek bisa lho. Makanya diajarin menghitung dari awal.”
Irma; “Ibu Gurunya sich “BODOH” amat Bu, kagak keren banget. Cuma bisa menghitung Itu-itu saja.”
Ibu Ovy; “?!?!?!?!?!**##%????”
Sahabat Pembaca yang budiman. Barangkali kita sampai hari ini menginginkan suatu perubahan yang terjadi kepada orang-orang disekitar kita, perubahan menuju kehidupan yang menabjubkan, namun anehnya, kita terkadang terlalu memaksakan sesuatu kepada orang lain dengan cara yang itu-itu saja tanpa adanya warna baru untuk menghilangkan kejenuhan yang dialami oleh peserta didik, atau juga dikehidupan orang yang ingin kita berikan masukan dalam hidupnya. Lebih-lebih masukan kepada diri sendiri.
Mengajarkan kebaikan adalah baik, dan memang selayaknya untuk ditebarkan, diajarkan, dan dibagi-bagi kepada semua orang, namun memaksakan kebaikan dengan cara yang notabenenya “JADUL” tentu saja akan menjadikan orang lain mengelak dan bahkan mengejek. Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan hal demikian itu terjadi, Bukan?! Akankah kita mau untuk belajar dengan cara yang berbeda dan melihat sesuatu dengan cara yang lebih indah, menyesuaikan cara yang tujuannya untuk penggapaian suatu harapan yang memang ingin dicapai. Bungkusnya boleh saja berbeda, isinya tetap sama; kebaikan itu sendiri.
Oleh karena itu, memberikan masukan dan atau menebarkan kebaikan tentulah disesuaikan dengan kondisi kehidupan orang yang ada disekitar kita, bukannya memaksakan orang sebagaimana apa yang kita inginkan. Terobosan baru sangat diharapkan, mebawa orang lain tidak harus dipaksa-paksa, tidak pula harus mengkuti ego semata, ada sesungguhnya cara jitu yang layak dicoba; berikanlah warna dan berbagilah kepada sesama, inilah penggerak utama yang mampu membangkitkan semangat diri, pun juga orang lain. Hari ini hasilnya meungkin jauh dari harapan, namun belajar untuk bersabar dalam menggapai impian adalah mencerahkan diri dan menginspirasi orang lain ditengah pentas kehidupan ini.
Kebaikan itu tidak perlu dipaksakan, Tidak pula diajarkan dengan omelan ataupun makian. tidak perlu dengan cara yang itu-itu saja, bukankah seponsor kebaikan itu adalah Tuhan? Akankah kita meragukannya? So, saatnya untuk menumbuhkan semangat belajar dengan cara yang berbeda. Belajar dimanapun itu, asalkan kebahagiaan dalam jiwa selalu ada dan hadir untuk memotifasi diri kita untuk terus melaju menggapai hidup baru yang penuh dengan perolehan menabjubkan yang layak dibanggakan dikehdiupan masa depan. Keep Spirit For Our Life Better.
Salam Satu Jiwa. Salam SEHAT JIWA untuk menggapai hidup bahagia.
Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Ibu Ovy; “Nak, Kok nggak mau ke sekolah sich, Emangnya disekolah ada masalah apa?”
Irma; “Ibu Gurunya “BODOH” bu.
Ibu Ovy; “Lho... Kok bisa begitu, Nak?
Irma: “Iya Bu, Masa' setiap hari bertanya itu-itu saja. Ibu guru nggak keren. Setiap hari cuma diajarin menghitung, satu tambah satu berapa. Irma jadi Bosan.
Ibu Ovy; “Ibu guru pengen biar adek bisa lho. Makanya diajarin menghitung dari awal.”
Irma; “Ibu Gurunya sich “BODOH” amat Bu, kagak keren banget. Cuma bisa menghitung Itu-itu saja.”
Ibu Ovy; “?!?!?!?!?!**##%????”
Sahabat Pembaca yang budiman. Barangkali kita sampai hari ini menginginkan suatu perubahan yang terjadi kepada orang-orang disekitar kita, perubahan menuju kehidupan yang menabjubkan, namun anehnya, kita terkadang terlalu memaksakan sesuatu kepada orang lain dengan cara yang itu-itu saja tanpa adanya warna baru untuk menghilangkan kejenuhan yang dialami oleh peserta didik, atau juga dikehidupan orang yang ingin kita berikan masukan dalam hidupnya. Lebih-lebih masukan kepada diri sendiri.
Mengajarkan kebaikan adalah baik, dan memang selayaknya untuk ditebarkan, diajarkan, dan dibagi-bagi kepada semua orang, namun memaksakan kebaikan dengan cara yang notabenenya “JADUL” tentu saja akan menjadikan orang lain mengelak dan bahkan mengejek. Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan hal demikian itu terjadi, Bukan?! Akankah kita mau untuk belajar dengan cara yang berbeda dan melihat sesuatu dengan cara yang lebih indah, menyesuaikan cara yang tujuannya untuk penggapaian suatu harapan yang memang ingin dicapai. Bungkusnya boleh saja berbeda, isinya tetap sama; kebaikan itu sendiri.
Oleh karena itu, memberikan masukan dan atau menebarkan kebaikan tentulah disesuaikan dengan kondisi kehidupan orang yang ada disekitar kita, bukannya memaksakan orang sebagaimana apa yang kita inginkan. Terobosan baru sangat diharapkan, mebawa orang lain tidak harus dipaksa-paksa, tidak pula harus mengkuti ego semata, ada sesungguhnya cara jitu yang layak dicoba; berikanlah warna dan berbagilah kepada sesama, inilah penggerak utama yang mampu membangkitkan semangat diri, pun juga orang lain. Hari ini hasilnya meungkin jauh dari harapan, namun belajar untuk bersabar dalam menggapai impian adalah mencerahkan diri dan menginspirasi orang lain ditengah pentas kehidupan ini.
Kebaikan itu tidak perlu dipaksakan, Tidak pula diajarkan dengan omelan ataupun makian. tidak perlu dengan cara yang itu-itu saja, bukankah seponsor kebaikan itu adalah Tuhan? Akankah kita meragukannya? So, saatnya untuk menumbuhkan semangat belajar dengan cara yang berbeda. Belajar dimanapun itu, asalkan kebahagiaan dalam jiwa selalu ada dan hadir untuk memotifasi diri kita untuk terus melaju menggapai hidup baru yang penuh dengan perolehan menabjubkan yang layak dibanggakan dikehdiupan masa depan. Keep Spirit For Our Life Better.
Salam Satu Jiwa. Salam SEHAT JIWA untuk menggapai hidup bahagia.
Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar