WACANA; TASAWUF DAN MODERNITAS
Nilai-Nilai Tasawuf Dan Relevansinya Dalam Kehidupan Modern
A. Makna Modernitas dan Tantangannya bagi Masa Depan Spiritualitas
Suatu
kenyataan yang tampak jelas dalam dunia modern yang telah maju atau
yang sedang berkembang ini, ialah adanya kontradiksi-kontradiksi yang
mengganggu kebahagiaan manusia dalam hidupnya. Apa yang dahulu di kenal
manusia, kini sudah tidak asing lagi baginya. Bahaya kelaparan dan
penyakit menular yang dahulu sangat di takuti, sekarang telah dapat di
minimalisir dan bahkan telah dapat hindari. Bahaya-bahaya dan
kesulitan-kesulitan alamiah yang dahulunya menyulitkan dan menghambat
perhubungan, sekarang tidak lagi menjadi masalah dan peroblem yang
begitu berarti bagi manusia modern yang hidup dewasa ini. Kemajuan di
bidang industri telah dapat menghasilkan alat dan barang yang memudahkan
hidup manusia sehingga kebutuhan jasmani tidak lagi menjadi
permasalahan dalam kehidupan manuisa modern.
Seharusnya kondisi dan
hasil kemajuan pada abad modern ini membawa kebahagiaan yang lebih
banyak kepada manusia modern dalam hidupnya. Akan tetapi suatu kenyataan
yang menyedihkan ialah bahwa kebahagiaan itu ternyata semakin jauh,
hidup semakin sukar dan kesukaran-kesukaran material berganti dengan
kesukaran mental. Beban jiwa yang di tanggung oleh setiap individu
menjadi semakin berat. Kegelisahan dan ketegangan serta tekanan perasaan
lebih sering terasa dan lebih menekan sehingga mengurangi kebahagiaan.
Teragedi
tersebut di atas disebabkan oleh beberapa faktor yang kini sangat
mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut antara
lain
1. kebutuhan hindup yang meningkat
2. persaingan dalam hidup
3. keadaan sosial budaya yang tidak stabil
4. terkikisnya nilai-nilai spritual di dalam masyarakat
5. gaya hidup yang berorientasi pada materialisme
6. Kompleksifitas kehidupan dan persaingan hidup yang terus meningkat
Sebenarnya
teragedi yang menimpa masyarakat modern ini terjadi antara lain adalah
akibat perkembangan ilmu pengetahuan yang berjalan cepat tetapi tidak
disertai atau di imbangi dengan kelayakan akan keyakinan terhadap makna
yang tertuang di dalam agama. Pengaruh perkembangan pengetahuan eksakta
yang berjalan cepat telah membawa perkembangan dan kemajuan yang sangat
pesat di bidang teknologi dan perindustrian, tetapi juga membawa
lengahnya manusia kepada nilai-nilai agama yang sangat endasar dan
berarti dalam hidupnya sebagai pondasi untuk mempertahankan
eksistensinya di dalam kehidupannya.
B. Masalah Ketimpangan sosial dan solusinya persfektif Tasawuf
Prof.
Dr. Zakiah Daradjat mengatakan kegelisahan merupakan penyakit yang
banyak di temukan di dunia modern bahkan bisa dikatakan stress dan
kegelisahan merupakan trend yang berkembang secara merata pada manusia
modern saat sekarang ini. Stress dan kegelisahan seseorang disebabkan
kurang mantapnya menghayati suatu persoalan, kurang mampunya menghadapi
hidup, kurang matangnya membuat perhitungan sebagaimana sebaiknya
menghadapi hidup dan jauh dari nilai-nilai agama. Kegelisahan adalah
suatu yang wajar dalam hidup, tetapi kegelisahan tidak boleh berkembang
dan membuat seseorang keluar dari landasan yang semestinya dilewati. Ini
dipandang dari segi sempit yaitu kita sebagai manusia, mempunyai hati
dan pemikiran, bila dia bertumpuk pasti akan menemukan kegelisahan dan
dapat menyebabkan gangguan mental lainnya.
Bagi yang matang
menghadapi hidup , dia temukan kegelisahan, dengan cepat dialihkan
kegelisahan dengan cara yang membuat dia tidak dibebani aneka kelainan
dalam tingkah laku dan geraknya.
Menghadapi kegelisahan ada orang
yang sampai kehilangan akal, seolah tidak ada lagi pegangan, orang yang
kebingungan tanpa penyelesaian, kemampuan bekerja akan menurun, semuanya
akibat gelisah dan cemas menghadang masa datang.
Kegelisahan yang
mengembang dan tidak terselesaikan akan mempengaruhi kehidupan
seseorang. Dalam ilmu tasawwuf akan timbul yang namanya buta mata hati
yang akan berkembang jadi penyakit hati dan berdampak terhadap fisik
serta aspek-aspek kehidupan lainnya.
Bila kita yakin bahwa Allah amat
sayang kepada kita, mengapa harus gelisah, bukankah segala cobaan itu
pasti sudah terukur, tidaklah Allah membebani manusia melebihi
kemampuannya.dalam surat Albaqorah ayat 286 , Allah berfirman:
Dalam
sebuah hadist Sahih diterangkan bahwa Allah berfirman: ”Barang siapa
yang mengingat aku (Allah)dalam dirinya, maka akan aku ingat ia dalam
diri-Ku. Dan, siapa yang mengingat aku dalam sekumpulan orang, maka akan
aku mengingat ia dalam sekumpulan mahluk yang lebih baik dari dirinya
(yaitu malaikat). Sesungguhnya karunia tidak dapat dilukiskan dengan
kata-kata dan tidak dapat diungkapkan kesyukurannya kecuali dengan
sujudnya hati.
Dalam dunia tasawuf, salah satu upaya mendekatkan diri
kepada Allah adalah dengan jalan banyak mengingatnya di setiap waktu.
Dengan metode ini, manusia akan mampu mengenal tuhannya tanpa ada hijab
yang menghalanginya dengan Cahaya yang terpancarkan dari Sang Pencipta
Alam semesta.
Kebahagiaan tidak akan pernah menghampiri jiwa setiap
manusia tanpa adanya iman di dalam hati yang mengantarkan manusia dekat
dengan tuhannya. Dalam Tafsir Al Maraghi, Sesungguhnya kewajiban yang
dibebankan kepada orang Muslim ialah mengetahui, bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah semata dan Dia tidak ada Tuhan selain Allah semata, dan Dia
tidak mempunyai sekutu, Jika telah diakui bahwa Akulah Tuhan yang Haq
dan tidak ada sembahan selain aku, maka beribadahlah hanya kepada Ku dan
tunduklah kepada seluruh apa yang aku bebankan kepadaMu. Lakukanlah
Shallat menurut aturan yang telah aku perintahkan kepadamu dengan rukun
dan syaratnya agar dalam Shalat itu kamu mengingat Aku dan berdoa kepada
ku dengan doa yang tulus dan bersih tampa dicampuri syirik dan tidak
menghadap diri kepada selain aku.
Para Ahli tasawuf modern mencoba
untuk mengkombinasikan metode ulama terdahulu dengan konsep ulama modern
tentang bagaimana metode yang efektif untuk mendekatkan diri kepada
Allah tanpa harus menjauhi lingkungan sosial dimana ia berada
sebagaimana metode ulama terdahulu yang lebih banyak meluangkan waktunya
di tempat yang jauh dari keramaian dalam upayanya untuk mendekatkan
diri kepada Sang Pencipta.
Ulama tasawuf modern mencoba mengupas
lebih dalam terhadap upaya mencari kebahagiaan dengan shollat
sebagaimana yang di ajarkan oleh Allah melalui kitab suci Al-qur’an.
Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia
mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang
mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab
itu,Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.
Dari
Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam jamaah lain mengeluarkan riwayat dari Abu
Hurairah, Bahwa Rasullullah saw, bersabda” Barang siapa lupa akan suatu
Shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat itu ketika mengingatnya,
karena sesungguhnya Allah berfirman,” dirikanlah Shallat untuk
mengingatKu.
Allah berfirman: Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila
ditimpa
kesusahan dia akan berkeluh kesah, apabila dia mendapat kebaikan
(harta) dia menjadi kikir, kecuali orang yang melaksanakan Shalat,
mereka tetap melaksanakan shalat, dan orang yang dalam hartanya
disiapkan bagian tertentu , bagi orang(miskin) yang meminta atau tidak
meminta dan orang yang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang yang
takut terhadap azab Tuhannya, Sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka
tiada seorang yang merasa aman dari kedatangannya. Dan orang yang
menjaga kemaluaannya, kecuali terhadap istri-isri mereka/hamba sahaya
yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela, Maka barang
siapa mencari diluar itu( seperti zina, homoseks dan lesbian) mereka itu
orang-orang yang melampaui batas. Dan orang orang yang memelihara
amanat dan janjinya, dan orang- orang yang berpegang teguh pada
kesaksiannya. Orang yang memelihara shalatnya, Mereka itu di muliaakan
didalam surga.
Suatu keniscayaan bagi manusia yang lemah dan
terbatas untuk selalu menghubungkan dirinya dengan kekuatan yang besar.
Dan bersandar kepadanya dalam meminta pertolongan ketika ketika ia sudah
mencurahkan segala kekuatannya yang terbatas dan ternyata tidak mampu.
Permintaan pertolongan dan penyandaran pada kekuatan yang besar ini
dilakukan ketika menghadapi keburukan yang tampak dan tersembunyi, serta
ketika merasa berat dalam berjung untuk beristiqomah di jalanNya
dikarenakan dorongan syahwat dan munculnya kesenangan-kesenangan dunia.
Juga ketika menghadapi kesulitan dalam perjalanan dunia yang singkat.
Dari sini tampak jelas nilai shalat yang berarti pula hubungan antara
sesuatu yang lemah dengan sesuatu yang besar dan abadi. Sungguh shalat
merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintan yang
menetes dari sumber yang tak kunjung kering, dia merupakan kunci
perbendaran yang kaya raya , yang amat banyak dan melipah. Shalat adalah
titik tolak dari dunia yang kecil dan terbatas kepada dunia yang besar,
ia adalah ruh, salju dan naungan di kala jiwa diterpa kepanasan. Ia
adalah sentuhan kasih ter hadap hati yang lelah dan letih, justru itulah
sebabnya apabila Nabi muhammad saw menghadapi kesukaran, beliau segera
melaksanakan shalat. Beliau bersabda, ”Hiburlah kami, wahai
Bilal(dengan azan).” Beliau banyak melakukan shalat bila banyak
menghadapi persoalan.
Dalam mendirikan Salat berarti kita mengadukan
segala persoalan hidup kita kepada Allah, kita ingat bahwa di atas
segala nya adalah Allah yang maha besar, penggenggam dunia, alam semesta
dan isinya. Tiada yang tidak mungkin di tangan Allah dan tidak ada yang
tidak selesai di hadapanNya.
Sebagai Umat Islam kita harus
berbangga karena, Allah melalui Rasulnya begitu banyak memberikan kita
pelajaran yang amat berguna dalam menjalani kehidupan didunia ini.
Rasulullah SAW memberikan kita tuntunan dalam mengasah diri secara
holistik atau keseluruhan, walaupun Rasullullah bukan seorang dokter
jiwa, tapi tuntunannya sejak 1400 tahun yang lalu sampai sekarang
menjadi panutan bagi kita semua.
Kesadaran inilah yang di miliki
oleh para pencari jalan illahi yaitu para ulama tasawuf dalam memberikan
pengajaran kepada kita semua untuk mengenal tuhan Sang Pencipta.
Melalui media zikir, khususnya sholat, kita akan mampu menjauhkan diri
dari beragam penyakit mental yang banyak menghinggapi dunia modern dalam
semua aspek kehidupannya.
assalamualaikum saudara , betul pendekatan dengan tasawuf yang murni akan membawa pada kedamaian jiwa walapun tidak memiliki harta banyak
BalasHapus