Senin, 09 April 2012

Melampaui Garis Cakrawala Kehidupan

Suatu ketika melihat burung-burung berterbangan diangkasa raya, seolah-olah hati kecil berbisik dalam-dalam, betapa bahagianya burung-burung tersebut, mereka dengan riang gembira mengepakkan sayapnya diangkasa tanpa seorangpun yang melarangnya untuk terbang bebas menelusuri garis horizon cakrawala. Mereka terlihat begitu bahagianya berterbangan diudara. Terbang kian kemari dengan berbagai macam gaya, gerakan dan arah. Terkadang mereka terlihat mengepakkan sayapnya dengan cepat, terkadang pula mengayunkan sayapnya secara perlahan-lahan lantas mereka terlihat begitu menikmati udara yang dilintasinya, seolah-olah tidak ada beban dalam diri mereka.

Tidak bisa dipungkiri lagi, Sejak kecil burung-burung tersebut telah terbiasa mengarungi cakrawala dengan kedua sayapnya. Mereka selalu mengembangkan cara terbangnya tanpa mengenal lelah dan tidak pernah berhenti untuk belajar terbang bersama sahabat-sahabat mereka sampai akhir hayatnya. Seolah-olah tidak ada rasa iri yang bersemayam dalam hati mereka ketika melihat sahabatnya didaratan sana yang terbiasa menggunakan kakinya untuk berjalan menelusuri bumi, pun juga rasa iri terhadap ikan-ikan yang terbiasa berenang disamudara luas, yang ada hanyalah perasaan bahagia untuk menikmati dan mengembangkan kemampuan mereka untuk terbang. Layak jika jam terbang mereka sudah melampaui seorang pilot yang handal.

Demikian pula halnya dengan Ikan-ikan dilautan yang dari sejak lahirnya telah terbiasa berenang dan senantiasa menghabiskan seluruh hidupnya didalam air. seolah-olah Kehidupan mereka didedikasikan untuk berenang dan berenang sampai akhir hayat mereka tanpa mengenal lelah. Begitupula halnya dengan makhluk didaratan yang senantiasa mencurahkan seluruh hidupnya diatas daratan. Semua mereka berjalan dalam garis kehidupan mereka masing-masing tanpa harus memendam rasa iri untuk bisa terbang dan atau berenang karena memang mereka tidak memiliki potensi untuk melakukan hal semacam itu, mereka hanya bisa menikmati garis kehidupan mereka sebagaimana mestinya. Bagaimana halnya dengan manusia?

 Jika ditanya demikian, tentu akan melahirkan beragam jawaban yang berbeda-beda, tergantung sudut pandang masing-masing. Ada orang yang mencoba mendedikasikan hidupnya dalam satu aspek tertentu, namun ada juga yang mencoba untuk menguasai berbagai macam hal yang membuat hatinya tertarik. Inilah kehidupan, didalamnya selalu saja menawarkan beragam pilihan-pilihan yang membuat kita harus menentukan pilihan yang terbaik bagi kehidupan kita masing-masing.

Mereka yang tertarik dengan dunia mesin, maka mereka akan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mempelajari, mengkaji, dan menguasai seluk beluk mesin. Demikian pula dengan mereka yang tertarik dengan dunia luar angkasa, tentunya mereka akan berusaha untuk mengembangkan potensinya itu agar mereka bisa menikmati apa yang menjadi pilihan hidup mereka.

Ada satu perbedaan yang mencerminkan diri kita dengan makhluk yang sudah disebutkan tadi; burung, ikan dan beragam binatang lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Kita tidak hanya dituntut untuk menguasai satu bidang saja sebagai satu pilihan mutlak, namun adakalanya kita harus mampu untuk mengkaji bidang lainnya sebagai dasar dalam memahami kompleksifitas kehidupan ini walaupun tidak sepenuhnya untuk kita kuasai secara matang. Suatu saat kita juga akan berhadapan dengan mereka yang bergumul didunia yang berbeda dengan apa yang menjadi pilihan hidup kita, suatu pertanda kita harus mampu untuk mengimbangi apa yang dimiliki oleh orang lain walaupun hanya sekedar pengetahuan dasar saja tanpa harus membuat kita terperdaya dari apa yang sebenarnya potensi dan kemampuan kita.

Kita bukanlah seekor burung ataupun ikan, namun kadangkala kita perlu mencontoh ketekunan seekor burung atau ikan dalam berusaha semaksimal mungkin untuk bisa berhasil dengan terus berusaha menyempurnakan diri dan menekuni apa yang menjadi pilihan hidup kita sampai membuahkan hasil yang memuaskan, pun juga mengimbanginya dengan penguasaan bidang lainnya untuk menambah wawasan agar orang lain tidak mencap kita sebagai orang yang “KUPER” ataupun istilah lainnya yang notabenenya diindikasikan negatif.

Bukankah keberhasilah yang didapatkan seseorang adalah buah hasil dari ketekunan, konsistensi, keterbukaan hati dan pikiran, dan pengulangan yang secara terus menerus dalam upaya mengkaji serta memahami sesuatu? Benar sekali, kita butuh konsistensi agar kita bisa konsekuen dalam melatih dan mengembangkan pilihan hidup kita, lantas berusaha semaksimal mungkin untuk mampu memberdayakan potensi luar biasa ini yang Telah Tuhan Karuniakan dalam diri kita masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar