Jadikanlah Jiwa Ini Laksana cahaya matahari. Menerangi orang-orang dalam kegelapan, menumbuhkan bibit kebaikan, Menyegarkan batang-batang yang layu dan menghangatkan Kehidupan dengan jalinan Kasih Sayang di tengah kehidupan.
“A Good friend is worth more than a hundred relations”
Di
zaman Modern ini, Mayoritas manusia mempunyai keyakinan bahwa kekayaan
merupakan pangkal kemajuan untuk bisa menemukan kebahagiaan. Kami justru
mempunyai pendapat yang sebaliknya tentang pangkal kebahagiaan yang
sebenarnya, bahwa kehidupan Modern ini lebih menawarkan banyak
kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan yang lahir karena faktor kekayaan
dan materi belaka. Kesuksesan dalam segi materi tidak akan bisa
menandingi cinta seorang istri yang tulus dan murni kepada suaminya,
kasih sayang seorang saudara kepada saudara yang lainnya, cinta seorang
sahabat kepada karibnya, dan begitupula sebuah kebahagiaan tak terhingga
dengan pancaran cahaya kesenangan yang terpancar dari kelopak mata yang
bersinar terang ketika melihat orang lain bahagia dan menemukan
kebahagiaan di dalam hidupnya.
Di zaman ini yang
nota-benenya zaman yang di warnai dengan kemajuan peradaban manusia di
bidang teknologi, terlihat zaman yang tidak bersanding dengan rasa
persaudaraan. Terasa amat sulit untuk bisa bercengkerama dengan balutan
selimut kasih sayang antara individu yang satu dengan yang lainnya, yang
sering terlihat adalah ego yang tersemburkan dari kekotoran jiwa
sebagai rasa ingin memiliki seutuhnya kehidupan ini tanpa melihat
hadirnya orang lain di sekitar kehidupannnya hingga pada akhirnya
kehidupan ini menjadi lebih sempit dan tidak bernyawa lagi, sukma yang
melekat di dalamnya sudah tidak lagi mengisi, entah telah pergi kemana
untuk meninggalkan kita semua yang hidup di zaman modern ini. Sungguh
ironi jika kita terus hidup dengan cara demikian, hasrat yang tinggi
bagaikan gunung yang menjulang tinggi ke atas angkasa raya yang kini
telah mencengkeram hati untuk tidak mau menoleh kebawah, tidak
menghargai orang lain dan beragam sikap negatif lainnya telah
mengantarkan manusia ke dalam bara api permusuhan, egoisme dan
keangkuhan yang tak pernah menuai jalan setapak dari tuntunan jalan
kebahagiaan yang telah tuhan bentangkan bagi para musafir Surga di bawah
naungan perjalanan suci Tuhan Semesta Alam, Dialah yang telah
mengajarkan kedamaian di dalam hati sanubari dan mengantarkannya pada
puncak pencapaian kehidupan peradaban dan sumber kebahagiaan abadi
yaitu syurga sebagai Fitrah akan janji tuhan pada setiap manusia yang
Mengharapkan belas kasihnya.
Adalah mudah menjadikan
sahabat menjadi budak kehidupan yang mau mengikuti hawa nafsu yang
bersarang di dalam dada. Namun endingnya adalah sebuah kehancuran yang
dapat menuai ketimpangan di dalam kehidupan.
Jadikanlah
sahabat sebagai kekasih yang selalu mewarnai keindahan di dalam hidup,
mereka tidak akan pernah bisa di banding-bandingkan dengan apapun itu
termasuk di dalamnya adalah materi, baik itu berupa emas dan permata.
Andai seorang sahabat bisa dihargakan dengan sebuah materi, maka tidak
seorangpun yang akan mempunyai sahabat setia yang selalu mendampingi
kesendirian menjadi keceriaan dan kebahagiaan, hanya orang-orang kelas
atas yang mungkin bisa mendapatkan hangatnya sebuah ikatan jalinan
persahabatan. Namun tidak demikian adanya, Tuhan telah menganugrahkan
ikatan jalinan kasih di setiap inci ikatan tali persaudaraan terhiasi
oleh kasih sayang dan ketulusan untuk mau berbagi dan menghargai orang
lain, Dengan demikian siapapun pasti akan mendapatkan peluang untuk
mampu mamancarkan kasihnya kepada sahabat-sahabatnya di dalam kehidupan
ini, inilah gambaran dari citra kasih tuhan dan pangkal keadliannya yang
tak terbatas.
Dialah Allah SWT Sumber Keadilah yang tak
kan pernah redup. Perlu kita tanamkan sejenak di dalam lubuk hati ini
suapaya kita tidak salah untuk kesekian kalinya dalam mengartikan
indahnya aroma bunga persahabatan, Adalah mudah menukarkan status
seorang sahabat menjadi kekasih daripada (bekas) kekasih menjadi
sahabat. Jika pikiran demikian sudah bersemi di dalam lubuk hati, maka
samudra kasih bermuara pada jiwa kita masing-masing, menyemburkan
panorama indah kehidupan ini yang telah di anugrahkan bagi kita semua
oleh sang pencipta.
Sungguh Indah jalinan ikatan
persahabatan, di dalamnya tersimpan rahasia kehidupan yang tida banyak
orang menyadarinya, namun dengan kesadaran dan ketulus ikhlasan kita
akan benar-benar mampu menampakkannya di dalam kehidupan ini. Sebuah
tangisan akan berarti sebuah pengorbanan kasih, canda dan tawa
mengartikan kesejukan di atas bukit hati yang di miliki oleh nuansa jiwa
untuk bisa menyejukkan hati seorang sahabat. Tidak perlu banyak, namun
sahabat yang setia lebih menginspirasi keindahan penciptaan, lukisan
terindah Sang Pencipta kepada sekalian manusia yang menginjakkan kakinya
di muka bumi ini.
“Pertemuan orang-orang yang bersahabat dapat menghilangkan kegundahan.” (Umar Ibn Khattab)
Siapa
pun di antara kita yang telah menerima petunjuk dari Allah akan
memperoleh pencerahan serta kesadaran akan jati-dirinya untuk melihat
kehidupan secara bijaksana. Begitulah sketsa kehidupan ini yang telah
terukirkan di dalam untaian makna kehidupan ummat manusia, dengan sangat
mudah kita akan mampu menguasai hawa nafsu yang bersarang di atas
rindangnya pohon jiwa di dalam dada. Kita yang telah mendapatkan
penghargaan seperti itu patut di sebut orang tua dan atau orang yang
telah dewasa, karena kita tentunya telah menyadari adanya kesatuan di
balik segala perbedaan.
Perbedaan di tengah samudra
kehidupan ini adalah sebuah keniscayaan, persatuan adalah sebuah tujuan
untuk dapat menggapai kehidupan yang aman, damai tenteram dan penuh
dengan nilai-nilai keadilan. Jangan pernah memaksa orang seperti Diri
Kita, Jangan pernah Merasa Diri lebih tinggi di bandingkan orang lain.
Bukankah kita di ciptakan berbeda-beda untuk memahami sesama....?! Bila
perbedaan mendatangkan sebuah kemarahan, Tersenyumlah dari hati yang
paling dalam untuk tidak mengikuti kehendak dan dorongan dari sebuah
kemarahan, Tatkala kedamaian yang berkunjung menyapa dan menghampiri
kehidupan, maka tersenyumlah dan berdoalah dalam hati semoga kedamaian
itu kan tetap bersemayam di dalam palung hati di tengah kehidupan ini.
Kesempurnaan
akan di peroleh dengan kesabaran, ketulusan, kerendahan hati dan jiwa
yang selalu suci untuk mengharap rahmat illahi. Enyahkanlah rasa benci,
Hancurkanlah sifat iri dan dengki, Leburkanlah rasa bangga diri karna
sifat ini akan menghilangkan kesucian hati. Sungguh hati ini ibaratnya
sebuah rumah yang akan mencitrakan keteduhan bagi pemiliknya, maka sudah
selayaknya jika hati itu kita hiasi dengan panorama indah dari
rindangnya tumbuhan dan aroma wewangian di setiap sudut ruangnya agar
kita bisa merasakan kesejukan dan kedamaian, begitupula atas orang lain
yang bertamu atau singgah barang sejenak di rumah kita, mereka tentunya
akan mendapatkan sebuah kedamaian dan menghujam sangat dalam di dalam
jiwa mereka dan tak pernah terlupakan, yakinlah bahwa mereka akan
senantiasa merindukan pengalaman-pengalaman pribadi mereka di saat
mereka mencoba untuk mengetuk pintu rumah kasih yang telah kita bangun
dengan cara yang tulus dan ikhlas serta tidak pernah terlepas dari
bimbingan-bimbinganTuhan di setiap lembaran ayat-ayat sucinya yang
mengajarkan pangkal-pangkal kesucian untuk meniti jalan kehidupan ini
lebih baik dan menapakinya secara lebih bijaksana. Inilah citra dari
kebahagiaan hidup di setiap sisi kehidupan manusia.
“Jika hati di ibaratkan seperti mahkota, maka cinta adalah singgasana, ketulusan adalah permata, kesetiaan ialah piala terindah dan senyum seorang sahabat ialah tahta yang paling berharga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar