Suatu ketika melihat burung-burung berterbangan diangkasa raya,
seolah-olah hati kecil berbisik dalam-dalam, betapa bahagianya
burung-burung tersebut, mereka dengan riang gembira mengepakkan
sayapnya diangkasa tanpa seorangpun yang melarangnya untuk terbang
bebas menelusuri garis horizon cakrawala. Mereka terlihat begitu
bahagianya berterbangan diudara. Terbang kian kemari dengan berbagai
macam gaya, gerakan dan arah. Terkadang mereka terlihat mengepakkan
sayapnya dengan cepat, terkadang pula mengayunkan sayapnya secara
perlahan-lahan lantas mereka terlihat begitu menikmati udara yang
dilintasinya, seolah-olah tidak ada beban dalam diri mereka.
Tidak bisa dipungkiri lagi, Sejak kecil burung-burung tersebut telah
terbiasa mengarungi cakrawala dengan kedua sayapnya. Mereka selalu
mengembangkan cara terbangnya tanpa mengenal lelah dan tidak pernah
berhenti untuk belajar terbang bersama sahabat-sahabat mereka sampai
akhir hayatnya. Seolah-olah tidak ada rasa iri yang bersemayam dalam
hati mereka ketika melihat sahabatnya didaratan sana yang terbiasa
menggunakan kakinya untuk berjalan menelusuri bumi, pun juga rasa iri
terhadap ikan-ikan yang terbiasa berenang disamudara luas, yang ada
hanyalah perasaan bahagia untuk menikmati dan mengembangkan kemampuan
mereka untuk terbang. Layak jika jam terbang mereka sudah melampaui
seorang pilot yang handal.
Demikian pula halnya dengan Ikan-ikan dilautan yang dari sejak
lahirnya telah terbiasa berenang dan senantiasa menghabiskan seluruh
hidupnya didalam air. seolah-olah Kehidupan mereka didedikasikan
untuk berenang dan berenang sampai akhir hayat mereka tanpa mengenal
lelah. Begitupula halnya dengan makhluk didaratan yang senantiasa
mencurahkan seluruh hidupnya diatas daratan. Semua mereka berjalan
dalam garis kehidupan mereka masing-masing tanpa harus memendam rasa
iri untuk bisa terbang dan atau berenang karena memang mereka tidak
memiliki potensi untuk melakukan hal semacam itu, mereka hanya bisa
menikmati garis kehidupan mereka sebagaimana mestinya. Bagaimana
halnya dengan manusia?
Jika ditanya demikian, tentu akan melahirkan beragam jawaban
yang berbeda-beda, tergantung sudut pandang masing-masing. Ada orang
yang mencoba mendedikasikan hidupnya dalam satu aspek tertentu, namun
ada juga yang mencoba untuk menguasai berbagai macam hal yang membuat
hatinya tertarik. Inilah kehidupan, didalamnya selalu saja menawarkan
beragam pilihan-pilihan yang membuat kita harus menentukan pilihan
yang terbaik bagi kehidupan kita masing-masing.
Mereka yang tertarik dengan dunia mesin, maka mereka akan
mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mempelajari, mengkaji, dan
menguasai seluk beluk mesin. Demikian pula dengan mereka yang
tertarik dengan dunia luar angkasa, tentunya mereka akan berusaha
untuk mengembangkan potensinya itu agar mereka bisa menikmati apa
yang menjadi pilihan hidup mereka.
Ada satu perbedaan yang mencerminkan diri kita dengan makhluk yang
sudah disebutkan tadi; burung, ikan dan beragam binatang lainnya yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu. Kita tidak hanya dituntut
untuk menguasai satu bidang saja sebagai satu pilihan mutlak, namun
adakalanya kita harus mampu untuk mengkaji bidang lainnya sebagai
dasar dalam memahami kompleksifitas kehidupan ini walaupun tidak
sepenuhnya untuk kita kuasai secara matang. Suatu saat kita juga akan
berhadapan dengan mereka yang bergumul didunia yang berbeda dengan
apa yang menjadi pilihan hidup kita, suatu pertanda kita harus mampu
untuk mengimbangi apa yang dimiliki oleh orang lain walaupun hanya
sekedar pengetahuan dasar saja tanpa harus membuat kita terperdaya
dari apa yang sebenarnya potensi dan kemampuan kita.
Kita bukanlah seekor burung ataupun ikan, namun kadangkala kita perlu
mencontoh ketekunan seekor burung atau ikan dalam berusaha semaksimal
mungkin untuk bisa berhasil dengan terus berusaha menyempurnakan diri
dan menekuni apa yang menjadi pilihan hidup kita sampai membuahkan
hasil yang memuaskan, pun juga mengimbanginya dengan penguasaan
bidang lainnya untuk menambah wawasan agar orang lain tidak mencap
kita sebagai orang yang “KUPER” ataupun istilah lainnya yang
notabenenya diindikasikan negatif.
Bukankah keberhasilah yang didapatkan seseorang adalah buah hasil
dari ketekunan, konsistensi, keterbukaan hati dan pikiran, dan
pengulangan yang secara terus menerus dalam upaya mengkaji serta
memahami sesuatu? Benar sekali, kita butuh konsistensi agar kita bisa
konsekuen dalam melatih dan mengembangkan pilihan hidup kita, lantas
berusaha semaksimal mungkin untuk mampu memberdayakan potensi luar
biasa ini yang Telah Tuhan Karuniakan dalam diri kita masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar