Sabtu, 05 Mei 2012

Pengalaman Hidup atau hidup berpengalaman? Sederhana mana?!?!


Pengalaman hidup adalah inspirasi untuk bisa bertumbuh ditengah bentangan garis kehidupan ini. hanya orang-orang yang membuka diri untuk meraih karunia illahi akan dapat menjadikan hidupnya bermakna disetiap hari. tidak juga mereka berpendidikan tinggi, tidak juga mereka termasuk golongan kelas atas, tidak juga mereka memiliki umur yang terus saja bertambah disetiap hari atau apapun itu yang melekat dalam diri mereka dalam bingkai kemelekatan belaka, orang-orang seperti ini sesungguhnya hidup dalam kesederhanaan hingga kehidupan mengasuh mereka menjadi sang penguasa zaman, pun juga menjadi seorang pemenang atas kehidupan.

 Barangkali selama ini kita seringkali menganut konsep bahwa hidup harus lebih, baik itu memiliki lebih dalam hal ini ataupun dalam hal-hal lainnya namun semata-mata dalam konsep materialis saja. sesungguhnya semua itu hanya jembatan kecil diantara beragam jembatan kehidupan untuk bisa merealisasikan apa yang sesungguhnya terbingkaikan dalam impian-impian besar dalam hidup. jika kita masih menginginkan hal-hal lebih tanpa kesadaran yang dimanifestasikan dalam jiwa yang paling dalam; ketulusan, keikhlasan, kesabaran, dan kasih sayang. wajar saja kesombongan dan kepongahan ataupun sikap negatif lainnya menjadi teman sejatinya ditengah kehidupan.

Inilah bedanya orang-orang yang merajut kesuksesan dengan mindset bahwa kelebihan adalah pengantar untuk memasuki jalan pencerahan, bekal utamanya tidak lain adalah kesederhanaan, keikhlasan, kesabaran, ketulusan dan kasih sayang. kelebihan fisik bukanlah jembatan besar sebagaimana yang tergambarkan dalam pikiran kita selama ini, namun kelebihan fisik itu tidak jua membuat kita bertumbuh menjadi lebih dewasa. hanya saja menyemaikan diri dengan berpikir besar adalah jembatan untuk memudahkan jalan menuju tujuan hidup ditengah kehidupan. adakah diri kita yang seringkali terpesona pada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu hingga menjadikan diri kita sebagai seorang pecundang yang hanya bisa mengisahkan keterhinaan dan kesedihan yang tidak pernah menuai ujung yang pasti.

 kita seringkali mengindikasikan kesuksesan ketika sudah memiliki harta berlimpah atau beragam kemelekatan lainnya. sesungguhnya hal inilah yang membuat pikiran kita sempit adanya. jika kita sudah memiliki hal-hal yang demikian itu; keberlimpahan. lantas pikiran kita pun semakin kaya dengan kesederhanaan, maka sepenuhnya kita memupuk diri menjadi manusia yang hidupnya tercerahkan. bahagia mendapatkan nikmat dari tuhan, bahagia mendapatkan apa yang tuhan persembahkan atas kehidupan, bahagia atas pikiran yang selalu mengantarkan pada peresapan dan menjadikannya pengalaman hidup yang selalu mengantarkan diri pada kedewasaan adalah awal untuk memasuki pintu-pintu kebijaksanaan. berbeda halnya dengan mereka yang memiliki "keberlimpahan" namun keberlimpahan itu menmbuat mereka semakin lupa pada diri sendiri, pun juga lupa pada anugrah tuhannya. mereka yang seperti ini bukanlah orang-orang yang terinspirasi atas kehidupan.

Sesungguhnya orang yang seperti ini sedang memasuki jurang kehidupan yang paling dalam. sedikit demi sedikit mereka akan tergelincir hingga membuat mereka hidup dalam keterhinaan dan lumpuh, wajar saja jika mereka semakin terpuruk kehidupannya disetiap harinya dan tak mampu berdiri untuk bangkit kembali merajut kehidupan yang sudah usang. sebelum semuanya terlambat, memupuk diri dalam kesedaran mulai saat ini adalah langkah awal meraih masa depan yang terbentang luas, diujung sana kita sebenarnya sedang dinantikan oleh senyuman kehidupan yang sangat menawan, disanalah kebahagiaan sejatinya yang selama ini kita harap-harapkan menjadi teman dalam perjalanan.

 renungkanlah dalam-dalam, sesungguhnya kita adalah manusia yang dibesarkan oleh roda zaman berdasarkan pengalaman hidup yang setiap harinya menjadi bagian yang tidak pernah terlupakan. semua bentangan pengalaman hidup ini akan menjadi indah adanya dikemudian hari jika kita menyemaikannya dengan pupuk kesederhanaan. mereka yang hidup dalam "kebesaran" adalah mereka yang bertumbuh dalam kesederhaanan, namun dengan kesederhanaan itu mereka mampu berjalan dijalan pencerahan hingga benar-benar menjadi seorang pemenang yang pantas diberikan penghormatan tertinggi oleh setiap manusia, lebih-lebih penghormatan dari Sang Maha Pencipta Kebijaksanaan ditengah kehidupan; Tuhan.

Cobalah untuk merenungkan sejenak bagaimana kehidupan mereka yang sudah menginjaklkan kaki diatas pentas kehidupan yang paling tinggi, mereka sebenarnya tidak begitu terkesima akan kelebihan fisik semata, bukan berarti mereka menapikan kelebihan fisik, bukan berarti mereka tidak menginginkan hal mendasar demi menunjang kehidupan mereka, sesungguhnya semua itu hanya sebatas jembatan yang menjembatani kehidupan dalam kebijaksanaan. begitulah kehidupan mereka hingga hal-hal essensial menjadi inspiratif bagi kehidupan mereka disetiap harinya.

 merenung dalam-dalam kehidupan para tetua yang telah mengasuh diri dalam rumah kesederhanaan untuk menggapai kebijaksanaan, mereka tidak pernah terlihat menjadi seorang budak bagi kehidupan diri mereka hanya karena bertekuk lutut atas kenikmatan yang sejatinya mengantarkan pada sebuah keniscayaan keterhinaan. memang sulit memupuk diri menjadi orang-orang yang sudah menginjakkan kaki diatas kehidupan sana, namun bukan berarti hal itu sulit bagi kita untuk bisa seperti mereka yang selalu menyinari kehidupan ini dengan cahaya kebijaksanaan. mampu menerima kehidupan dan mensyukurinya akan menjadikan kita benar-benar bertumbuh dalam kesederhanaan hidup yang membuat kehidupan tercerahkan.

 mungkin selama ini kita berpikir bahwa hal yang demikian itu akan benar-benar menjadi kenyataan bagi mereka yang hidup dalam kehidupan yang berkecukupan, berpendidikan tinggi, memiliki kelebihan harta maupun materi. sesungguhnya tidak demikian adanya, bukankah tuhan menciptakan ruang kehidupan ini beserta seluruh pengalaman yang ada akan menjadi sebuah media untuk terus bertumbuh menjadi manusia-manusia yang layak dinobatkan menjadi seorang pemenang. entah itu saya, anda dan juga mereka, kita semua punya kesempatan untuk meresapi hikmah penciptaan dan menjadikannya inspirasi terindah atas kehidupan hingga pada akhirnya tuhan menobatkan kita sebagai orang-orang yang layak menginjakkan kaki di istana kebahagiaan; syurga kehidupan selama hidup didunia maupun kenikmatan yang sesungguhnya; syurga diakhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar