Rabu, 29 Februari 2012

Cobalah untuk tetap membuka mata dan tersenyumlah layaknya orang gila!

  Cobalah untuk tetap membuka mata! Lihatlah bagaimana orang-orang disekeliling anda yang tak pernah memberikan wajah termanis mereka saat duduk dibalik meja kerja. Barangkali mereka sibuk dengan pekerjaan mereka dan tak sempat memberikan anda satu senyuman. Justru pemandangan yang terlihat nyata adalah mimik wajah dan ekspresi serius terkadang muram karena beban yang begitu banyak hingga tak terhitung jumlahnya (Aaah, masa sich!? Segitu banyak jumlahnya, hingga tak terhitung. Iiii Lebay banget dech). Pola yang demikian seakan-akan telah menggadaikan senyum kebahagiaan itu entah kemana perginya.
Lain lagi ceritra lain dipojokan sana. Adapula orang yang memberikan ekspresi kecurigaan atau juga mungkin sikap ketus tak bersahabat kepada orang-orang disekelilingnya, Termasuk bagi Anda yang tak memiliki salah apa-apa, kena batu hanya karena pancaran jiwa yang tak berdamai dengan kehidupan yang ada. Tentu saja semuanya itu akan dapat menghilangkan rasa bahagia dan keindahan suasana yang seharusnya dinikmati dengan lapang dada ditempat bekerja.

Biarkanlah segala sesuatu yang anda lihat saat ini berekspresi sekendak hati mereka dengan mimik wajah yang terlihat tidak mengenakkan hati, karena tidak mungkin menambah daftar kesengsaraan dengan memberikan saran gratis. Janganlah ikut masuk kedalam mimik wajah suram tak bercahaya atau sikap ketus seolah-olah tak ada orang lain disekililingnya. Cukupkanlah diri anda untuk memberikan satu sentuhan ketulusan dengan senyuman penuh pancaran aura kebahahagiaan walau tak seorangpun yang memintanya. Karena sesungguhnya satu senyuman yang anda berikan ataupun hadirkan bukan semata-mata untuk mereka, namun teruntuk diri anda yang mengharapkan warna cerah saat orang lain tak mau berbagi cerita bahagia.

Jika saja senyuman anda menginspirasi mereka untuk ikut serta dalam senyuman penuh kebahagiaan, maka bersyukurlah kepada tuhan yang telah memberikan anda sikap lapang dada untuk memberikan arti terindah bagi hidup ini walau hanya sekedar senyuman yang mungkin tidak berarti bagi mereka yang tak menginginkannya, namun kebermaknaan itu untuk diri anda dan untuk mereka yang menginginkannya.

    Cobalah sejenak bercermin dari kehidupan orang yang seringkali kita pojokkan dengan sebutan aneh; “Gila”. Bukan berarti mengajak anda menjadi orang gila yang nantinya mendekam dirumah Sakit Jiwa atau layaknya kehidupan mereka yang sudah berbelok dari batas “NORMAL”, sekali lagi bukan demikian tujuan yang sebenarnya. Bukankah mereka yang gila tidak mengerti apa dan tujuan hidup mereka, sedangkan anda sangat mengerti betul untuk apa ini dan itu serta memahami tujuan dalam hidup anda, inilah perbedaan yang nyata antara kita yang “Waras” dengan mereka yang disebut sebagai “Gila”, karena sesungguhnya semua orang yang inginkan bahagia sangat menginginkan suatu pola hidup yang teramat sulit untuk diapresiasi oleh kebanyakan orang saat bekerja ataupun melakukan aktifitas dan rutinitas harian; Senyum Ketulusan dan Kasih Sayang. Dan Bagi Saya, Anda, dan Juga Mereka, saatnya untuk memulai memberikan apresisi terindah atas kemauan diri untuk memberikan citra warna terindah bagi kehidupan diri dan orang lain dengan sentuhan senyuman penuh ketulusan dan kasih sayang.

Coba saja tengok sejenak, Mereka yang gila selalu saja memberikan senyuman terindah mereka walau tak seorangpun yang memintanya, mungkin kita mengira mereka tersenyum karena tidak ada beban hidup yang mereka pikul. Tidakkah kita sadari bahwa mereka yang gila adalah orang-orang yang memiliki segudang beban hidup yang menjadikan mereka seperti itu, bahkan kita menganggap mereka sudah tidak waras lagi melihat apa itu kehidupan, namun begitu mereka selalu memberikan senyuman yang masih mereka miliki dibalik ragam penderitaan yang menghimpit kehidupan mereka sehingga mereka sendiri butuh pertolongan dokter ataupun ahli jiwa untuk mengembalikan kehidupan mereka seperti dahulunya. Mengapa kita yang “Waras” ini begitu enggan memberikan senyuman kepada sesama? Akankah kita yang sebenarnya memang harus menyandang gelar aneh itu; “Orang Gila” karena kita tidak pernah memberikan kebahagiaan kepada sesama dengan satu senyuman yang tidak pernah dipungut biaya. (Jangan sampai dech disebut Gila. Ntar orang sekampung datang membawa perkakas untuk mengejar “Anda” karena dianggap “Gila” atau karena menganggap orang lain “Gila” Iiiii… TAKUUUT!!)

Soo, Gemana donk!? Sederhana saja. Tersenyumlah saat orang lain tak memberikan senyuman kepada Anda. Barangkali mereka lupa dan memang sengaja melupakannya. Namun bagi anda, jangan melupakan niatan baik untuk memberikan kebahagiaan bagi orang lain dengan senyuman penuh ketulusan sebagaimana dedaunan diluar sana yang melambaikan tangannya kepada Anda karena niatan baik untuk memulai senyuman kepada sesama. Teman! Seorang dokter Spesialis Jiwa Pernah berpesan dalam bahasa sederhananya; "coba saja bercermin dari orang "GILA" yang selalu tersenyum bahagia tanpa seorangpun yang memintanya. Mereka menampak bahagia bukan karena tidak ada beban, justru mereka adalah orang yang dianggap memiliki "BANYAK BEBAN" oleh kebanyakan orang, termasuk kita yang melihat kehidupan mereka yang terlihat jauh dari kewajaran layaknya kita yang "Normal", walau begitu mereka selalu tersenyum adanya. Masa kita Yang Normal pelit sekali untuk tersenyum kepada sesama?!? Akan selalu ada keindahan ketika ketulusan kita berikan kepada kehidupan ini walau sekedar sebuah senyuman. Selalu ada kesejukan yang akan menghadirkan kedamaian ketika jiwa telah sepenuhnya tersenyum dalam ketulusan disetiap belaian kasih Sayang. Dan itulah sumber kebaikan. Maka berikanlah senyuman itu, dengan demikian kita telah berbagi kebaikan kepada sesama, kepada kehidupan ini juga.

Mengawali kehidupan pagi ini dengan senyuman adalah indah untuk kita lakoni dalam keseharian dikehidupan. Dengan senyuman tidak hanya sedang menghadirkan kebahagiaan bagi orang lain, namun juga sedang menyuguhkan kemuliaan bagi mereka yang membiasakannya dalam keseharian layaknya tarikan nafas ditengah kehidupan ini. Keep spirit For Our Life Better

Salam satu Jiwa. Salam SEHAT JIWA Untuk menggapai Hidup Bahagia

Mustafid Amna Umary Erlangga Kusuma Perdana Saputra Zain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar