Pengalaman hidup adalah inspirasi untuk bisa
bertumbuh ditengah bentangan garis kehidupan ini. hanya orang-orang yang
membuka diri untuk meraih karunia illahi akan dapat menjadikan hidupnya
bermakna disetiap hari. tidak juga mereka berpendidikan tinggi, tidak juga
mereka termasuk golongan kelas atas, tidak juga mereka memiliki umur yang terus
saja bertambah disetiap hari atau apapun itu yang melekat dalam diri mereka
dalam bingkai kemelekatan belaka, orang-orang seperti ini sesungguhnya hidup
dalam kesederhanaan hingga kehidupan mengasuh mereka menjadi sang penguasa
zaman, pun juga menjadi seorang pemenang atas kehidupan.
Barangkali selama ini kita seringkali
menganut konsep bahwa hidup harus lebih, baik itu memiliki lebih dalam hal ini
ataupun dalam hal-hal lainnya namun semata-mata dalam konsep materialis saja.
sesungguhnya semua itu hanya jembatan kecil diantara beragam jembatan kehidupan
untuk bisa merealisasikan apa yang sesungguhnya terbingkaikan dalam
impian-impian besar dalam hidup. jika kita masih menginginkan hal-hal lebih
tanpa kesadaran yang dimanifestasikan dalam jiwa yang paling dalam; ketulusan,
keikhlasan, kesabaran, dan kasih sayang. wajar saja kesombongan dan kepongahan
ataupun sikap negatif lainnya menjadi teman sejatinya ditengah kehidupan.
Inilah bedanya orang-orang yang merajut kesuksesan
dengan mindset bahwa kelebihan adalah pengantar untuk memasuki jalan
pencerahan, bekal utamanya tidak lain adalah kesederhanaan, keikhlasan,
kesabaran, ketulusan dan kasih sayang. kelebihan fisik bukanlah jembatan besar
sebagaimana yang tergambarkan dalam pikiran kita selama ini, namun kelebihan
fisik itu tidak jua membuat kita bertumbuh menjadi lebih dewasa. hanya saja
menyemaikan diri dengan berpikir besar adalah jembatan untuk memudahkan jalan
menuju tujuan hidup ditengah kehidupan. adakah diri kita yang seringkali
terpesona pada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu hingga menjadikan diri kita sebagai
seorang pecundang yang hanya bisa mengisahkan keterhinaan dan kesedihan yang
tidak pernah menuai ujung yang pasti.
kita seringkali mengindikasikan kesuksesan
ketika sudah memiliki harta berlimpah atau beragam kemelekatan lainnya.
sesungguhnya hal inilah yang membuat pikiran kita sempit adanya. jika kita
sudah memiliki hal-hal yang demikian itu; keberlimpahan. lantas pikiran kita
pun semakin kaya dengan kesederhanaan, maka sepenuhnya kita memupuk diri
menjadi manusia yang hidupnya tercerahkan. bahagia mendapatkan nikmat dari
tuhan, bahagia mendapatkan apa yang tuhan persembahkan atas kehidupan, bahagia
atas pikiran yang selalu mengantarkan pada peresapan dan menjadikannya
pengalaman hidup yang selalu mengantarkan diri pada kedewasaan adalah awal untuk
memasuki pintu-pintu kebijaksanaan. berbeda halnya dengan mereka yang memiliki
"keberlimpahan" namun keberlimpahan itu menmbuat mereka semakin lupa
pada diri sendiri, pun juga lupa pada anugrah tuhannya. mereka yang seperti ini
bukanlah orang-orang yang terinspirasi atas kehidupan.
Sesungguhnya orang yang seperti ini sedang
memasuki jurang kehidupan yang paling dalam. sedikit demi sedikit mereka akan
tergelincir hingga membuat mereka hidup dalam keterhinaan dan lumpuh, wajar
saja jika mereka semakin terpuruk kehidupannya disetiap harinya dan tak mampu
berdiri untuk bangkit kembali merajut kehidupan yang sudah usang. sebelum
semuanya terlambat, memupuk diri dalam kesedaran mulai saat ini adalah langkah
awal meraih masa depan yang terbentang luas, diujung sana kita sebenarnya
sedang dinantikan oleh senyuman kehidupan yang sangat menawan, disanalah
kebahagiaan sejatinya yang selama ini kita harap-harapkan menjadi teman dalam
perjalanan.
renungkanlah dalam-dalam, sesungguhnya kita
adalah manusia yang dibesarkan oleh roda zaman berdasarkan pengalaman hidup
yang setiap harinya menjadi bagian yang tidak pernah terlupakan. semua
bentangan pengalaman hidup ini akan menjadi indah adanya dikemudian hari jika
kita menyemaikannya dengan pupuk kesederhanaan. mereka yang hidup dalam
"kebesaran" adalah mereka yang bertumbuh dalam kesederhaanan, namun
dengan kesederhanaan itu mereka mampu berjalan dijalan pencerahan hingga
benar-benar menjadi seorang pemenang yang pantas diberikan penghormatan
tertinggi oleh setiap manusia, lebih-lebih penghormatan dari Sang Maha Pencipta
Kebijaksanaan ditengah kehidupan; Tuhan.
Cobalah untuk merenungkan sejenak bagaimana
kehidupan mereka yang sudah menginjaklkan kaki diatas pentas kehidupan yang
paling tinggi, mereka sebenarnya tidak begitu terkesima akan kelebihan fisik
semata, bukan berarti mereka menapikan kelebihan fisik, bukan berarti mereka
tidak menginginkan hal mendasar demi menunjang kehidupan mereka, sesungguhnya
semua itu hanya sebatas jembatan yang menjembatani kehidupan dalam kebijaksanaan.
begitulah kehidupan mereka hingga hal-hal essensial menjadi inspiratif bagi
kehidupan mereka disetiap harinya.
merenung dalam-dalam kehidupan para tetua
yang telah mengasuh diri dalam rumah kesederhanaan untuk menggapai
kebijaksanaan, mereka tidak pernah terlihat menjadi seorang budak bagi
kehidupan diri mereka hanya karena bertekuk lutut atas kenikmatan yang
sejatinya mengantarkan pada sebuah keniscayaan keterhinaan. memang sulit
memupuk diri menjadi orang-orang yang sudah menginjakkan kaki diatas kehidupan
sana, namun bukan berarti hal itu sulit bagi kita untuk bisa seperti mereka
yang selalu menyinari kehidupan ini dengan cahaya kebijaksanaan. mampu menerima
kehidupan dan mensyukurinya akan menjadikan kita benar-benar bertumbuh dalam
kesederhanaan hidup yang membuat kehidupan tercerahkan.
mungkin selama ini kita berpikir bahwa hal
yang demikian itu akan benar-benar menjadi kenyataan bagi mereka yang hidup
dalam kehidupan yang berkecukupan, berpendidikan tinggi, memiliki kelebihan
harta maupun materi. sesungguhnya tidak demikian adanya, bukankah tuhan
menciptakan ruang kehidupan ini beserta seluruh pengalaman yang ada akan
menjadi sebuah media untuk terus bertumbuh menjadi manusia-manusia yang layak
dinobatkan menjadi seorang pemenang. entah itu saya, anda dan juga mereka, kita
semua punya kesempatan untuk meresapi hikmah penciptaan dan menjadikannya
inspirasi terindah atas kehidupan hingga pada akhirnya tuhan menobatkan kita
sebagai orang-orang yang layak menginjakkan kaki di istana kebahagiaan; syurga
kehidupan selama hidup didunia maupun kenikmatan yang sesungguhnya; syurga
diakhirat kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar