Ikhlaslah
wahai hatiku, ikhlaslah menatap lepas semesta tanpa seorangpun yang
meminta manja
Kemanapun
bola mata melepas busur pandangnya
Biarkanlah
ia berlari menelusuk semesta kemanapun ia suka
Biarlah
ia termangu melihat betapa mempesonanya apa yang terbentang didepan
sana
Dan
larut, tenggelam dalam buaian keindahan yang terpancar dari setiap
sisinya
Yang
senantiasa membuatnya terpaku dalam bisik lembut syukur diatas tapal
waktu yang terus berlalu
Ikhlaslah
wahai hatiku, Ikhlaslah menatap pijar sang bintang kala ia bertengger
diatas cakrawala
Bertabur
diatas lembaran atap langit dengan kemegahannya disetiap waktu
Kemegahan
cahaya kelembutannya menghadirkan kedamaian
Betapapun
kuatnya jiwa berharap mencungkil gugus bintang agar datang menyapa
Sungguh,
Tak akan pernah ia datang mendekat
Dan
tak akan pernah ia melekat, kecuali apa yang dirasa didalam sana
Hanya
jiwa yang mampu merasakan geletar hadirnya
Begitu
jauh dari pandangan bola mata namun begitu dekat dalam keindahan
dikedalaman sana
Dan
hanya mampu terlukiskan diatas lembaran jiwa dalam dada, berbahasakan
cinta
Geletar
rasa bertunaskan Rindu, berbuah kasih dan menebarkan aroma cinta yang
tak seorangpun tahu artian bisik lembutnya
Ikhlaslah
wahai hatiku, Ikhlaslah memandang sang rembulan kala purnama
menerangi bilik-bilik semesta
Tak
perlu menengadah menatap pesonanya yang begitu terang dalam
kelembutannya
Cukuplah
untuk menikmati satir cahaya yang terpancar bagi jiwa-jiwa yang
tertunduk dalam gelap dimalam yang senyap
Ikhlaslah
wahai hatiku, ikhlaslah dalam rindu yang terus menggema dalam Qalbu
Sang
bintang tahu apa yang bersemayam didalam jiwamu
Sang
rembulan pun mengerti kenapa engkau merindu
Semuanya
berbisik malu ketika melihat Kasih terbaring diatas kasur jiwa dalam
dadamu itu
Ikhlaslah
wahai hatiku, Ikhlaslah atas segala Rindu yang datang menjamu
Ingin
rasanya berteriak mengadu akan Rasa yang menggelayuti sukma
Wahai
hatiku, Ikhlaslah atas segala gundah yang berseru lantang ditepian
pantai penantian
Biarlah
Rindu berseteru dalam segala hasrat yang berbisik mesra disetiap
waktu
Relakanlah
Geletar-gelatar Cinta yang membuat lirih hati bersuara merdu
Selaksa
Rasa yang tak akan pernah engkau mengerti
Yang
mengenalkanmu arti dan kehampaan disepanjang perjalanan
Walau
begitu Ikhlaslah dalam sujudmu
Aku
ingin membisikkan kepadamu tentang sesuatu yang mendamaikan
mimpi-mimpimu,
Wahai
hatiku “Biarkanlah TUNAS RINDU menjamu disetiap waktu, Ikhlaslah
wahai hatiku dalam bisik pinta dan sujud malammu.” Keep spirit For
Our Life.
Salam
satu jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup bahagia
Mustafid
Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar