Salah satu kendala setiap orang dalam melihat suatu
masukan dan pelajaran berharga kepada dirinya adalah kesalah pahaman
dalam menafsirkan apa yang sedang terjadi didalam kehidupannya. Atau
jangan-jangan semua itu berawal dari paham yang salah dalam melihat
realita!? Bedanya apa sich? Salah paham berawal dari sudut pandang yang
berbeda dari apa yang sedang terjadi yang mana menitik beratkan pada
penafsiran negative atas apa yang sedang terjadi. Sedangkan paham yang
salah sudah benar-benar melenceng dari dasar dan fundamental dari
realitas kehidupan yang ada. Intinya Ketidak mampuan dalam melihat
hikmat dan pelajaran dibalik setiap peristiwa yang sedang terjadi
membuat kehidupan hilang kendali, tidak heran jika sikap frustasi dan
negative lainnya bermunculnya dan pada akhirnya berujung pada stress
serta depresi. Inilah kendala terbesar yang menjadikan kita teramat
sulit dalam melihat kesempatan yang ada untuk bisa belajar dari setiap
peristiwa yang mendera disetiap harinya.
Sebenarnya
Masalah yang sedang menimpa Bukanlah suatu awal dari ragam penderitaan
pada konteks kenyataan yang menimpa, namun sesungguhnya bagaimana kita
membingkainya secara bijak dengan pikiran yang cemerlang penuh
ketenangan dan kebijaksanaan. Tentu saja semua orang tahu kalau sikap
galau dan khawatir telah dimiliki setiap manusia, namun itulah tantangan
sekaligus modal dasar untuk bisa menyeimbangkan kegalauan menjadi
sumber ketenangan, kekhawatiran yang mana pada akhirnya mengajarkan kita
artian kedamaian. Lho kok bisa begitu? Emang ada caranya? Jangan
mengada-ngada dech!!!!
Iya,
pastinya bisa donk. Tentu saja hal demikian tidaklah mengada-ada atau
diluar batas manusia untuk bisa belajar seutuhnya dari ragam peritiwa
yang menimpa. Bagaimana caranya tuch? Sahabat pembaca yang budiman.
Tidak seorangpun yang menolak jika dirinya pernah didera rasa
kekhawatiran dan kegalauan didalam hidupnya karena berawal dari kesalah
pahaman maupun dari paham yang salah. Sesungguhnya sikap demikian itu
sangat manusiawi terjadi, hanya saja kita butuh cara yang tepat untuk
bisa mengenali dan mendiagnosis apa yang sebenarnya terjadi didalam
setiap peristiwa yang terjadi lantaran itu kita berusaha memaksimalkan
asset didalam diri untuk bisa menemukan kedamaian dan ketenangan serta
mengambil pelajaran berharga dari setiap peristiwa yang sedang menimpa
ataupun telah berlalu.
Sebenarnya
kendala terbesar itu terletak pada ketidak mampuan kita dalam melihat
diri seutuhnya. Bukankah kita memiliki asset yang mana bisa kita
fungsikan untuk menapikan ragam kegelisahan dan kegalauan yang menimpa
yang pada akhirnya menghadirkan kedamaian didalam hidup? Asset terbesar
itu adalah kesadaran bahwa didalam kehidupan ini selalu ada tuhan yang
menyertai disetiap waktu. Betapapun pahitnya peritiwa yang terjadi,
sesungguhnya ada makna yang tuhan ingin berikan dan persembahkan kepada
kita agar kita menjadi manusia yang dewasa.
Ini
artinya bahwa ragam peristiwa yang menimpa adalah serangkaian cara
tuhan untuk memulai langkah pendewasaan kepada makhluknya. Sebenarnya
kita sadar dan sudah menjadi rahasia umum diantara kita, Bukankah orang
terbaik itu adalah orang yang mampu bersikap tenang dibalik dera dan
cobaan lantaran itu mereka bertumbuh bijak setelah mengambil pelajaran
makna dari serangkaian peristiwa yang menimpa? Apa iya dalam waktu
singkat setiap orang bisa mewujudkannya?
Bisa
Iya juga bisa tidak. Namun yang jelas, kesempatan untuk belajar dengan
kesadaran adalah modal untuk bisa melihat rangkaian peristiwa sebagai
cara untuk mengambil intisari dan hikmat serta pembelajaran dalam
perosesi pendewasaan. Mengatasi kegelisahan, kegalauan, kekhawatiran dan
ragam kenaifan lainnya butuh suatu ketenangan bathin. Sungguh
ketenangan itulah tuhan akan membisikkan jalan yang bisa ditempuh untuk
mengatasi ragam permasalahan; kegelisahan, galau, dan khawatir.
Mensyukuri asset dalam hidup seperti misalnya prestasi, talenta,
kemampuan yang ada, serta beragam komentar positif yang ditujukan orang
lain kepada diri kita akan sangat membantu dalam mengurangi rasa
kekhawatiran yang berlebihan.
Kok
bisa begitu sich? Iya, memang demikian adanya. Melihat diri secara
positif akan mampu mengurangi rasa kegelisahan bahkan memusnahkannya.
Sungguh kita masih memiliki kesempatan untuk mengukir kehidupan lebih
baik dari ragam persoalan hidup yang mendera disetiap harinya.
Kesuksesan itu bukanlah ketika kita diberikan kado dan ragam piagam oleh
orang lain dalam suatu waktu yang terbatas, namun sesungguhnya semua
itu terletak dari cara kita melihat segala sesuatunya.
Ini
pertanda bahwa kemauan dan kesadaran dalam berperoses ditengah
kehidupan tidak hanya memimpikan prestise dari orang lain, namun juga
memberikan prestise kepada diri sendiri saat musibah dalam hidup
menimpa. Perjalan hidup tidak berhenti oleh masalah, perjalanan hidup
tidak berhenti begitu saja ketika mendapatkan hadiah, kesemuanya itu
memiliki kesempatan untuk menjadikan kita lebih dewasa jika sepenuhnya
memupuk diri dalam kesadaran dan kemauan untuk belajar kepada kehidupan.
Elemen
diatas yang sudah disebutkan merupakan motifator yang mampu
menghidupkan harapan dalam diri seseorang sebagai suatu kabar gembira
pun juga mendorongnya untuk bangkit kembali dan bertindak. Ini
menyadarkan kita bahwa kita perlu melihat kedalam diri agar sepenuhnya
kita menyadari bahwa kita adalah individu yang sangat luar biasa bahwa
sesungguhnya kita adalah ciptaan tuhan yang memiliki potensi yang
memukau dalam mensinergikan kehidupan ini penuh kesejukan, menepis
segala kekhawatian dengan pengetahuan dan menyisihkan kegelisahan dengan
kesadaran bahwa tuhan selalu bersama hambanya disetiap pijakan langkah
ditengah kehidupan.
Karena itulah
Manusia diciptakan tuhan dalam bentuk yang sempurna. Rasa
kekhawatiranpun sebenarnya diciptakan tuhan untuk bisa membuat manusia
lebih peka akan kehidupannya. Bagi mereka yang belajar mengenali diri
akan mampu menyeimbangkan pergulatan antara kegelisahan dan harapan
untuk mendapatkan ketenangan, sungguh ada kebahagiaan disana yang bisa
ditempuh dengan menyalakan lampu kesadaran; 1. Kesadaran akan kehadiran
Tuhan, 2. Kesadaran akan diri yang dibekali asset luar biasa, 3.
Kesadaran akan pengakuan postif yang diberikan oleh orang lain. Inilah
modal utama untuk bisa menghadirkan kedamaian yang selama ini kita
mimpikan. Bukannya mustahil, sungguh ini adalah nyata jika kita mulai
untuk mencoba dan belajar dari segenap peristiwa yang menimpa. Keep
spirit For Our Life Better.
Salam
satu jiwa. Salam sehat jiwa untuk menggapai hidup bahagia.
Mustafid
Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar