Minggu, 27 Mei 2012

“A Good friend is worth more than a hundred relations”

Jadikanlah Jiwa Ini Laksana cahaya matahari. Menerangi orang-orang dalam kegelapan, menumbuhkan bibit kebaikan, Menyegarkan batang-batang yang layu dan menghangatkan Kehidupan dengan jalinan Kasih Sayang di tengah kehidupan.

“A Good friend is worth more than a hundred relations”

Di zaman Modern ini, Mayoritas manusia mempunyai keyakinan bahwa kekayaan merupakan pangkal kemajuan untuk bisa menemukan kebahagiaan. Kami justru mempunyai pendapat yang sebaliknya tentang pangkal kebahagiaan yang sebenarnya, bahwa kehidupan Modern ini lebih menawarkan banyak kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan yang lahir karena faktor kekayaan dan materi belaka. Kesuksesan dalam segi materi tidak akan bisa menandingi cinta seorang istri yang tulus dan murni kepada suaminya, kasih sayang seorang saudara kepada saudara yang lainnya, cinta seorang sahabat kepada karibnya, dan begitupula sebuah kebahagiaan tak terhingga dengan pancaran cahaya kesenangan yang terpancar dari kelopak mata yang bersinar terang ketika melihat orang lain bahagia dan menemukan kebahagiaan di dalam hidupnya.

Di zaman ini yang nota-benenya zaman yang di warnai dengan kemajuan peradaban manusia di bidang teknologi, terlihat zaman yang tidak bersanding dengan rasa persaudaraan. Terasa amat sulit untuk bisa bercengkerama dengan balutan selimut kasih sayang antara individu yang satu dengan yang lainnya, yang sering terlihat adalah ego yang tersemburkan dari kekotoran jiwa sebagai rasa ingin memiliki seutuhnya kehidupan ini tanpa melihat hadirnya orang lain di sekitar kehidupannnya hingga pada akhirnya kehidupan ini menjadi lebih sempit dan tidak bernyawa lagi, sukma yang melekat di dalamnya sudah tidak lagi mengisi, entah telah pergi kemana untuk meninggalkan kita semua yang hidup di zaman modern ini. Sungguh ironi jika kita terus hidup dengan cara demikian, hasrat yang tinggi bagaikan gunung yang menjulang tinggi ke atas angkasa raya yang kini telah mencengkeram hati untuk tidak mau menoleh kebawah, tidak menghargai orang lain dan beragam sikap negatif lainnya telah mengantarkan manusia ke dalam bara api permusuhan, egoisme dan keangkuhan yang tak pernah menuai jalan setapak dari tuntunan jalan kebahagiaan yang telah tuhan bentangkan bagi para musafir Surga di bawah naungan  perjalanan suci Tuhan Semesta Alam, Dialah yang telah mengajarkan kedamaian di dalam hati sanubari dan mengantarkannya pada puncak pencapaian kehidupan peradaban dan  sumber kebahagiaan abadi yaitu syurga sebagai Fitrah akan janji tuhan pada setiap manusia yang Mengharapkan belas kasihnya.

Adalah mudah menjadikan sahabat menjadi budak kehidupan yang mau mengikuti hawa nafsu yang bersarang di dalam dada. Namun endingnya adalah sebuah kehancuran yang dapat menuai ketimpangan di dalam kehidupan.

Jadikanlah sahabat sebagai kekasih yang selalu mewarnai keindahan di dalam hidup, mereka tidak akan pernah bisa di banding-bandingkan dengan apapun itu termasuk di dalamnya adalah materi, baik itu berupa emas dan permata. Andai seorang sahabat bisa dihargakan dengan sebuah materi, maka tidak seorangpun yang akan mempunyai sahabat setia yang selalu mendampingi kesendirian menjadi keceriaan dan kebahagiaan, hanya orang-orang kelas atas yang mungkin bisa mendapatkan hangatnya sebuah ikatan jalinan persahabatan. Namun tidak demikian adanya, Tuhan telah menganugrahkan ikatan jalinan kasih di setiap  inci  ikatan tali persaudaraan terhiasi oleh kasih sayang dan ketulusan untuk mau berbagi dan menghargai orang lain, Dengan demikian siapapun pasti akan mendapatkan peluang untuk mampu mamancarkan kasihnya kepada sahabat-sahabatnya di dalam kehidupan ini, inilah gambaran dari citra kasih tuhan dan pangkal keadliannya yang tak terbatas.

Dialah Allah SWT Sumber Keadilah yang tak kan pernah redup. Perlu kita tanamkan sejenak di dalam lubuk hati ini suapaya kita tidak salah untuk kesekian kalinya dalam mengartikan indahnya aroma bunga persahabatan, Adalah mudah menukarkan status seorang sahabat menjadi kekasih daripada (bekas) kekasih menjadi sahabat. Jika pikiran demikian sudah bersemi di dalam lubuk hati, maka samudra kasih bermuara pada jiwa kita masing-masing, menyemburkan panorama indah kehidupan ini yang telah di anugrahkan bagi kita semua oleh sang pencipta.

Sungguh Indah jalinan ikatan persahabatan, di dalamnya tersimpan rahasia kehidupan yang tida banyak orang menyadarinya, namun dengan kesadaran dan ketulus ikhlasan kita akan benar-benar mampu menampakkannya di dalam kehidupan ini. Sebuah tangisan akan berarti sebuah pengorbanan kasih, canda dan tawa mengartikan kesejukan di atas bukit hati yang di miliki oleh nuansa jiwa untuk bisa menyejukkan hati seorang sahabat. Tidak perlu banyak, namun sahabat yang setia lebih menginspirasi keindahan penciptaan, lukisan terindah Sang Pencipta kepada sekalian manusia yang menginjakkan kakinya di muka bumi ini.

“Pertemuan orang-orang yang bersahabat dapat menghilangkan kegundahan.” (Umar Ibn Khattab)

Siapa pun di antara kita yang telah menerima petunjuk dari Allah akan memperoleh pencerahan serta kesadaran akan jati-dirinya untuk melihat kehidupan secara bijaksana. Begitulah sketsa kehidupan ini yang telah terukirkan di dalam untaian makna kehidupan ummat manusia, dengan sangat mudah kita akan mampu menguasai hawa nafsu yang bersarang di atas rindangnya pohon jiwa di dalam dada. Kita yang telah mendapatkan penghargaan seperti itu patut di sebut orang tua dan atau orang yang telah dewasa, karena kita tentunya telah menyadari adanya kesatuan di balik segala perbedaan.

Perbedaan di tengah samudra kehidupan ini adalah sebuah keniscayaan, persatuan adalah sebuah tujuan untuk dapat menggapai kehidupan yang aman, damai tenteram dan penuh dengan nilai-nilai keadilan. Jangan pernah memaksa orang seperti Diri Kita, Jangan pernah Merasa Diri lebih tinggi di bandingkan orang lain. Bukankah kita di ciptakan berbeda-beda untuk memahami sesama....?! Bila perbedaan mendatangkan sebuah kemarahan, Tersenyumlah dari hati yang paling dalam untuk tidak mengikuti kehendak dan dorongan dari sebuah kemarahan, Tatkala kedamaian yang berkunjung menyapa dan menghampiri kehidupan, maka tersenyumlah dan berdoalah dalam hati semoga kedamaian itu kan tetap bersemayam di dalam palung hati di tengah kehidupan ini.

Kesempurnaan akan di peroleh dengan kesabaran, ketulusan, kerendahan hati dan jiwa yang selalu suci untuk mengharap rahmat illahi. Enyahkanlah rasa benci, Hancurkanlah sifat iri dan dengki, Leburkanlah rasa bangga diri karna sifat ini akan menghilangkan kesucian hati. Sungguh hati ini ibaratnya sebuah rumah yang akan mencitrakan keteduhan bagi pemiliknya, maka sudah selayaknya jika hati itu kita hiasi dengan panorama indah dari rindangnya tumbuhan dan aroma wewangian di setiap sudut ruangnya agar kita bisa merasakan kesejukan dan kedamaian, begitupula atas orang lain yang bertamu atau singgah barang sejenak di rumah kita, mereka tentunya akan mendapatkan sebuah kedamaian dan menghujam sangat dalam di dalam jiwa mereka dan tak pernah terlupakan, yakinlah bahwa mereka akan senantiasa merindukan pengalaman-pengalaman pribadi mereka di saat mereka mencoba untuk mengetuk pintu rumah kasih yang telah kita bangun dengan cara yang tulus dan ikhlas serta tidak pernah terlepas dari bimbingan-bimbinganTuhan di setiap lembaran ayat-ayat sucinya yang mengajarkan pangkal-pangkal kesucian untuk meniti jalan kehidupan ini lebih baik dan menapakinya secara lebih bijaksana. Inilah citra dari kebahagiaan hidup di setiap sisi kehidupan manusia.

“Jika hati di ibaratkan seperti mahkota, maka cinta adalah singgasana, ketulusan adalah permata, kesetiaan ialah piala terindah dan senyum seorang sahabat ialah tahta yang paling berharga.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar