Kamis, 12 Juli 2012

Kebahagaiaan adalah milik kita

MENGEJAR KEBAHAGIAAN
“Hidup yang tidak teruji bukanlah hidup yang berharga” (Socrates)

Sesuatu yang di awali dengan sebuah ketakutan pada akhirnya menimbulkan sebuah kekalahan yang tentunya membuat hidup kita semakin jauh dari kebahagiaan yang kita inginkan sebagai tujuan akhir pencapaian dalam hidup. Hal ini tentunya sangat tidak di harapkan oleh setiap individu termasuk diri kita sendiri jika terus di bayangi ketakutan-ketakutan yang pada akhirnya membuat kita tidak berdaya lagi. Akan tetapi secara tidak sadar kita telah melakukan serangkaian usaha untuk menciptakan ketakutan itu sendiri dalam hidup kita. Apa yang kita pikirkan dan yang ada di dalam alam perasaan kita secara tidak langsung tubuh dan pola perilaku kita akan merespon sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan. Karena sesungguhnya pikiran dan perasaan kita adalah suatu bentuk energi yang menggerakkan kita untuk bertindak sesuai dengan pola yang ada di dalam energi pikiran dan perasaan, dan energi tersebut akan mampu membentuk sebuah prilaku yang mendasari setiap apa yang kita realisasikan di dalam menjalani kehidupan ini. Jadi sebenarnya pikiran dan perasaan akan membawa kita kemana pun arah yang di citrakan di dalam pikiran dan perasaan. Tidak jauh berbeda dengan sistem oprasi teknologi modern; komputer. Ia akan bekerja sesuai dengan sistem yang di jalankan oleh perintah softwere, softwere-lah yang menjadi penggerak utama dari pola respon dan kinerja komputer tersebut. Tanpa kehadiran softwere di didalamnya, maka komputer tersebut sama saja dengan barang tidak berharga-rongsokan yang akan terbuang di tong sampah dan tidak bisa di fungsikan kembali sebagaimana mestinya.

“Keberanian Untuk Mencapai Prestasi Merupakan Awal Terciptanya Prestasi Itu Sendiri”
Rata-rata self talk yang sering kita ucapkan dalam sehari sebahagiaan besar adalah self talk atau bahasa pikiran dan perasaana dalah negatif. 65% diantaranya adalah self talk negatif. Oleh karena itu, apa yang kita sampaikan untuk diri kita sendiri harus di mulai dengan kata-kata positif jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan kita. Karena self talk tersebut merupakan bahasa internal yang anda sampaikan untuk anda sendiri, sebuah sistem kepercayaan dan perintah-peritah dasar untuk menentukan semua yang akan terjadi dalam hidup dan kehidupan anda di masa sekarang dan mendatang. Atau dengan bahasa sederhana, niat anda untuk bahagia adalah awal untuk menciptakan dan tercapainya kebahagiaan itu sendiri.

Terkadang kita sering mengatakan kalimat-kalimat negatif untuk diri kita sendiri. Misalnya: “saya sudah tidak kuat lagi menghadapi hidup ini, Saya selalu merasa kesepian, Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tanpa hadirnya, Hati ini tidak mampu lagi untuk membuka diri untuk orang lain” dan lain sebagainya. Semua apa yang telah kita sampaikan dan utarakan terhadap diri kita akan benar-benar terjadi dan kita akan mengalami kesengsaraan dalam hidup kita selama kita masih yakin dan meyakini kepercayaan yang salah dalam mencitrakan diri kita sendiri. Kalimat tersebut memang sederhana, tapi sering kita mengungkapkannya dengan pikiran dan perasaan yang seolah-olah menyatu dengan apa yang ada di dalam dunia internal kita. Maka dengan demikian kita sudah kalah sebelum bertanding.
“Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.” (John Charles Salak)

“saya selalu merasa kesepian.”. kalimat tersebut akan benar-benar terjadi pada diri kita jika kita selalu terfokus pada pikiran dan perasaan seperti apa yang telah kita ucapkan. Walaupun kita berda di tengah keramaiaan kita akan benar-benar merasa kesepian dan pikiran kita mengantarkan kita kepada jurang kekalahan dan kebahagaiaan yang kita harapkan sudah pergi jauh meninggalkan diri kita.
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan
penuh kesadaran.” (James Thurber)

Sebelum semua itu terlambat, mari kita mencoba untuk introspeksi diri, meluangkan waktu sejenak untuk merenungi diri, dan mengumpukan kekuatan sebelum bertindak untuk menciptakan sebuah keajaiban dalam kehidupan kita sendiri. Pikiran dan perasaan yang kita milik adalah anugrah tuhan yang tiada tandingannya. Maka kita harus meyakini seutuhnya bahwasanya tuhan maha berkehendak dan dialah yang menentukan segala apa yang kita impikan untuk meraih kebahagiaan karena hanya Dia jualah sumber pokok kebahagiaan itu sendiri.
”Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.”
(William Feather)

Ada bebarapa cara yang bisa kita tempuh untuk bisa meraih kebahagiaan tersebut dengan kehendak tuhan dan kita akan merasakan keseimbangan hidup dalam roda kehidupan yang kita jalani. Tips-tip tersebut antara lain sebagai berikut;

1. Latihlah otot-otot kesyukuran
Latihlah otot-otot kesyukuran kita hingga pada akhirnya ia kan mampu memikul beban berat kehidupan ini dengan penuh semangat dan suka cita. Dengan otot-otot kesyukuran yang sudah terlatih dan terbiasa untuk memikul persoalan yang kita hadapi, maka sudah barang tentu kita akan penuh kereatifitas untuk membawa dan mencari solusi yang tepat atas persoalan yang sedang kita hadapi. Pada ahirnya kita merasakan hidup bahagia itu pada perjalanan hidup kita sendiri.
”Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.” (Cicero)

2. Hidari bahasa program negatif dari pikiran dan persaan
Jika pada kehidupan sebelumnya kita sering mengucapkan bahasa negatif dalam diri kita sehingga sampai saat ini kita benar-benar sulit untuk mencapai apa yang kita harapkan dan inginkan. Maka saat sekarang ini ciptakanlah bahasa yang positif dari setiap apa yang ingin kita lakukan dalam aktifitas kita sehari-hari dalam kehidupan nyata. Mulai dari bangun tidur di pagi hari saat sebelum memulai dan mengawali serangkaian aktifitas dan di penghujung aktifitas yaitu saat waktunya kita kembali ke tempat tidur. Semuanya di mulai dengan bahasa positif dari pikiran dan perasaan atau self talk yang kita sendiri. Hal ini di upayakan untuk menghadirkan dan menciptakan perasaan bahagia. Bukankah tuhan sesuai dengan apa yang di persepsikan hambanya terhadap diriNya??? Jika kita sdar betul dengan konsep tersebut, maka kita akan memulai semua kehidupan kita dengan memancarkan citra positif dari pikiran dan perasaan kita. Maka tuhan pun akan benar-benar memberikan apa yang kita inginkan dan kita harapkan. Tuhan maha mengetahui isi hati. Rubahlah semua kebiasaan buruk dari hal terkecil yang di landasi dari hati yang ikhlas dan positif untuk mampu merealisasikan hidup bhagia.

3. Tanamkanlah rasa ikhlas
Untuk membantu kita bisa menemukan impian dalam hidup kita yaitu kebahagiaan, ikhlas adalah jalan utama yang harus kita tempuh sebagai lokomotif jiwa dan energi positif dari pancaran hati untuk mampu merealisasikan hidup bahagia. Ikhlas adalah spirit, kekuatan yang menciptakan kebahagiaan dan sumber kekuatan Illahi. Manusia akan mampu mengirimkan pesan positif atas apa yang di cita-citakan jika pancaran energi ikhlas yang teralirkan energi kuanta alam mampu menghadirkannya kedalam dunia nyata karena di da;amnya tersimpan serangkaian informasi illahi yang tidak di sadari oleh manusia tetapi bisa di rasakan hadirnya di semua aspek kehidupan.

4. Ciptakan pikiran dan perasaan positif
Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, pikiran dan perasaan memiliki energi tersendiri dalam kehidupan manusia. Ika akan bekerja sesuai dengan pancaran energi yang ada di dalam pikiran dan perasaan. Kombisasi kekuatan tersebut akan menciptakan keharmonisan jika pikiran dan perasaan di setting dalam bentuk positif. Dan begitu pula sebaliknya, pikiran dan perasaan akan menghadirkan ketidak bahagiaan hidup jika di setting ke dalam bentuk yang negatif. Misalnya perasaan was-was, khawatir, rasa takut, kebencian dan beragam sifat negatif lainnya.

5. Biarkan tuhan bekerja
Manusia di ciptakan oleh Sang Pencipta dalam bentuk yang sempurna, tidak ada tandingan terhadap ciptaan tuhan yang satu ini. Bebas untuk menentukan jalan hidupnya dengan bekal akal pikiran yang di milikinya. Kesempurnaan tersebut bekerja sesuai dengan kehendak tuhan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan ini. Salah satu cara yangg bisa menghadirkan kedekatan energi tuhan dengan manusia adalah do’a yang manusia panjatkan kepada tuhannya. Peroses transenden ini bekerja di bawah perintah kesadaran manusia secara utuh. Tuhan akan memberikan sesuatu yang manusia pinta dariNya. Karena tuhan adalah sumber segala-galanya. Jika hubungan ini terlepas antara manusia dengan tuhannya maka titik awal kehancuran dan kemelaratan hidup manusia sudah pasti akan datang dengan sendirinya dana akhir kehidupan ini sudah di ambang batas kepastiang Sang Penentu Kehidupan.

6. Anda layak mendapatkan anugrah Tuhan
Semua manusia punya bagian masing-masing dalam hidup ini, Mereka layak untuk mendapatkan bagian tersebut termasuk kebahagiaan yang telah tuhan ukir di lembaran kehidupan kita. Semuanya tersusun rapi dalam rahasia tuhan. Tugas kita adalah bagaimana untuk mendapatkan kebahagiaan itu yang di simpan rapi dalam rahasia tuhan. Semuanya akan terbongkar dengan sendirinya jika manusia yakin kepada tuhannya dan adanya hubungan positif dengan Sang Pencipta karena tuhan akan memberikan informasi langsung kepada siapa yang di kehendakinya, dan tentunya informasi tersebut di peruntukkan kepada orang yang memiliki kedekatan denganNya. Sudah barang tentu kelayakan itu akan ada di dalam genggaman orang yang meyakini bahwasanya mereka layak untuk mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Muncullah rasa percaya diri atas sikap dan perilaku yang menggerkakkan diri kita masing-masing untuk mengejar dan menggapai cita-cita, pada akhirnya tujan akhir tersebut kita miliki seutuhnya, dialah kebahagiaan yang ingin kita gapai dalam kehidupan kita.
”Belajarlah menerima dengan lapang dada semua anugrah Allah, meski tanpak sedikit, niscaya anda akan merasa bahagia.”
(Hasan Syamsi Basya)

7. Pancarkan energi positif dan rasa kesyukuran.
Pancaran energi positif yang terlahir dari manusia yang di anugrahi rasa syukur akan membentuk sebuah informasi dan mampu menarik serta menghadirkan energi kuanta di dalam jagad raya untuk bisa mencapai target dengan semestinya sesuai dengan apa yang tertuangkan di dalam bahasa hati dan jiwa manusia. Energi tersebut akan terkumpul dan bersinergi untuk benar-benar mampu meralisasikan impian manusia. Oleh karena itu kita mampu untuk meraihnya jika pancara energi posiitif dari rasa syukur yang tulus menghiasi hidup kita.
“Diantara Kebahagiaan seseorang adalah Kebaikan akhlaknya” (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar