Kita diciptakan oleh-Nya
dan kita pun akan kembali kepada-Nya. Seringkali kalimat tersebut
dipesankan oleh seorang ustadz ataupun kiyai disaat memberikan
ceramahnya setelah beberapa orang menyelesaikan tugasnya memasukkan
jasad keluarga, saudara, atau mungkin juga teman dekat kita kedalam
liang lahat atau barangkali memasukkan jasad kita sendiri yang telah
menutup jurnal kehidupan ini.
Itulah Kalimat terakhir
yang biasanya diucapkan untuk menutup perjumpaan kita dengan
orang-orang yang kita cintai saat ia kembali keharibaan sang
pencipta. Dan kini yang terlihat hanyalah pusara makam yang bertutur
dalam diam kepada kita yang masih hidup untuk bisa mengambil
pelajaran berharga dari setiap pristiwa yang terjadi ditengah
kehidupan ini.
Barangkali juga pesan
nasihat tersebut benar-benar cocok untuk mengabadikan kenangan disaat
akhir tahun telah meninggalkan kita dengan menyisakan begitu banyak
lukisan sejarah kehidupan dan kini yang terlihat adalah fajar awal
tahun telah mengawali misi kehidupannya bagi kita semua. Disaat awal
tahun telah memulai langkahnya, akhir tahun pun berlalu.
Dualisme kehidupan yang
saling mengisi satu sama lain, seolah-olah berpesan kepada kita
bahwasanya tidak ada yang perlu kita ucapkan selamat tinggal didalam
hidup ini karena bahwasanya didalam kehidupan ada sesuatu yang datang
dan ada pula yang pergi. Tidak jauh berbeda dengan pesan yang
disampaikan oleh pintu yang terpasang didepan pintu rumah kita
masing-masing, disanalah kita masuk dan disana pulalah pintu
keluarnya.
Semua itu mengisyaratkan
akan ketidak kekalnya kehidupan ini. Dan sesungguhnya tidak ada yang
bakal bisa kita banggakan karena memang semuanya akan kembali
kehadapan sang pencipta. Adakah diantara kita yang akan
membangga-banggakan hidup ini berserta segala macam kemewahannya?
Semua orang tentu tahu
akan hal itu, namun tidak semua orang meresapi untuk mencoba
memahaminya secara utuh. Kehidupan ini sungguh tidak menawarkan
kemewahan material saja, dibalik semua yang tampak hanyalah ada
nilai-nilai abstraktif yang sulit untuk kita pahami jika tidak kita
telaah dan resapi secara mendalam.
Boleh saja akhir tahun
telah berlalu beserta serangkaian amal perbuatan yang pernah kita
torehkan dimasa silam, namun tidak semuanya hanya sekedar berlalu
saja, ada pelajaran berharga yang bisa kita petik sebagai suatu
keharusan untuk medewasakan kita dimasa mendatang. Tahun baru pun
boleh menampakkan diri dengan kemegahan yang dimilikinya, namun
jangan sampai awal tahun ini membuat kita lengah dari apa yang
sebenarnya ingin kita capai didalam kehidupan ini. tidak hanya
sekedar perayaan belaka atau hanya sebatas euphoria bagi sebagian
besar masyarakat yang merayakannya dengan penuh warna-warni kemegahan
disetiap sisi keramaian malam pergantian akhir tahun sekaligus
pembuka awal tahun. Kenapa tidak, perayaan akhir tahun biasanya
menampilkan kemegahan yang sangat indah bagi setiap mata yang
memandangnya.
Kemegahan dari keindahan
yang ditampilkan kembang api yang menghias angkasa, memperindah
suasana tahun baru dan meramaiakan pergantian tahun baru yang bisa
dinikmati satu kali dalam se-tahun. Barangkali awal tahun ini
mengajak kita untuk meningkatkan potensi diri, memperkuat komitmen
untuk selalu menanamkan sikap positif bagi diri sendiri dan kehidupan
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar