MENGEJAR KEBAHAGIAAN
“Hidup yang tidak teruji bukanlah hidup yang berharga” (Socrates)
Sesuatu
yang di awali dengan sebuah ketakutan pada akhirnya menimbulkan sebuah
kekalahan yang tentunya membuat hidup kita semakin jauh dari kebahagiaan
yang kita inginkan sebagai tujuan akhir pencapaian dalam hidup. Hal ini
tentunya sangat tidak di harapkan oleh setiap individu termasuk diri
kita sendiri jika terus di bayangi ketakutan-ketakutan yang pada
akhirnya membuat kita tidak berdaya lagi. Akan tetapi secara tidak sadar
kita telah melakukan serangkaian usaha untuk menciptakan ketakutan itu
sendiri dalam hidup kita. Apa yang kita pikirkan dan yang ada di dalam
alam perasaan kita secara tidak langsung tubuh dan pola perilaku kita
akan merespon sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan.
Karena sesungguhnya pikiran dan perasaan kita adalah suatu bentuk energi
yang menggerakkan kita untuk bertindak sesuai dengan pola yang ada di
dalam energi pikiran dan perasaan, dan energi tersebut akan mampu
membentuk sebuah prilaku yang mendasari setiap apa yang kita
realisasikan di dalam menjalani kehidupan ini. Jadi sebenarnya pikiran
dan perasaan akan membawa kita kemana pun arah yang di citrakan di dalam
pikiran dan perasaan. Tidak jauh berbeda dengan sistem oprasi teknologi
modern; komputer. Ia akan bekerja sesuai dengan sistem yang di jalankan
oleh perintah softwere, softwere-lah yang menjadi penggerak utama dari
pola respon dan kinerja komputer tersebut. Tanpa kehadiran softwere di
didalamnya, maka komputer tersebut sama saja dengan barang tidak
berharga-rongsokan yang akan terbuang di tong sampah dan tidak bisa di
fungsikan kembali sebagaimana mestinya.
“Keberanian Untuk Mencapai Prestasi Merupakan Awal Terciptanya Prestasi Itu Sendiri”
Rata-rata
self talk yang sering kita ucapkan dalam sehari sebahagiaan besar
adalah self talk atau bahasa pikiran dan perasaana dalah negatif. 65%
diantaranya adalah self talk negatif. Oleh karena itu, apa yang kita
sampaikan untuk diri kita sendiri harus di mulai dengan kata-kata
positif jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan kita.
Karena self talk tersebut merupakan bahasa internal yang anda sampaikan
untuk anda sendiri, sebuah sistem kepercayaan dan perintah-peritah dasar
untuk menentukan semua yang akan terjadi dalam hidup dan kehidupan anda
di masa sekarang dan mendatang. Atau dengan bahasa sederhana, niat anda
untuk bahagia adalah awal untuk menciptakan dan tercapainya kebahagiaan
itu sendiri.
Terkadang kita sering mengatakan kalimat-kalimat
negatif untuk diri kita sendiri. Misalnya: “saya sudah tidak kuat lagi
menghadapi hidup ini, Saya selalu merasa kesepian, Saya tidak bisa
berbuat apa-apa lagi tanpa hadirnya, Hati ini tidak mampu lagi untuk
membuka diri untuk orang lain” dan lain sebagainya. Semua apa yang telah
kita sampaikan dan utarakan terhadap diri kita akan benar-benar terjadi
dan kita akan mengalami kesengsaraan dalam hidup kita selama kita masih
yakin dan meyakini kepercayaan yang salah dalam mencitrakan diri kita
sendiri. Kalimat tersebut memang sederhana, tapi sering kita
mengungkapkannya dengan pikiran dan perasaan yang seolah-olah menyatu
dengan apa yang ada di dalam dunia internal kita. Maka dengan demikian
kita sudah kalah sebelum bertanding.
“Orang-orang yang gagal dibagi
menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah
melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah
memikirkannya.” (John Charles Salak)
“saya selalu merasa
kesepian.”. kalimat tersebut akan benar-benar terjadi pada diri kita
jika kita selalu terfokus pada pikiran dan perasaan seperti apa yang
telah kita ucapkan. Walaupun kita berda di tengah keramaiaan kita akan
benar-benar merasa kesepian dan pikiran kita mengantarkan kita kepada
jurang kekalahan dan kebahagaiaan yang kita harapkan sudah pergi jauh
meninggalkan diri kita.
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan
penuh kesadaran.” (James Thurber)
Sebelum
semua itu terlambat, mari kita mencoba untuk introspeksi diri,
meluangkan waktu sejenak untuk merenungi diri, dan mengumpukan kekuatan
sebelum bertindak untuk menciptakan sebuah keajaiban dalam kehidupan
kita sendiri. Pikiran dan perasaan yang kita milik adalah anugrah tuhan
yang tiada tandingannya. Maka kita harus meyakini seutuhnya bahwasanya
tuhan maha berkehendak dan dialah yang menentukan segala apa yang kita
impikan untuk meraih kebahagiaan karena hanya Dia jualah sumber pokok
kebahagiaan itu sendiri.
”Cara untuk menjadi di depan adalah memulai
sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal
yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan
jika Anda menunggu-nunggu.”
(William Feather)
Ada bebarapa cara
yang bisa kita tempuh untuk bisa meraih kebahagiaan tersebut dengan
kehendak tuhan dan kita akan merasakan keseimbangan hidup dalam roda
kehidupan yang kita jalani. Tips-tip tersebut antara lain sebagai
berikut;
1. Latihlah otot-otot kesyukuran
Latihlah otot-otot
kesyukuran kita hingga pada akhirnya ia kan mampu memikul beban berat
kehidupan ini dengan penuh semangat dan suka cita. Dengan otot-otot
kesyukuran yang sudah terlatih dan terbiasa untuk memikul persoalan yang
kita hadapi, maka sudah barang tentu kita akan penuh kereatifitas untuk
membawa dan mencari solusi yang tepat atas persoalan yang sedang kita
hadapi. Pada ahirnya kita merasakan hidup bahagia itu pada perjalanan
hidup kita sendiri.
”Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan
kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan
yang lain.” (Cicero)
2. Hidari bahasa program negatif dari pikiran dan persaan
Jika
pada kehidupan sebelumnya kita sering mengucapkan bahasa negatif dalam
diri kita sehingga sampai saat ini kita benar-benar sulit untuk mencapai
apa yang kita harapkan dan inginkan. Maka saat sekarang ini ciptakanlah
bahasa yang positif dari setiap apa yang ingin kita lakukan dalam
aktifitas kita sehari-hari dalam kehidupan nyata. Mulai dari bangun
tidur di pagi hari saat sebelum memulai dan mengawali serangkaian
aktifitas dan di penghujung aktifitas yaitu saat waktunya kita kembali
ke tempat tidur. Semuanya di mulai dengan bahasa positif dari pikiran
dan perasaan atau self talk yang kita sendiri. Hal ini di upayakan untuk
menghadirkan dan menciptakan perasaan bahagia. Bukankah tuhan sesuai
dengan apa yang di persepsikan hambanya terhadap diriNya??? Jika kita
sdar betul dengan konsep tersebut, maka kita akan memulai semua
kehidupan kita dengan memancarkan citra positif dari pikiran dan
perasaan kita. Maka tuhan pun akan benar-benar memberikan apa yang kita
inginkan dan kita harapkan. Tuhan maha mengetahui isi hati. Rubahlah
semua kebiasaan buruk dari hal terkecil yang di landasi dari hati yang
ikhlas dan positif untuk mampu merealisasikan hidup bhagia.
3. Tanamkanlah rasa ikhlas
Untuk
membantu kita bisa menemukan impian dalam hidup kita yaitu kebahagiaan,
ikhlas adalah jalan utama yang harus kita tempuh sebagai lokomotif jiwa
dan energi positif dari pancaran hati untuk mampu merealisasikan hidup
bahagia. Ikhlas adalah spirit, kekuatan yang menciptakan kebahagiaan dan
sumber kekuatan Illahi. Manusia akan mampu mengirimkan pesan positif
atas apa yang di cita-citakan jika pancaran energi ikhlas yang
teralirkan energi kuanta alam mampu menghadirkannya kedalam dunia nyata
karena di da;amnya tersimpan serangkaian informasi illahi yang tidak di
sadari oleh manusia tetapi bisa di rasakan hadirnya di semua aspek
kehidupan.
4. Ciptakan pikiran dan perasaan positif
Sebagaimana di
jelaskan sebelumnya, pikiran dan perasaan memiliki energi tersendiri
dalam kehidupan manusia. Ika akan bekerja sesuai dengan pancaran energi
yang ada di dalam pikiran dan perasaan. Kombisasi kekuatan tersebut akan
menciptakan keharmonisan jika pikiran dan perasaan di setting dalam
bentuk positif. Dan begitu pula sebaliknya, pikiran dan perasaan akan
menghadirkan ketidak bahagiaan hidup jika di setting ke dalam bentuk
yang negatif. Misalnya perasaan was-was, khawatir, rasa takut, kebencian
dan beragam sifat negatif lainnya.
5. Biarkan tuhan bekerja
Manusia
di ciptakan oleh Sang Pencipta dalam bentuk yang sempurna, tidak ada
tandingan terhadap ciptaan tuhan yang satu ini. Bebas untuk menentukan
jalan hidupnya dengan bekal akal pikiran yang di milikinya. Kesempurnaan
tersebut bekerja sesuai dengan kehendak tuhan untuk menciptakan
keseimbangan dalam kehidupan ini. Salah satu cara yangg bisa
menghadirkan kedekatan energi tuhan dengan manusia adalah do’a yang
manusia panjatkan kepada tuhannya. Peroses transenden ini bekerja di
bawah perintah kesadaran manusia secara utuh. Tuhan akan memberikan
sesuatu yang manusia pinta dariNya. Karena tuhan adalah sumber
segala-galanya. Jika hubungan ini terlepas antara manusia dengan
tuhannya maka titik awal kehancuran dan kemelaratan hidup manusia sudah
pasti akan datang dengan sendirinya dana akhir kehidupan ini sudah di
ambang batas kepastiang Sang Penentu Kehidupan.
6. Anda layak mendapatkan anugrah Tuhan
Semua
manusia punya bagian masing-masing dalam hidup ini, Mereka layak untuk
mendapatkan bagian tersebut termasuk kebahagiaan yang telah tuhan ukir
di lembaran kehidupan kita. Semuanya tersusun rapi dalam rahasia tuhan.
Tugas kita adalah bagaimana untuk mendapatkan kebahagiaan itu yang di
simpan rapi dalam rahasia tuhan. Semuanya akan terbongkar dengan
sendirinya jika manusia yakin kepada tuhannya dan adanya hubungan
positif dengan Sang Pencipta karena tuhan akan memberikan informasi
langsung kepada siapa yang di kehendakinya, dan tentunya informasi
tersebut di peruntukkan kepada orang yang memiliki kedekatan denganNya.
Sudah barang tentu kelayakan itu akan ada di dalam genggaman orang yang
meyakini bahwasanya mereka layak untuk mendapatkan apa yang mereka
cita-citakan. Muncullah rasa percaya diri atas sikap dan perilaku yang
menggerkakkan diri kita masing-masing untuk mengejar dan menggapai
cita-cita, pada akhirnya tujan akhir tersebut kita miliki seutuhnya,
dialah kebahagiaan yang ingin kita gapai dalam kehidupan kita.
”Belajarlah menerima dengan lapang dada semua anugrah Allah, meski tanpak sedikit, niscaya anda akan merasa bahagia.”
(Hasan Syamsi Basya)
7. Pancarkan energi positif dan rasa kesyukuran.
Pancaran
energi positif yang terlahir dari manusia yang di anugrahi rasa syukur
akan membentuk sebuah informasi dan mampu menarik serta menghadirkan
energi kuanta di dalam jagad raya untuk bisa mencapai target dengan
semestinya sesuai dengan apa yang tertuangkan di dalam bahasa hati dan
jiwa manusia. Energi tersebut akan terkumpul dan bersinergi untuk
benar-benar mampu meralisasikan impian manusia. Oleh karena itu kita
mampu untuk meraihnya jika pancara energi posiitif dari rasa syukur yang
tulus menghiasi hidup kita.
“Diantara Kebahagiaan seseorang adalah Kebaikan akhlaknya” (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar