Minggu, 04 Maret 2012

Disana ada KELEBIHAN, Disana ada KEKURANGAN. Suer tie keweeer-keweeer dech...

Tidak ada yang pernah menyalahkan bahkan melarang setiap manusia agar hidupnya dipenuhi pencapaian kemajuan dan ragam kelebihan lainnya. Sudah menjadi rahasia umum diantara kita, sungguh Semua orang ingin sekali menggendong kelebihan dan menjadikannya teman keseharian tanpa pernah lepas darinya. Namun sadar dari kehidupan dimuka bumi yang jauh dari kesempurnaan pada setiap sisinya, alam mengajarkan kita untuk merangkul kehidupan dalam kesederhanaan beratapkan keikhlasan. Semua orang tahu, tidak ada yang hidup mengejar kekurangan, yang ada hanyalah perlombaan untuk mengejar kelebihan dan prestasi tinggi yang nantinya akan dipandang oleh banyak orang.

Tidak heran jika laki-laki tertarik pada wanita cantik, begitupula sebaliknya. Namun perlu kita sadari, disana ada kelebihan, disana pula ada kekurangan. Betapa tidak, suami yang memiliki istri yang cantik kaya dan terkemuka akan sangat khawatir dengan kondisi rumah tangganya yang banyak disorot media masa dan atau mendapatkan cibiran orang disetiap harinya. Begitupula dengan istri yang mendapatkan suami ganteng, kaya, dan terkemuka akan sangat was-was akan keberadaan suaminya yang banyak dilirik oleh wanita lain. Jadi kemanakah larinya kebahagiaan dibalik pencapaian tinggi yang pernah kita raih ditengah pentas kehidupan ini? Tidak lain larinya terkecuali kesiapan dalam menerima karunia kehidupan, kesederhanaan dan keikhlasanlah kunci dari kesemuanya itu.

Tentu saja hal demikian ini mengingatkan kita bahwa disana ada kelebihan maka disana ada pula kekurangan. Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana merangkulnya dalam kesederhanaan hidup beratapkan keikhlasan. Mungkin ada rahasia umum yang bisa kita renungkan bersama, wanita umumnya akan tunduk patuh kepada suaminya jika sadar pada dirinya yang memiliki ragam kekurangan, namun akan berbeda halnya jika adanya perasaan memiliki kelebihan seperti kaya, terkemuka dan memiliki paras yang cantik hingga membuat mata yang memandang tertuju kepadanya.

Begitupula sebaliknya, seorang suami akan sangat setia kepada istrinya ketika miskin dan hidup ala kadarnya. Maklum, ongkos untuk menggaet wanita lain tidak ada sama sekali, jadi wajar terpaksa harus setia kepada istrinya, namun berbeda halnya ketika banyak uang ataupun ragam kelebihan yang dirasa bisa dibanggakan, semua itu akan membuatnya lupa diri dan melupakan apa yang ia miliki dirumah sendiri. Apalah artinya kelebihan jika membuat kehidupan menjadi berantakan?

Kelebihan tidaklah salah untuk dimiliki oleh setiap orang, namun akan sangat berbahaya sebuah kelebihan jika tidak dibarengi oleh kesederhanaan dan ketulus ikhlasan. Semua orang lupa diri ketika “merasa” memiliki, dan akan menjadikan kehidupannya serbah mewah hanya karena ingin ditampakkan didepan ribuan mata yang memandangnya. Ini tentu saja suatu kesombongan yang menjerumuskan kedalam jurang kemelekatan. Alam mengingatkan kita dalam bahasa sederhananya, dimana ada pohon tinggi, disana pula akan banyak terpaan angin yang mampu merobihkannya.

Sebagaimana karang dilautan yang begitu kokohnya, akan mendapatkan terpaan ombak disetiap harinya. Tentu saja hal ini menyadarkan kita bahwa dalam hidup ini semua butuh persiapan, entah itu kaya maupun miskin. Berkedudukan tinggi atapun rendah. Pencapaian tinggi maupun gagal. Semuanya harus siap diterima. Kaya, maka harus memupuk kesederhanaan agar tidak terhina. Miskinpun demikian, harus siap dengan kondisi yang ada agar kehidupan tidak semakin mencekam dalam kesengsaraan, rangkullah semuanya dengan Kei-Ikhlasan. Kehidupan yang tidak diawali kesiapan mental maupun spiritual akan sangat mudah runtuh diterpa gelombang kehidupan. Tanpa adanya persiapan dan kedewasaan dalam menyambut kado kehidupan, bisa-bisa kelebihan karunia yang dilimpahkan tuhan akan berubah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan.

Sekali lagi, kehidupan adalah kesiapan diri untuk menerima kado persembahan yang dilimpahkan tuhan. Tentu saja kesederhanaan adalah cara untuk menjadikan kehidupan ini indah disetiap sisinya. Tidak saja kekurangan yang dicaci maki, kelebihan dijadikan sumber kesombongan, bagi mereka yang sudah siap dan mengerti akan menerimanya sebagai kado terindah awal pembebasan. Tidak sedikit manusia jatuh dalam kesedihan mendalam karena seringkali mencaci maki kekurangan yang diberikan tuhan, tidak sedikit diantara manusia lupa diri, angkuh dan runtuh kehidupannya oleh kekayaan dan keterkenalan dimata banyak orang.

Dalam perosesi kehidupan ini tidak ada yang sempurna selain pemilik semesta, terkecuali ketika kita menyempurnakaannya dalam kesederhanaan dan keikhlasan untuk mengayomi semuanya dalam saju atap kedewasaan yaitu kebijaksanaan sebagaimana apa yang diajarkan oleh Tuhan. Bahasa bijak teruntuk pesan kehdiupan agar terbebaskan, Sebagaimana apa yang dituturkan Gede prama dengan bahasa memukau penuh makna, termaktubkan didalam bukunya Pencerahan dalam perjalanan; Kelebihan ada untuk melindungi dan melayani kehidupan. Inilah cahaya pengertian menawan yang menghindarkan kelebihan berubah menjadi kutukan. Gunakan kelebihan sebagai kendaraan pelayanan.

Disatu sisi yang lain kita juga diingatkan akan pentingnya sebuah keikhlasan dalam menerima kado kehidupan disetiap harinya. Adalah indah untuk kita renungkan, kekurangan yang biasa disebut sebagai lawan dari kelebihan sesungguhnya bukanlah musuh yang memang harus dihindari dan dijauhkan oleh setiap orang, namun menerima kekurangan sebagai suatu cara untuk melangkah menjadi manusia dewasa yang bercahaya hidupnya adalah suatu hal yang mengagumkan. Tidak perlu menggerutu jika Tuhan memberikan karunianya kepada kita dalam kehidupan ini berupa kekurangan dan atau kelebihan, semua itu adalah bahan-bahan kehidupan yang mana menghasilkan kehidupan yang menabjubkan jika kita merajutnya dengan cara yang tepat. Kesederhanaan-lah kunci semua itu, kaya tetaplah bersikap sederhana apa adanya, mengalami kekurangan, maka keikhlasan adalah bumbu kehidupan yang menjadikan semuanya indah disetiap harinya. Keep spirit For Our Life Better…

Salam satu jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup bahagia

Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar