Tidak
hanya orang-orang terdahulu yang begitu percaya dengan hal-hal yang
namanya MITOS, Manusia modern pun kerap kali bersentuhan dengan
hal-hal yang notabenenya berbau mitos. Dan sampai saat ini, begitu
banyak ragam mitos yang masih melekat dalam keseharian sebagian
masyarakat yang mana MITOS tersebut bercokol didalam alam pikiran
yang sulit sekali dilepaskan. Ironisnya, Mitos yang begitu banyak
melanda pikiran masyarakat bukanlah sesuatu yang menguntungkan,
justru mitos-mitos tersebut mengandung muatan negative yang mampu
membuat seseorang tidak lagi berpikir secara rasional sehingga tidak
jarang mitos tersebut menjadikan seseorang menjadi pecundang, picik,
berkecil hati, was-was, pesimis, bahkan kehilangan kendali untuk
menatap masa depan dengan lebih baik.
Ini
terbukti, betapa seringnya kita mendengar bahwa mereka yang lahir
dari keturunan petani miskin maka akan menjadi seorang miskin. Begitu
juga dengan mereka yang secara turun temurun dalam kehidupan melarat,
maka anak cucu mereka akan mewariskan “KEMELARATAN” dari nenek
moyang mereka yang tidak mungkin lagi mereka bisa mengelak darinya.
Begitulah ragam mitos yang sering terdengar dalam kehidupan
keseharian. Sungguh naïf bukan?
Ada
lagi MITOS yang seharusnya tidak menjadi konsumsi, namun justru
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang kesemuanya itu membuat
mental terpupuk dalam keterpurukan yang suatu saat menjadikan kita
hidup dalam keterhinaan. Dalam kepercayaan masyarakat, bahwasanya
mereka yang memiliki tangan yang sempit akan mengalami kehidupan yang
sempit. Mereka yang sudah berulangkali ditinggal menikah oleh sang
pacar akan mengalami nasib yang begitu-begitu saja yang pada akhirnya
membuatnya tidak bisa memiliki istri, artinya akan hidup sendiri
untuk selamanya.
Mereka
yang bermata sipit jauh lebih beruntung dari mereka yang memiliki
mata yang lebar. Dan masih banyak lagi ragam mitos lainnya. Tentu
saja MITOS tersebut sangatlah berpengaruh dalam kehidupan orang yang
mempercayainya sehingga membuatnya jatuh dalam kungkungan mental.
Tentu tidak seorangpun yang menginginkannya, bukan?
Sahabat
Pembaca yang budiman. Izinkanlah diri ini untuk bertutur sederhana
apa adanya, menyampaikan pesan bijak dari para tetua yang arif lagi
bijaksana, Jelas sudah bahwasanya semua MITOS tersebut hanyalah omong
kosong belaka. Semua MITOS yang menjadikan kita terpuruk bukanlah
konsumsi yang tepat bagi pertumbuhan jiwa kita, semua itu hanyalah
penuturan yang tidak pantas untuk kita dengarkan. Begitu banyak bukti
yang terbentang didepan mata, MITOS hanyalah penuturan yang tidak
memiliki bukti yang kuat karena begitu banyak bukti untuk
menyangkalnya, jadi yang terpenting untuk kita lakukan adalah
mengabaikan ragam MITOS NEGATIF yang tidak layak untuk kita konsumsi
dalam kehiiupan sehari-hari.
Semua
itu bertujuan untuk menyelamatkan kita dari kehawatiran akan masa
depan. Betapa tidak, betapa banyak orang yang mempercayai RAGAM MITOS
yang didengarnya hingga pada akhirnya menjadikannya khawatir akan
masa depannya sendiri. Pada dasarnya, keputusan yang kita ambil dalam
mensikapi ragam mitos akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masa
depan kita, apakah MITOS tersebut terbukti BENAR ataupun TIDAK. Semua
itu berasal dari diri kita masing-masing, semua itu terangkum dalam
hukum pikiran kita sendiri.
Jika
saja kita begitu percaya dengan hal-hal yang buruk akan terjadi (The
Law of Blieve), maka semua itu akan benar-benar menjadikan kehidupan
kita buruk adanya sebagaimana apa yang kita yakini sebelumnya.
semakin sering kita berpikir hal-hal negative tentang sesuatu akan
terjadi (The law of repetition), maka kesemuanya akan berpengaruh
dalam kehidupan kita disetiap harinya.
Jika
saja didalam alam pikiran kita meng-iya-kan segala sesuatu yang
negative berlaku lantas membiarkannya bertumbuh besar dikemudian
harinya, maka segala tindakan yang teraktualisasikan dalam kehidupan
keseharian dan hasilnya pun akan mengikuti apa yang telah masuk
kedalam pikiran kita yaitu kegagalan, kesenjangan, kehancuran,
kesedihan dan ragam kemelekatan lainnya. Ini mengingatkan kita akan
satu hal yang, ternyata apa yang kita bina secara terus menerus dalam
alam pikir kita akan menjadikannya nyata dikemudian harinya (The Law
of attraction).
Ini
artinya kita semua memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh
menjadi diri kita yang terbaik, diri yang terlahir secara luar biasa
dan akan menjadi luar biasa jika kita benar-benar meng-enyahkan
segala macam MITOS negative. Bukankah kita memiliki TUHAN tempat
bergantung yang selalu membisiikan kita hal-hal positif yang mana
ilham-Nya mengantarkan kita kepada kesuksesan dan kebahagiaan
sebagaimana yang kita mimpi-mimpikan?
Ini
mengingatkan kita akan satu hal, Orang yang memiliki kekurangan dan
masa lalu yang suram akan dapat menikmati kehidupan yang jauh lebih
lapang. Semua orang memiliki hak untuk menikmati hidup dipenuhi
kebahagiaan. Cukuplah mitos-mitos negative yang seringkali dituturkan
sebagai angin berlalu yang tidak perlu disimpan dalam pikiran karena
kita sadari bahwa MITOS NEGATIF itulah yang menjauhkan kita dari IMAN
kepada TUHAN.
Sungguh
benar adanya, bukan karena rupa dan bentuk fisik yang menjadikan
hidup seseorang diurapi karunia Tuhan. Bukan pula karena keturunan
dan ras serta warna kulit seseorang yang mengantarkan kehidupannya
dipenuhi oleh kesuksesan sebagaimana yang sering terdengar dalam
ceritra MITOS yang seringkali diperdengarkan. Sejatinya sumber
pencapaian seseorang terletak dari kekuatan diri serta usahanya yang
disandarkan kepada Sang Illahi. Harapan dan impian positif serta
kerja keras-lah yang menjadikan hidup seseorang dipenuhi ragam
kesuksesan, bukan semata-mata karena mitos bahwa mereka yang berkulit
kuning langsat yang mendapatkan kehidupan dahsyat. Jadi, saya, anda,
dan juga mereka memiliki kesempatan untuk menjadi diri yang luar
biasa, diri pribadi yang berharga karena menghargai nikmat dan
karunia yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Keep spirit For Our Life
Better.
Salam
satu jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup bahagia.
Mustafid
Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar