Rabu, 07 Maret 2012

Jangan Sampai Air mata itu mengalir membasahi pipi Manismu.

Banyak hal yang sebenarnya mampu membuat kita tersenyum bahagia disetiap harinya, seperti misalnya keceriaan bersama sahabat, keluarga dan kerabat, mendapatkan kelapangan dalam hidup, mempunyai kesempatan luang untuk bisa berkarya lebih baik lagi dari hari ke hari, dan masih banyak daftar kebahagiaan diluar sana yang tidak akan mungkin bisa tercantumkan satu persatu secara keseluruhan, karena keterbatasan itulah kami hanya menyebutkan poin-poin penting yang sering terjadi dalam hidup ini. Namun disatu sisi yang lain, Banyak hal pula yang bisa membuat kita bersedih. Mulai dari ditinggal oleh seseorang yang sangat kita cintai dan sayangi, dikhianati oleh teman sendiri, financial yang tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan masih banyak lagi hal lainnya yang tentunya akan bisa membuat kita bersedih.(WARNING; tidak diperkenankan untuk menyebut daftar kesedihan secara keseluruhan karena dapat meyebabkan KANKER-kantong kering; kekurangan financial, Kerusakan pikiran, Sakit jantung akibat ditinggal pacar, beban mental, sakit hati dan KEMATIAN akibat bunuh diri). Semua itu silih berganti adanya. Tidak ada yang kekal dalam hidup ini. Begitulah pesan kehidupan ini agar kita tidak lupa diri saat kebahagiaan menyatu dalam hidup ini, pun juga tidak bersedih hati suatu ketika mendapatkan cobaan diatas bentangan perjalanan hidup dimuka bumi. Semua ada waktunya.

Sahabat pembaca yang budiman. Tidak semua keceriaan itu akan mampu mewujudkan dan menghadirkan kesadaran akan makna hidup yang sesungguhnya. Namun berbeda halnya dengan kesedihan. Seringkali kesedihan menghentakkan kesadaran kita yang paling dalam hingga membuat kita menyadari betapa lemahnya kita dan menuntun kita untuk lebih dekat dengan tuhan. Banyak orang yang bersinar cerah dalam hidupnya setelah melewati banyak cobaan dan rintangan yang terus menghujam disetiap perjalanannya diatas pentas kehidupan. Jarang sekali keceriaan itu membuat kesadaraan setiap orang tersentak untuk kembali kepada jalan pencerahan. Justru sebaliknya, begitu banyak orang yang lupa diri atas kecukupan nikmat yang dimilikinya, bahkan terkadang karunia nikmat yang berlimpah itu membuatnya congkak, sombong, dan lupa kepada orang yang membutuhkan uluran tangan mereka, lebih-lebih lupa terhadap dirinya sendiri. Sungguh naïf, bukan?

Kalau memang begitu halnya, saatnyalah kita membuka diri disaat kesedihan mencoba menghentakkan kesadaran kita. Barangkali itulah waktu yang tepat untuk kita bisa menjadi seorang yang bersinar terang dalam hidup ini. Sebenarnya kesedihan itu adalah wajah kebahagiaan yang tertunda karena sebab dan lain hal. Kita akan lebih mengerti makna kesedihan itu disaat kita telah mampu membuka kesadaran diri untuk menilai realitas kehidupan yang sebenarnya secara essensial. Percaya atau tidak, sebenarnya perihal apapun yang membuat kita bersedih, pada saat yang sama, ternyata juga bisa membuat kita tersenyum bahagia jika kita bisa menyadari makna yang terkandung didalam kesedihan yang sedang menimpa. Bagi mereka yang hidupnya tercerahkan, mereka lebih bersyukur atas kesedihan yang sedang mendera hidup mereka, dalam keyakinan mereka, cobaan hidup adalah cara tuhan untuk mengajari mereka belajar memahami kebermaknaan dalam hidup untuk mengerti makna hidup yang sejatinya mampu membawa hidup lebih lapang disetiap harinya dan disaat itu pula tuhan mengajarkan arti kekuatan yang sesungguhnya. Kesedihan pula yang mampu mendobrak jiwa yang keras agar lebih peka terhadap sinar terang kehidupan ini dibalik entitas yang ada.

Dalam pandangan mereka yang bijaksana, sesungguhnya kesedihan itu bukan karena ketiadak adanya kebahagiaan, Tapi karena ketidakmampuan kita untuk melihat sisi positif dari segala sesuatu yang ada secara essensial. Dengan kata lain, kesedihan dan kebahagiaan hanyalah sudut pandang semata dalam mencoba menilik lebih jauh artian kehidupan ini. Jadi sesungguhnya kesedihan bisa diubah menjadi sebuah kebahagiaan hanya dengan mengubah sudut pandang, bagaimana menilai hidup ini secara lebih positif dan mampu menyesuaikan diri secara progresif, karena dengan cara inilah kita mampu mengubah kesedihan menjadi sumber kebahagiaan. Dan inilah sudut pandang orang-orang yang selalu bisa berbahagia dan merasakan kebahagiaan tanpa henti-hentinya, meski dalam kesulitan sekalipun, mereka mampu meredam kesedihan itu lantas mengubahnya menjadi sumber kebahagiaan sekaligus sumber pembelajaran dan melatih diri untuk lebih bijak dalam meniti jalan hidup ini. Jadi, kenapa harus bersedih hati jikalau sebenarnya kita mampu menghadirkan kebahagiaan dalam hidup kita disetiap harinya?

Banyak orang terperanjat dan terperosok dalam kesedihan yang membuatnya begitu sulit untuk menerima kenyataan yang sedang berlaku dalam hidup ini hanya karena pikiran sempit yang sedang bersemayam didalam pikiran dan perasaan mereka, padahal sebenarnya mereka mampu mencicipi kebahagiaan sebagaimana mestinya. Seperti misalnya saja, begitu banyak orang yang memenjarakan dirinya sendiri hanya karena pengaruh dari orang lain atau segala sesuatu diluar dirinya. Ada seorang sahabat yang pernah bertutur demikian, “sungguh, saya tidak akan pernah bisa bahagia tanpa hidup dengannya. Saya begitu berharap untuk memilikinya karena dialah satu-satunya orang yang selama ini hadirkan kebahagiaan dalam hidup saya.” Begitulah seorang sahabat berucap ketika kesedihan mendera hidupnya. Ia begitu menyesali hidupnya. Hanya karena satu orang yang begitu ia cintai mengkhianatinya, lantas ia memenjarakan hidupnya sendiri hingga membuat ia bersedih tanpa suatu ujung yang pasti.

Sebenarnya ia seharusnya bersyukur ketika ditinggalkan oleh seorang kekasih yang tidak lagi setia. Bagaimana jikalau penghianatan cinta terjadi setelah berkeluarga? Bagaimana jika ternyata si “dia” bukanlah orang yang terbaik bagi hidup kita? Barangkali pertanyaan tersebut mampu membuat kesadaran kita tersentakkan lantas kembali hidup normal seperti biasanya dan lebih bersyukur atas pesan suci tuhan yang kita tidak sadarai akan kehadirannya dalam hidup kita. Betapa Maha Kasihnya tuhan kepada kita. Sebelum semua kejelekan itu menimpa, Tuhan telah menghentikan segala sesuatu kejelekan yang akan menimpa. Namun mengapa kita tetap saja bertahan untuk memilih kesedihan sebagai pilihan hidup? Mengapa sampai saat ini kita masih saja seolah-olah menjadi orang lain dalam hidup kita sendiri? Bukankah kita jualah yang sesungguhnya memegang kendali penuh atas hidup kita disetiap harinya?

Jika saja kita masih berorientasi pada pola pikir yang demikian, kita sepenuhnya belum menjadi seorang yang merdeka. Sesungguhnya kita terlihat tanpa belenggu rantai disekujur tubuh, namun sebenarnya kita sedang terjajah dan begitu banyaknya belenggu rantai dipikiran kita yang terus saja membayangi hidup kita disetiap harinya. Sahabat pembaca yang budiman, wajar saja kita harus bersedih ketika ditinggal oleh seseorang yang begitu kita cintai dan sayangi, namun bukan berarti kehilangan si “dia” adalah akhir dari hidup kita. Cobalah untuk memikirkan segala sesuatu dari sudut pandang positifnya. Mencoba untuk Selalu berbaik sangka atas kepastian yang tuhan takdirkan kepada kita. Sesungguhnya kita tidak akan pernah merasakan hidup bahagia jikalau hidup ini selalu dipenuhi oleh perasangka-perasangka buruk terhadap segala sesuatu, lebih-lebih terhadap diri sendiri. Sebaliknya, prasangka buruk itu justru akan membuat kita hidup dalam ketakutan yang tidak pernah berakhir. Jadi, saat sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk memulai berfikir positif dan mengakhiri belenggu pikiran negatif. Kalau hanya satu atau dua orang saja yang mengkhianati Cinta dan tidak bisa dipercaya, bukan berarti semua orang didunia ini Pengkhianat Cinta. Bukan?

Cobalah sekarang untuk memikirkan segala sesuatunya dari sudut pandang yang berbeda; sudut pandang yang positif dan menanamkan keyakinan bahwa tuhan tidak akan mungkin melarikan diri dari Keluh kesah dan Pinta hamba-hamba-Nya. Begitu mudahnya Tuhan menciptakan alam semesta yang begitu luasnya, apalagi hanya sekedar menghilangkan kesedihan yang sedang menimpa Makhluk ciptaan yang sangat disayangi-Nya. Saatnya menyertakan tuhan disetiap harinya agar jiwa kita lebih kuat untuk menapaki rintangan hidup ini yang datang silih berganti. Seberat apapun cobaan hidup, semua itu akan sangat mudah kita lewati jika selalu menyertakan Tuhan disetiap pijakan langkah kaki diatas pentas kehidupan disetiap harinya. Cara demikian akan mampu menumbuhkan Rasa percaya diri dan sikap optimis untuk melampaui garis-garis kehidupan.

Sahabat Pembaca Yang budiman. Kalau ada orang yang bisa tetap ceria dalam situasi terjepit, itu karena mereka masih melihat adanya suatu harapan untuk keluar dari situasi yang menghimpitnya karena mereka begitu yakin bahwa tuhan pasti akan memberikan jalan keluar atas setiap peroblema kehidupan yang sedang mendera. Keyakinan dan cara pandang yang demikian itu membuat kita bisa melihat kebahagiaan. Harapan itulah yang membuat kita bisa bertahan dan tetap ceria untuk melampau garis kehidupan yang terbentangkan. Begitu pula Sebaliknya, mereka yang memandang hidup ini dalam sudut pandang yang sempit dan dibarengi dengan sikap pesimistis seyogyanya akan menampakkan wajah murung setiap kali ditimpa kesulitan. Semua itu terjadi karena mereka tidak pernah melihat harapan dan melupakan tuhan yang selalu memberikan solusi terbaik atas kehidupan. Bagi mereka dunia ini terlihat suram. Padahal sedikit rasa optimis akan membuat siapapun bisa menjalani hidup dengan ceria dan akan mampu membuat hidupnya penuh warna sepanjang masa. Keep spirit

Salam satu jiwa… Salam kebahagiaan yang akan selalu menghiasi lentera kehidupan disetiap harinya…

Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar