Kamis, 22 Maret 2012

Jadi tidak ada alasan untuk menyogok tuhan ditengah persujudan

Seorang anak Muda yang tinggal dirumah kost-kost-an yang amat sederhana, Berdo’a kepada Tuhan-Nya, Sebut saja namanya Jackie, Pemuda yang sudah terbiasa terbangun ditengah Malam gelap gulita yang mana jarang sekali orang yang melakukan hal demikian sebagai suatu rutinitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya. Dalam yakinnya Jackie berharap tuhan akan menjawab do’a dan segala pintanya agar diberikan segala sesuatu atas apa yang diminta dan di-impikannya selama ini. Meminta lebih atas segala karunia kepada Tuhan agar nantinya Ia memiliki ini dan itu ditengah kehidupan ini dibandingkan apa yang dimiliki orang lain dalam hidupnya agar ia tersohor dikenal sebagai seorang laki-laki yang memiliki kemegahan dan kemewahan, semua itu tidak lain karena usahanya setiap malam untuk mencungkil dan membobol pintu langit dari ungkapan doa yang biasa ia panjatkan.

Dengan suara nyaring ia meminta disisa malam agar segala harapan dan impiannya tercapai; “Ya Tuhan… Berikanlah Aku karunia terbaikMu, karunia yang belum pernah Engkau berikan kepada hambaMu yang lain. Jangan sekali-kali engkau menunda pemberianMu itu, Persingkatlah waktu ini agar Aku bisa mendapatkan segala karunia terbaikMu itu. Please Tuhan” Berkali-kali Jackie mengucapkan do’a tersebut diatas persujudannya agar tuhan dengan rela menjawab segala pintanya sesegera mungkin, tanpa perlu baa-bii-buu atau berbasa basi kepada hamba-Nya.

Tiba-tiba saja terdengar suara dari balik tembok, menimpali pinta Jackie, sang pemuda naïf yang menginginkan Tuhan memberikan segala sesuatunya tanpa pernah berbelas kasih kepada mahkluk lainnya, “Woiii Berisik Banget sich lhooo, Gak Mungkin Tuhan menjawab doa Egois kayak begitu. Please dech… Mana mungkin Tuhan persingkat waktu. Jangan Mimpi dech.” Seru suara tersebut. Tidak salah lagi, Ternyata suara itu datang dari kamar kost sebelah yang merasa terganggu dengan do’a Jackie. Betapa tidak, suara keras pinta Jackie tersebut seakan-akan sedang memaksa Tuhan menyegerakan pemberian-Nya. Dan hal demikian sudah dilakukan berkali-kali setiap malamnya. Acap kali cara tersebut mengundang amarah dari tetangga sebelah yang kebetulan berdampingan tempat kost, tentu saja mengganggu istirahat tetangga kamar sebelah, betapa tidak, suara keras doa setiap malamnya akan membuat orang lain tidak nyenyak mendengar Pinta egois demikian.

Sahabat Pembaca yang budiman yang begitu baik hatinya. Cerita diatas hanyalah FIKTIF belaka. Jika ada kesamaan tokoh, nama, tempat dan peritiwa, kesemuanya itu hanyalah sebuah kebetulan belaka karena memang sengaja direkayasa untuk suatu kepentingan lelucon belaka dan pembelajaran makna agar hidup ini dihiasi dan dibingkai oleh kebahagiaan luar biasa yang menabjubkan disetiap harinya. KAMI memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua rekan Pembaca jika ada yang tersinggung ataupun tersakiti hatinya. Karena, tidak ada satupun niatan yang terbersit dihati kami untuk menebarkan dendam diantara kita. Semoga Tuhan Sang Maha Kasih menuntun kita kepada pencarian yang sesungguhnya; Yaitu Jalan Kebenaran.

Sungguh, dalam kehidupan ini Tidak akan mungkin tuhan berkasih sayang hanya kepada segelintir orang ditengah riuh kehidupan ini. Tuhan selalu maha kasih kepada semua orang, dan tuhan tidak pernah menimang-nimang kasih hanya kepada orang-orang yang memiliki kekayaan saja ataupun ragam lainnya. Sungguh tuhan Selalu adil dalam karunia-Nya kepada semua orang tanpa pernah diminta, karena sesungguhnya keberlimpahan kasih tuhan bagi siapapun. Jadi tidak ada alasan untuk menyogok tuhan ditengah persujudan saat berdoa dengan hasrat ke-egoisan saat meminta. Orang lain pun membutuhkan kaih tuhan sebagaimana kita membutuhkannya.

Disamping itu pula Tidak pernah ada jalan pintas bebas hambatan yang bisa kita lewati, lalui dan seberangi untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup ini. Tidak pernah ada ceritanya tuhan Menawarkan cara singkat untuk mendapatkan anugrah berlimpah dari-Nya selain berperoses dengan sepenuh hati atas apa yang dilimpahkan-Nya didalam kehidupan ini untuk ummat manusia. Oleh karena itu, ada baiknya untuk kita sejenak merenungkan dalam-dalam, Betapa kasihnya Tuhan kepada kita, namun betapa seringnya kita memaksakan kehendak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi, mengintimidasi kepentingan orang lain, se-akan-akan hanya diri kita jualah yang pantas menikmati kebahagiaan dalam hidup ini, Orang lain Lewat. Uuuups, semoga saja kita tidak bersikap demikian dihadapan Tuhan sang Maha Kasih hanya semata-mata untuk kepentingan diri pribadi dan mendoakan makhluk lainnya dalam keterhinaan.

Mungkinkah tuhan akan menjawab pinta dan do’a demikian? Tentu saja tidak, karena sudah menjadi rahasia umum diantara kita kalau Tuhan maha adil dan berkasih sayang kepada semua hamba-hamba-Nya. Sang Maha kasih hanya akan menjawab doa tulus yang tidak pernah memaksa. Doa yang mana didalamnya teruraikan nilai kasih kepada diri dan juga orang lain. Inilah sejatinya ke-Sholehan yang menuntun kita kepada kebahagiaan yang sesungguhnya. Jadi, mengapa harus takut berdoa kepada Tuhan agar semua makhluk mendapatkan kasih yang berlimpah. Bukankah disana ada kebahagiaan tetangga, disitulah ada kebahagiaan kita. Dimana ada kebahagiaan bersama, disanalah kasih tuhan berlimpah tanpa harus mencungkil atap langit agar karunia itu datang mengurapi wajah kehidupan. Keep spirit for our life better…

Salam Satu Jiwa. Salam SEHAT JIWA untuk menggapai hidup bahagia.

Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar