Jumat, 13 Juli 2012

Arti sebuah Senyuman

'SENYUM" Kata yang mungkin mudah kita ucapkan tapi seringkali kita sulit untuk mengaplikasikannya di dalam kehidupan ini. Banyak orang mengabaikan arti sebuah senyuman, memang kelihatan sangat sepele dan sederhana tapi sangat begitu berharga jika kita mau belajar untuk tersenyum buat sahabat, orang yang kita cintai, orang yang ada di samping kita atau bahkan kepada orang yang selalu menyakiti hati kita. dengan senyuman jiwa kita terbuka untuk bisa melihat realita kehidupan, arti sebuah pengorbanan, dan banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh ketika tersenyum manis kepada setiap orang. manfaat tersebut bisa kita rasakan sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung, di lain pihak juga bisa di rasakan manfaatnya oleh orang lain. pancaran jiwa yang penuh senyum ketulusan akan siap secara mental untuk menghadapi segala problematika kehidupan. Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seseorang yang mudah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memotivasi dirinya untuk mengatasinya dan mencari jalan keluar dari setiap masalah atau kesulitan yang dihadapinya. Begitu pula ketika ia memperlakukan suatu kesulitan, melihatnya lalu tersenyum, menyiasatinya lalu tersenyum dan berusaha untuk mencari solusinya lalu di sudahi dengan sebuah senyum ketulusan. Dengan cara inilah, kehidupan akan lebih dirasakan segala sesuatunya di bandingkan dengan orang-orang yang berjiwa sempit, mereka hanya melihat satu sisi saja dari setiap masalah yang di hadapinya. Mereka inilah yang setiap kali menjumpai kesulitan, ia segera meninggalkan masalah yang di hadapinya dan melihat ujian itu sebagai sesuatu yang amat besar dan memberatkan diri mereka sendiri.

Ketahuilah bahwasanya senyuman itu tidak akan ada artinya sama sekali bila tidak berasal dari hati yang tulus. Dalam faidul khatir, Ahmad Amin menjelaskan bahwasanya orang yang murah senyum dalam menjalani hidup ini, bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, akan tetap juga mereka mampu menciptakan stabilitas sosial yang positif dengan penuh tanggung jawab, tangguh dan konsisten dalam menjalani apa yang sedang di hadapinya serta menciptakan hal-hal yang positif bagi orang lain.

Alangkah indahnya jika kehidupan ini selalu di hiasi dengan senyuman. mental positif ini tidak serta merta terbentuk dengan begitu saja, akan tetapi ia akan terbentuk dalam sebuah peroses kehidupan yang begitu panjang. akan lebih mudah kita pahami jika kita mau untuk berperoses, menjadikan sebuah senyuman sebagai kebiasaan di dalam menjalani roda kehidupan. Oleh karena itu, Tersenyumlah Mulai Sekarang untuk kebaikan anda dan orang lain.... Keep Spirit

Mengabaikan Tuhan

Di saat agama mulai di tinggalkan, di saat kebenaran mulai rapuh di tengah kehidupan ummat manusia. manusia berlomba-berlomba meraih prestise, harta, kekuasaan, dan pangkat tanpa memperdulikan orang lain di samping kiri dan kanan mereka. merekapun berlomb-lomba menciptakan sesuatu yg mereka anggap sebagai bentuk kemajuan teknologi tandingan tuhan, semuanya itu mereka lakukan dalam upaya untuk menandingi kuasa tuhan. Apakah semua ini adalah awal dari sebuah kehancuran peradaban? ataukah mungkin awal kemajuan peradaban itu sendiri?

sungguh ironis sekali, di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesatnya, kemajuan ilmu pengetahuan di segala aspek kehidupan dan menumpuknya harta sebagai anugrah nikmat tuhan, manusia lupa akan segalanya dan bahkan melupakan tuhan yang telah menciptakan mereka. tidak bisa di pungkiri, manusia secara naluriah mempunyai hasrat untuk berserah diri kepada kekuatan yang maha dahsyat yang ada di balik eksistensi alam semesta sebagai prima kausa dari segala yang telah tercipta, Dialah tuhan yang Maha atas segalanya. jika semua ini di biarkan begitu saja, manusia akan menjadi hampa dan nilai-nilai kemanusian telah sirna dan pada akhirnya kehancuran akan menimpa manusia dalam waktu yang sangat dekat. peroses transendensi diri kepada Yang Maha Kuasa sangat berpengaruh dalam hidup dan kehidupan ummat manusia.

Kamis, 12 Juli 2012

Jika Engkau Bertanya Tentang CINTA

HAKIKAT CINTA

“Dalam hati setiap orang ada kebutuhan untuk merasa di cintai tanpa harus diperiksa dahulu apakah ia pantas menerimanya.”
(maurice Wagner)

"CINTA" Sebuah kata yang sederhana tetapi mengandung makna yang sangat dalam dan sumber kebahagiaan dalam kehidupan ummat manusia. secara hakiki cinta akan mendatangkan sejuta kebahagiaan untuk setiap manusia atau bahkan tidak terhingga nilainya. Tuhan telah menghiasi cinta dengan hiasan-hiasan terindah yang mampu menciptakan keajaiban dalam kehidupan di muka bumi ini. Karena dialah Sumber Cinta yang hakiki, sumber keabadian dan kebahagiaan.

"CINTA" memiliki kekuatan sendiri yang mampu membuatnya berdiri sendiri seolah-olah memiliki roh tersendiri sebagai tiang penyangga untuk mampu bertahan dan tidak lekang oleh waktu dari zaman manusia pertama hingga saat sekarang ini dan untuk kehidupan masa mendatang sampai manusia terakhir nanti. Dan pada akhirnya cinta mampu menghadirkan keajaiban dalam kehidupan ummat manusia. Cinta tercipta oleh tangan keratif Tuhan untuk melahirkan keajaiban di alam semesta untuk menunjukkan pada semua makhluk-Nya akan KuasaNya.

“CINTA” adalah ungkapan perasaan jiwa, ekspresi hati, luapan emosi kasih sayang, dan gejolak naluri yang bersemayam di hati setiap manusia terhadap dambaan hatinya. CINTA terlahir dengan penuh suka cita, semangat, kasih sayang, kegembiraan, kebahagiaan dan keajaiban yang mampu membuat sebuah keindahan yang tidak bisa di lukiskan oleh kata-kata. Ia begitu lembut, suci dan begitu tinggi di hadapan setiap insan yang membuatnya tidak ternilai oleh emas permata dan berbagai macam tandingan lainnya. Cinta hakiki tidak akan dapat di mengerti kecuali dengan sebuah pengorbanan yang tulus, keikhlasan yang murni dan keyakinan hati yang suci.

Dengan kata lain, cinta hanya dapat di pahami dan di mengerti oleh insan yang tenggelam di dalam samudra cinta. Ungkapan saja tidak akan mampu meawakili hakikat cinta dan tidak akan mampu membahasakan kesucian cinta hanya saja ukiran kata yang di buatt manusia tentang cinta adalah sebagai representasi ungkapan dan luapan perasaan yang singgah di dalam dada manusia dan semua itu bukanlah hakikat cinta yang utuh dan sempurna.

Di satu sisi kita kadang mendengar dari teman dekat kita, atau mungkin menyaksikan langsung oleh mata kepala dan atau mengalami perih dan derita akibat cinta itu sendiri. Dan terkadang di dalam benak kita muncul beragam pertanyaan tentang cinta yang kita yakini mampu membuat hidup kita bahaggia misalnya pertannyaan berikut yang sering di ungkapkan oleh orang yang mengalami derita cinta; ”Mengapa di balik indahnya cinta terkadang melahirkan banyak peroblematika dalam hidup saya, dia telah membuat hidup saya menderita, cita telah menghapus masa depan saya, cinta telah membuat luka.” Dan masih banyak pertanyaan yang sampai saat ini terdengar dari ungkapan hati sesorang yang telah di landa delima cinta. Sebenarnya cinta bukanlah sumber derita dan kemelaratan, bukanlah sumber dari segala kehinaan dan nista. Perlu di ketahui pula bahwasanya di samping tuhan menciptakan cinta, Dia juga telah menciptakan kebencian dan permusuhan sebagai lawan tandingan cinta itu sendiri.

“Ketika Cinta ada, Seribu kesalahan akan hilang karna satu kebaikan, dan bila benci, seribu kebaikan akan hilang dengan satu kesalahan saja.”

Wahai orang yang sedang di buai oleh keindahan samudra cinta, ketahuilah bahwasanya kemuliaan cinta itu terjadi seandainya dapat di lakukan secara optimal oleh segenap jiwa raga, engkau rasakan segala keajaiban yang melekat pada cinta dengan ketulus ikhlasan dan janganlah menodai kemuliaan cinta dengan segala macam bentuk kenistaan yang Tuhan tidak pernah mengharapkannya darimu yang pada akhirnya akan membuat kekasihmu menjadi musuh bagimu dan kebencian akan melekat di setiap jiwa dan raga.

“Aku mau mencintaimu tanpa harus menghakimi, bergabung denganmu tanpa harus menyerang, mengundangmu tanpa menuntut, meninggalkanmu tanpa rasa bersalah, mengkeritikmu tanpa menyalahkan dan membantumu tanpa menghina. Jika aku bisa mendapatkan hal yang sama darimu, kita dapat sungguh-sungguh bersatu dan saling melengkapi.”
(Virginia Satir)

“some times I think that it's impossible to make a relation without identify who is he and communicate by face to face... but now I find you. You open my eyes to keep relation although we never meet before.”

Mutiara Hikmah Dibalik Setiap MUSIBAH

Mutiara Hikmah Dibalik Setiap Musibah

(Mengupas Musibah secara komperehensip Berdasar Perspektif Psikologi dan Islam)

“Dan Sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila di timpa musibah, mereka mengucapkan: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali).” Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Baqarah 155-157)

“Sesungguhnya pahala yang besar di dapatkan melalui cobaan yang besar pula. Kalau Allah SWT mencintai seseorang, pasti Allah akan memberikan cobaan kepadanya. Barangsiapa yang ridha menerima cobaan-Nya, maka ia aman menerima keridhaan Allah. Dan barangsiapa yang kecewa menerimanya, niscaya ia akan menerima kemurkaan Allah.” (H.R. At-Tirmizi)


Sungguh kenikmatan yang luar biasa yang tiada bandingannya bagi hamba-hamba-Nya yang selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah di anugrahkan kepadanya dan Selalu bersabar atas segala musibah yang di timpakan atas mereka. Mereka itulah hamba-hamba-Nya yang terpilih, mereka akan selalu berbahagia di dunia yang fana ini dan lebih-lebih akan berbahagia dengan janji dari tuhanya yaitu nikmat Akhirat yang tiada putus-putusnya dan kekal selama-lamanya yaitu surga.

Cinta Allah kepada hamba-hambaNya ialah seberapa besar musibah yang di timpakan Allah kepada mereka dan mereka menerima segala uji dan coba dengan lapang dada. Dengan ujian tersebut, iman mereka tidak goyah bagaikan perahu layar yang di bawa oleh arus dan ombak di tengah lautan samudra, akan tetapi dengan segala ujiannya menimpa mereka membuat iman dan pengabdian mereka kepada Allah semakin bertambah, dengan kata lain iman di hati mereka semakin kuat dan kokoh.

Kesabaran adalah senjata utama orang-orang yang beriman yang selalu mengharapkan ridha dan kasih sayang Allah SWT. Dengan benteng takwa, mereka mampu membentengi diri dari segala tipu daya setan yang memperdayai dan selalu mengajak manusia ke jalan kemaksiatan dan kemungkaran. Mereka inilah hamba-hamba yang selalu di sebut-sebut dan di doakan oleh semua penghuni langit dan bumi.
Ketahuilah akan hikmah di balik semua musibah dan atau segala uji dan coba dari Rabb Yang Maha Kuasa atas segala makhluk di seluruh penjuru alam semesta. Apabila cobaan menimpa orang-orang yang memiliki hubungan baik dengan Allah SWT, lalu mereka mendapatkan karunia untuk bisa bersabar, niscaya semuanya itu menjadi tanda kebaikan dan cinta kasih serta sayang dari Rabb Pencipta jagad raya.

Dalam sebuah hadits di sebutkan sebagai berikut;

“Kalau Allah menginginkan kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan memberikan siksaan-Nya lebih awal di dunia ini saja…” (H.R At-Tirmizi)

“Orang yang paling berat cobaannya adalah para nabi, kemudian di ikuti oleh orang yang berada di bawah kedudukan mereka secara berurutan. Seorang hamba akan mendapatkan cobaan sesuai dengan kadar keimanannya . kalau imanannya kuat, maka cobaan yang akan menimpanya juga berat. Kalau imannya lemah, maka cobaan yang menimpannya di sesuaikan dengan kadar keimanannya. Cobaan akan terus menimpa seorang hamba, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa memiliki dosa lagi.” (H.R. At-Tirmizi)

Mari kita renungkan sejenak hadits di atas. Betapa tingginya mutiara hikmah yang Allah sisipkan di balik semua musibah yang Allah timpakan kepada kita di muka bumi ini. Bukankankah setiap yang kita lakukan dan atau di setiap keputusan yang telah kita ambil tidak pernah terlepas dari masalah-masalah atau sebuah konskuensi yang menyertainya?. Bukankah semua persoalan hidup akan mampu membuat kita lebih bijak dalam mensikapi hidup dan kehidupan ini dan membuat kita belajar akan makna peroblem yang sudah kita hadapi dan atau sedang kita hadapi saat ini juga?. Dan tidakkah kita berfikir bahwasanya mental kita akan lebih terlatih dengan menerima semua persoalan hidup dengan jiwa yang sehat dan mencari jalan keluar konklusi yang cerdas sehingga hidup kita lebih indah?. Apakah kita tidak sadar bahwasanya kebahagiaan itu akan terasa sangat indah jika perroblematika kehidupan mampu kita atasi dengan sebuah proses yang cerdas dengan menggunakan pikiran, perasaan, pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki?. Dan sadarkah kita bahwasanya tuhan menguji kita karena Dia sangat mencintai kita?. Jika kita sadari dengan kesadaran yang di barengi dengan nilai iman, maka seyogyanyalah kita akan berserah diri kepada Allah yang berkuasa serta berkehendak atas segala aspek kehidupan ummat manusia.

Manusia terpilih di antara hamba-hambanya adalah manusia yang tahan uji dan tahan banting terhadap realita kehidupan yang di jalaninya, ia selalu berserah diri kepada Allah yang berkuasa atas dirinya. Mereka menyelami pelajaran di setiap musibah dan cobaan yang mereka hadapi sehingga mereka dengan sendirinya memperoleh pelita terang di dalamnya karena iman yang melekat di dada mereka. Sehingga mereka menganggap semua cobaan yang di timpakan Allah kepada mereka adalah bagian dari kenikmatan, dan mereka meyakini semua ragam penyakit dan kesusahan serta kelaparan itu adalah kabar gembira.

Akan tetapi sebaliknya bagi orang-orang yang mengingkari setiap musibah yang mereka alami. Hanya penyangkalan dan sikap tidak wajar serta menganggap masalah tersebut adalah ketidak adilan tuhan terhadap kehidupan mereka sehingga pada akhirnya membuat kehidupan mereka semakin terperosok kedalam jurang penderitaan yang tiada berujung. Jika kita berfikir secara jernih, perasaan mengeluh memang ada dan melekat pada diri setiap manusia, tetapi jangan sampai perasaan tersebut menguasai alam pikir dan perasaan dan kesucian jiwa manusia yang lebih tiggi kedudukannya di bandingkan dengan sifat yang demikian. Tuhan telah merancangnya dengan rancangan yang sempurna yang pada hakikatnya untuk menciptakan keharmonisan di dalam kehidupan ini sehingga terciptalah balance dan kesinambungan sebagai fitrah manusia.

Orang-orang yang selalu di hantui oleh perasaan menyerah membuat mereka mengalami gangguan mental yang serius yang pada akhirnya penyakit fisik dan atau derita yang mereka alami terus bertambah dan merambah pada persoalan mental mereka yang semakin hari semakin terpuruk. Sebagai contoh penyakit depresi dan sterss yang tiada berujung, psikondria yang membuat hidup mereka tiada merasakan sakit yang di deritanya sebagai anugrah tuhan dan masih banyak penyakit mental dan jiwa yang bakal menghantui jiwa orang-orang yang tidak pernah mensyukuri karunia tuhan yang telah di karuniakan buat mereka di dalam kehidupan ini.

Sebenarnya Cobaan yang paling berat bagi setiap hamba adalah meninggalkan segala atribut-atribut suci (iman) yang telah di tanamkan Allah kepada setiap hamba-hambanya dengan menggantikannya kepada sesuatu yang kotor dan hina yaitu kekufuran. Na’uzubillahi min zalik.

Hanya orang-orang yang lemah imannya yang menukar kebenaran dengan kekufuran. Tujuan hidupnya hanyalah dunia semata, mereka menganggap agama sebagai jalan mereka untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya, padahal tidak demikian, agama suci yang di ajarkan baginda nabi Muhammad SAW adalah sebagai petunjuk untuk semua ummat dan sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman. Dengan agama Allah, mereka berjuang semata-mata untuk mencari keridhaan Allah di dunia dan di akhirat, bukanlah seperti orang-orang munafik yang di gambarkan Allah di dalam Al-qur’an. Orang-orang munafik menjual agama serta ayat Allah dengan harga murah sebagaimana di gambarkan dalam Surat Albaqarah ayat 79, sebagai berikut;

“Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, Yaitu Al kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang Amat pedih.” (Al-baqarah 174)

“Na’uzubillahi min zalika”. Semoga kita semua tidak tergolong kedalam golongan orang-orang yang di benci dan di musuhi Allah. Ironisnya, zaman ini justru meraja rela orang-orang yang menjadikan agama Allah untuk mencari keuntungan pribadi. Semestinya agama di jadikan pedoman hidup, akan tetapi mereka menjadikan agama sebagai landing mencari penghasilan dunia semata.

Sungguh, jika Allah menimpakan suatu musibah, mereka akan jauh dari Allah dan hati mereka tidak tenang. Berbeda dengan orang-orang yang mempunyai iman yang kuat, ketika musibah menghampiri mereka, hati mereka akan tetap tenang dan iman mereka tidak pernah berkurang sedikitpun dan bahkan semakin bertambah iman mereka, senyuman yang tulus akan selalu menghiasi kehidupan mereka dan merekapun lebih kuat menjalani hidup ini dengan penuh keyakinan kepada Sang Pencipta. Bagi orang yang beriman, cobaan adalah sebagai pertanda kasih sayang Allah kepada mereka, senantiasa mereka bersyukur atas segala apa yang mereka peroleh dari Allah. Hanya Kalimat toyyibah yang akan selalu menghiasi mulut dan hati orang yang beriman ketika setiap persoalan menghiasi jejak langkah mereka dalam menapaki kehidupan di muka bumi ini.

Dahsyatnya Energi Pikiran & perasaan Positif

Energi Kekuatan Pikiran & perasaan Positif

Tahukah Anda, mengapa kita sering di anjurkan untuk selalu berpikiran dan berperasaan positif atas segala sesuatu yang sedang dan akan kita hadapi dalam hidup ini dan menghindari segala macam dan bentuk pikiran dan perasaan negatif? Perlu di ketahui oleh kita semua antara pikiran dan perasaan yang positif dan kesuksesan manusia sangat erat sekali hubungannya. Begitupula dengan pikiran dan perasaan negatif dan kemungkinan datangnya beragam persoalan hidup dan penyakit ternyata sangat erat sekali. Banyak buku yang menjelaskan antara hubungan timbal balik antara pikiran dan perasaan manusia terhadap kehidupan yang sedang mereka hadapi. “kekuatan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh kita pada akhirnya dipengaruhi oleh apa yang kita pikirkan, kita rasakan, kita katakan dan kita lakukan. self healing, Louis Proto” . Adapun pendapat yang lainnya mengatakan bahwasanya “semua penyakit merupakan suatu perwujudan yang didasari oleh keadaan pikiran yang negatif.” Dr. Edward Bach

Kesehatan merupakan harta manusia yang paling mahal dan tidak ada tandingannya di bandingkan dengan harta kekayaan yang menumpuk. Kesehatan adalah harta manusia yang tidak ternilai harganya. Kesehatan mampu mendorong manusia untuk melakukan keajaiban dalam kehidupan mereka. Dengan kesehatan fisik maupun mental/ jiwa manusia akan lebih produktif dan mampu menghadirkan kesuksesan dalam sejarah kehidupan mereka

Ilmu pengetahuan modern pun sudah banyak menunjukkan bukti-bukti penelitian ilmiah tentang bagaimana penderita penyakit-penyakit kronis yang berpikiran positif lebih besar kemungkinan sembuhnya dibandingkan dengan pasien yang berpikiran negatif. Dari penjelasan di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan awal bahwasanya pikiran dan perasaan memiliki kekuatan yang menentukan kesehatan tubuh dan juga kesuksesan hidup kita. Pikiran dan perasaan layaknya sebuah perogram yang Allah tanamkan di dalam otak dan hati kita untuk bisa merasakan segala macam dan bentuk anugrah yang ada di alam semesta ini. Ia bekerja untuk menentukan jalan hidup masing-masing individu.

Dengan pemahaman dasar bahwa semua yang ada dalam alam pikiran sadar atau tidak sadar dan perasaan mengandung suatu energi quanta yang mampu menarik dan sekaligus menghadirkan apa yang di inginkan oleh program yang tertanam di dalam otak dan hati kita. Maka bila proses yang terjadi dalam alam pikiran dan perasaan kita bisa di setting secara tepat maka akan mampu menjadi pondasi dasar dan tumpuan dalam memperogram kehidupan kita lebih baik, sehingga dengan dilandasinya pikiran dan perasaan yang positif yaitu rasa damai, cinta, kasih sayang dan penerimaan serta keikhlasan, maka semua tujuan yang ingin dicapai dalam bentuk kesuksesan akan dapat menjadi bagian yang menyatu dengan kehidupan kita dan secara otomatis kita akan terima sesuai dengan bahasa program yang ada. Oleh karena itu sebenarnya kehendak tuhan itu telah di amanatkan di dalam diri kita dan kita menjalankan perogram itu sesuai dengan kehendak tuhan atas diri kita.

50% Kesehatan manusia di tentukan oleh kesehatan mental mereka yang di pelopori oleh pikiran dan perasaan yang positif yang lahir dari perogram otak dan hati manusia yang bertumpu pada sikap damai, rasa kasih sayang, cinta, keikhlasan dan kesyukuran. Dan begitu pula sebaliknya, manusia akan menjadi sakit jika pikiran dan perasaannya di penuhi dengan pikiran yang negatif misalnya rasa benci, iri hati, tidak mensyukuri karunia yang ada dan pikiran dan perasaan yang selalu di kuasai oleh hal-hal negatif lainnya. Adapun 50% lainnya di tentukan oleh beragam faktor lainnya seperti misalnya faktor fisiologis, gen, lingkungan dan lain sebagainya.

Mulai saat ini juga, settinglah perogram otak dan hati anda untuk selalu berfikir dan merasa dengan sentuhan kekuatan yang positif. Sehingga dengan demikian anda akan benar-benar merasakan kebahagiaan itu sendiri. Dan hindarilah oleh anda pikiran dan perasaan yang negatif yang pada akhirnya membuat anda benar-benar menderita dan jauh dari kebahagiaan yang anda harapkan.

Hancurkanlah benteng pemisah antara diri anda dan orang lain

HANCURKANLAH BENTENG PEMISAH ANTARA DIRI ANDA DENGAN ORANG LAIN

“Orang yang bijaksana mencintai sahabatnya seperti dia mencintai dirinya sendiri” (Epicurus)

Kita tentu masih ingat dan masih membekas di dalam pikiran dan perasaaan di saat kita bermain dengan teman-teman kita di waktu kita masih duduk di bangku taman kanak-kanak atau di bangku sekolah dasar dan atau teman sepermainan kita. Seolah-olah tidak ada pembatas satu sama lain dalam melakukan interaksi dengan teman-teman di lingkungan sekitar kita, yang ada adalah rasa suka cita dan kebersamaan satu sama lain. Tapi seiring dengan waktu rasa persaudaraan, kebersamaan, rasa suka cita dan hasrat untuk berbagi itu semakin terkikis dan bahkan hilang begitu saja yang membuat kita hidup untuk diri sendiri dan cenderung mementingkan apa yang ingin kita capai tanpa memperdulikan orang lain di sekitar kita bahkan sudah tidak lagi perduli dengan teman-teman kita sendiri. Sangat ironi sekali jika hal itu terjadi pada diri kita, tidakkah kita sadar bahwa teman-teman kita telah membentuk kesadaran kita untuk menilai realitas yang ada, meski kita tidak sadari seutuhnya, peran serta mereka dalam membentuk karakter pada diri kita itu memang ada dan benar-benar di yakini keberadaan bagi siapapun yang memiliki kesadaran, bahkan sebenarnya kesadaran itu ada pada mereka yang acuh tak acuh pada lingkungannya, hanya saja kualitas kesadaran mereka sangat tipis sekali. Bukankah teman-teman kita telah mengukir sesuatu yang berharga dan dengan kebersamaan di saat bercengkerama, berbagi rasa dan saling memberikan semangat atau motifasi membuat kita mampu mengenal warna kehidupan.

“Yang paling baik yang bisa kita lakukan adalah mengarahkan kehidupan yang lebih sederhana dengan lebih sedikit kemewahan bersama moralitas sederhana dari ajaran-ajaran agama yang membimbing kita. (Rousseau)

Dan sekarang apa yang harus kita lakukan jika benteng penghalang itu menutupi rasa persaudaran dan kebersamaan yang pernah kita bangun sebelumnya bersama mereka??? PR ini mungkin sangat sederhana sekali kedengarannya tapi sangat sulit untuk kita relisasikan dan aplikasikan di dalam kehidupan kita. Kita harus berusaha sekuat tenaga dan berjuang pantang mundur untuk bisa mewujudkan cita-cita luhur tersebut. Tentunya kita pernah mendengar cerita dari orang tua atau para pendahulu kita, bahwasanya nenek moyang kita selalu hidup dalam rasa penuh persaudaraan, kasih sayang dan rasa saling memiliki satu sama lain sehingga benteng penghalang itu tidak ada di antara mereka satu sama lain. Para pendahulu kita juga bukanlah orang yang di kenal memiliki harta yang melimpah, mereka hidup dalam kesederhanaan dan bahkan hidup mereka dalam kondisi yang sangat kekurangan. Tapi dengan rasa persaudaraan di antara mereka untuk mau berbagi satu sama lain begitu tinggi hingga membuat mereka dekat satu sama lainnya.

“Ber-Empati dan Ber-Simpati adalah salah satu usaha untuk memahami dan Membahagiakan Hidup orang lain. Kebahagiaan yang telah kita raih adalah kebahagian untuk membahagiakan semua orang.”

Berbeda sekali dengan kehidupan kita saat sekarang ini, kita mempunyai sebuah keyakinan yang salah dalam memandang rasa persaudaraan dan kebersamaan. Kita meyakini dengan harta kekayaan yang melimpah akan mampu membahagiakan saudara dan teman-teman kita di sekeliling kita dan pada akhirnya menguras waktu kita untuk terus bekerja dan bekerja, hingga pada waktunya kita melupakan waktu luang kita untuk bisa berkumpul dengan saudara dan teman-teman kita. Dan pada akhirnya tuhan pun menganugrahi kita kekayaan yang kita impikan, tapi kenyataannya dengan harta itu kita semakin melupakan kita dengan orang yang pernah memberikan warna kehidupan dalam perjalanan hidup kita. Teman yang tidak sederajat dengan kita tidak lagi kita tengok keberadaan mereka, yang ada hanya pikiran untuk mengejar prestise dan kedudukan. Hingga pada akhirnya rasa persaudaraan itu tidak ada lagi tersisa dalam diri kita sendiri.

Ada juga keyakinan yang keliru dalam memandang sebuah persaudaraan dan kebersamaan. Jika kita memiliki sebuah kepentingan terhadap orang lain maka kita akan bersusah payah untuk memperjuangkan waktu, tenaga dan seluruh apa yang kita miliki untuk bisa dekat dengan orang tersebut dan berusaha untuk memperjuangkan segala kepentingan kita. Dan jika sudah terpenuhi apa yang kita inginkan terhadap orang tersebut, kita akan pergi begitu saja tanpa memperdulikan ikatan tali silaturrahmi yang telah kita bangun sebelumnya. Maka pada akhirnya hanaya ada konflik kepentingan yang akan meracuni pikiran dan perasaan kita hingga pada suatu waktu nanti kita sudah tidak memiliki rasa persaudaraan, yang ada hanya motifasi untuk memenuhi ego yang ada. Semoga saja sifat demikian tidak menghinggapi alam pikir dan perasaan serta hati suci kita yang terbaluti jiwa persaudaraan dan kasih sayang.

Sebaiknya mulai saat ini dan detik ini juga, mari kita instrospeksi diri sebelum terlambat dan tidak akan membuat kita akan menyesal untuk selama-lamanya. Tanamkanlah bahwasanya rasa persaudaraan itu tidak membutuhkan sesuatu kecuali rasa kasih sayang, cinta, dan rasa memiliki satu sama lain. Dan berusahalah untuk menghancurkan benteng penghalang yang memisahkan diri kita dengan orang lain. Kenyataan bahwasanya kita terlahir di muka bumi ini memiliki arti bahwa kita masing-masing membawa misi besar yang harus kita jalankan sesuai apa yang tertuang dalam misi besar tersebut. Tidak di ragukan lagi, kita semua di berikan kepercayaan oleh Tuhan untuk melakukan sebuah misi yang besar.

“Sesungguhnya, Kebaikan yang sejati adalah kebaikan yang lahir dari keluhuran budi pekerti dan kemuliaan dari cahaya hati.”

Keyakinan penting yang harus kita miliki sejak saat ini adalah bahawasanya anda tidak boleh menganggap diri kita terpisah dengan orang lain atau di batasi benteng penghalang yang membuat kita sulit untuk mau bersama dengan orang lain. Memang pada dasarnya kita memiliki perbedaan dengan orang lain baik dalam karakter/ keperibadian, keyakinan beragama, bakat minat, intelegensi, skill, pengetahuan, status ekonomi dan bahkan kecakapan yang berbeda-beda satu sama lain. Bukankah dengan perbedaan yang Telah Tuhan ciptakan sengaja di rancang untuk bisa melengkapi satu sama lain yang pada akhirnya kita sadar akan kemampuan orang lain dan kemampuan yang kita miliki. Sadarilah bahwasanya kita di lahirkan oleh orang tua yang berbeda dengan orang-orang di sekitar kita, hidup dilingkungan yang berbeda, sistem keyakinan dan kepercayaan yang berbeda, beretemu dengan orang yang berbeda-beda, skill yang berbeda-beda dan masih banayak perbedaan yang membentuk setiap indifidu dan diri kita sendiri. Dengan perbedaan itulah kita mampu untuk menciptakan keharmonisan, keseimbanagan dan kesianambungan dalam menjalin sebuah interaksi di dalam kehidupan bermasyarakat.

“Jangan pernah memaksa orang seperti Diri Kita, Jangan pernah Merasa Diri lebih tinggi di bandingkan orang lain. Bukankah kita di ciptakan berbeda-beda untuk memahami satu sama lain?!”

Bukanlah kekayaan yang akan membuat orang lain akan merasa nyaman untuk dekat dangan kita, prestise yang ada di mata masyarakat tentang diri kita, kedudukan atau pangkat sebagai atribut dan bukan pula karena kemewahan yang mengiringi kehidupan kita. Rasa persaudaraan itu akan ada dan akan tetap utuh untuk selamanya jika kita meyakini bahwasanya kita hidup bersama orang lain dan kita memiliki peran dalam lingkungan kita serta sadar akan perbedaan yang melekat pada setiap individu. Dengan demikian kita akan selalu saling mengasihi, mencintai dan berbagi dengan semua orang yang menghiasii hidup kita yaitu semua keluarga, sahabat, dan sesama manusia.

“Tidak beriman salah seorang dari kalian sehingga dia mencintai saudaranya sepeti dia mencintai dirinya sendiri.” (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)

Nilai-Nilai Tasawuf Dan Relevansinya Dalam Kehidupan Modern

WACANA; TASAWUF DAN MODERNITAS

Nilai-Nilai Tasawuf Dan Relevansinya Dalam Kehidupan Modern

A. Makna Modernitas dan Tantangannya bagi Masa Depan Spiritualitas

Suatu kenyataan yang tampak jelas dalam dunia modern yang telah maju atau yang sedang berkembang ini, ialah adanya kontradiksi-kontradiksi yang mengganggu kebahagiaan manusia dalam hidupnya. Apa yang dahulu di kenal manusia, kini sudah tidak asing lagi baginya. Bahaya kelaparan dan penyakit menular yang dahulu sangat di takuti, sekarang telah dapat di minimalisir dan bahkan telah dapat hindari. Bahaya-bahaya dan kesulitan-kesulitan alamiah yang dahulunya menyulitkan dan menghambat perhubungan, sekarang tidak lagi menjadi masalah dan peroblem yang begitu berarti bagi manusia modern yang hidup dewasa ini. Kemajuan di bidang industri telah dapat menghasilkan alat dan barang yang memudahkan hidup manusia sehingga kebutuhan jasmani tidak lagi menjadi permasalahan dalam kehidupan manuisa modern.
Seharusnya kondisi dan hasil kemajuan pada abad modern ini membawa kebahagiaan yang lebih banyak kepada manusia modern dalam hidupnya. Akan tetapi suatu kenyataan yang menyedihkan ialah bahwa kebahagiaan itu ternyata semakin jauh, hidup semakin sukar dan kesukaran-kesukaran material berganti dengan kesukaran mental. Beban jiwa yang di tanggung oleh setiap individu menjadi semakin berat. Kegelisahan dan ketegangan serta tekanan perasaan lebih sering terasa dan lebih menekan sehingga mengurangi kebahagiaan.

Teragedi tersebut di atas disebabkan oleh beberapa faktor yang kini sangat mempengaruhi cara berfikir manusia modern. Faktor-faktor tersebut antara lain

1. kebutuhan hindup yang meningkat
2. persaingan dalam hidup
3. keadaan sosial budaya yang tidak stabil
4. terkikisnya nilai-nilai spritual di dalam masyarakat
5. gaya hidup yang berorientasi pada materialisme
6. Kompleksifitas kehidupan dan persaingan hidup yang terus meningkat

Sebenarnya teragedi yang menimpa masyarakat modern ini terjadi antara lain adalah akibat perkembangan ilmu pengetahuan yang berjalan cepat tetapi tidak disertai atau di imbangi dengan kelayakan akan keyakinan terhadap makna yang tertuang di dalam agama. Pengaruh perkembangan pengetahuan eksakta yang berjalan cepat telah membawa perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi dan perindustrian, tetapi juga membawa lengahnya manusia kepada nilai-nilai agama yang sangat endasar dan berarti dalam hidupnya sebagai pondasi untuk mempertahankan eksistensinya di dalam kehidupannya.

B. Masalah Ketimpangan sosial dan solusinya persfektif Tasawuf

Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan kegelisahan merupakan penyakit yang banyak di temukan di dunia modern bahkan bisa dikatakan stress dan kegelisahan merupakan trend yang berkembang secara merata pada manusia modern saat sekarang ini. Stress dan kegelisahan seseorang disebabkan kurang mantapnya menghayati suatu persoalan, kurang mampunya menghadapi hidup, kurang matangnya membuat perhitungan sebagaimana sebaiknya menghadapi hidup dan jauh dari nilai-nilai agama. Kegelisahan adalah suatu yang wajar dalam hidup, tetapi kegelisahan tidak boleh berkembang dan membuat seseorang keluar dari landasan yang semestinya dilewati. Ini dipandang dari segi sempit yaitu kita sebagai manusia, mempunyai hati dan pemikiran, bila dia bertumpuk pasti akan menemukan kegelisahan dan dapat menyebabkan gangguan mental lainnya.

Bagi yang matang menghadapi hidup , dia temukan kegelisahan, dengan cepat dialihkan kegelisahan dengan cara yang membuat dia tidak dibebani aneka kelainan dalam tingkah laku dan geraknya.
Menghadapi kegelisahan ada orang yang sampai kehilangan akal, seolah tidak ada lagi pegangan, orang yang kebingungan tanpa penyelesaian, kemampuan bekerja akan menurun, semuanya akibat gelisah dan cemas menghadang masa datang.

Kegelisahan yang mengembang dan tidak terselesaikan akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam ilmu tasawwuf akan timbul yang namanya buta mata hati yang akan berkembang jadi penyakit hati dan berdampak terhadap fisik serta aspek-aspek kehidupan lainnya.
Bila kita yakin bahwa Allah amat sayang kepada kita, mengapa harus gelisah, bukankah segala cobaan itu pasti sudah terukur, tidaklah Allah membebani manusia melebihi kemampuannya.dalam surat Albaqorah ayat 286 , Allah berfirman:


Dalam sebuah hadist Sahih diterangkan bahwa Allah berfirman: ”Barang siapa yang mengingat aku (Allah)dalam dirinya, maka akan aku ingat ia dalam diri-Ku. Dan, siapa yang mengingat aku dalam sekumpulan orang, maka akan aku mengingat ia dalam sekumpulan mahluk yang lebih baik dari dirinya (yaitu malaikat). Sesungguhnya karunia tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata dan tidak dapat diungkapkan kesyukurannya kecuali dengan sujudnya hati.

Dalam dunia tasawuf, salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan jalan banyak mengingatnya di setiap waktu. Dengan metode ini, manusia akan mampu mengenal tuhannya tanpa ada hijab yang menghalanginya dengan Cahaya yang terpancarkan dari Sang Pencipta Alam semesta.
Kebahagiaan tidak akan pernah menghampiri jiwa setiap manusia tanpa adanya iman di dalam hati yang mengantarkan manusia dekat dengan tuhannya. Dalam Tafsir Al Maraghi, Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepada orang Muslim ialah mengetahui, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata dan Dia tidak ada Tuhan selain Allah semata, dan Dia tidak mempunyai sekutu, Jika telah diakui bahwa Akulah Tuhan yang Haq dan tidak ada sembahan selain aku, maka beribadahlah hanya kepada Ku dan tunduklah kepada seluruh apa yang aku bebankan kepadaMu. Lakukanlah Shallat menurut aturan yang telah aku perintahkan kepadamu dengan rukun dan syaratnya agar dalam Shalat itu kamu mengingat Aku dan berdoa kepada ku dengan doa yang tulus dan bersih tampa dicampuri syirik dan tidak menghadap diri kepada selain aku.

Para Ahli tasawuf modern mencoba untuk mengkombinasikan metode ulama terdahulu dengan konsep ulama modern tentang bagaimana metode yang efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa harus menjauhi lingkungan sosial dimana ia berada sebagaimana metode ulama terdahulu yang lebih banyak meluangkan waktunya di tempat yang jauh dari keramaian dalam upayanya untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Ulama tasawuf modern mencoba mengupas lebih dalam terhadap upaya mencari kebahagiaan dengan shollat sebagaimana yang di ajarkan oleh Allah melalui kitab suci Al-qur’an. Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab itu,Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.

Dari Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam jamaah lain mengeluarkan riwayat dari Abu Hurairah, Bahwa Rasullullah saw, bersabda” Barang siapa lupa akan suatu Shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat itu ketika mengingatnya, karena sesungguhnya Allah berfirman,” dirikanlah Shallat untuk mengingatKu.
Allah berfirman: Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila
ditimpa kesusahan dia akan berkeluh kesah, apabila dia mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir, kecuali orang yang melaksanakan Shalat, mereka tetap melaksanakan shalat, dan orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu , bagi orang(miskin) yang meminta atau tidak meminta dan orang yang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang yang takut terhadap azab Tuhannya, Sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka tiada seorang yang merasa aman dari kedatangannya. Dan orang yang menjaga kemaluaannya, kecuali terhadap istri-isri mereka/hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela, Maka barang siapa mencari diluar itu( seperti zina, homoseks dan lesbian) mereka itu orang-orang yang melampaui batas. Dan orang orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang- orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya. Orang yang memelihara shalatnya, Mereka itu di muliaakan didalam surga.

Suatu keniscayaan bagi manusia yang lemah dan terbatas untuk selalu menghubungkan dirinya dengan kekuatan yang besar. Dan bersandar kepadanya dalam meminta pertolongan ketika ketika ia sudah mencurahkan segala kekuatannya yang terbatas dan ternyata tidak mampu. Permintaan pertolongan dan penyandaran pada kekuatan yang besar ini dilakukan ketika menghadapi keburukan yang tampak dan tersembunyi, serta ketika merasa berat dalam berjung untuk beristiqomah di jalanNya dikarenakan dorongan syahwat dan munculnya kesenangan-kesenangan dunia. Juga ketika menghadapi kesulitan dalam perjalanan dunia yang singkat.

Dari sini tampak jelas nilai shalat yang berarti pula hubungan antara sesuatu yang lemah dengan sesuatu yang besar dan abadi. Sungguh shalat merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintan yang menetes dari sumber yang tak kunjung kering, dia merupakan kunci perbendaran yang kaya raya , yang amat banyak dan melipah. Shalat adalah titik tolak dari dunia yang kecil dan terbatas kepada dunia yang besar, ia adalah ruh, salju dan naungan di kala jiwa diterpa kepanasan. Ia adalah sentuhan kasih ter hadap hati yang lelah dan letih, justru itulah sebabnya apabila Nabi muhammad saw menghadapi kesukaran, beliau segera melaksanakan shalat. Beliau bersabda, ”Hiburlah kami, wahai Bilal(dengan azan).” Beliau banyak melakukan shalat bila banyak menghadapi persoalan.

Dalam mendirikan Salat berarti kita mengadukan segala persoalan hidup kita kepada Allah, kita ingat bahwa di atas segala nya adalah Allah yang maha besar, penggenggam dunia, alam semesta dan isinya. Tiada yang tidak mungkin di tangan Allah dan tidak ada yang tidak selesai di hadapanNya.
Sebagai Umat Islam kita harus berbangga karena, Allah melalui Rasulnya begitu banyak memberikan kita pelajaran yang amat berguna dalam menjalani kehidupan didunia ini. Rasulullah SAW memberikan kita tuntunan dalam mengasah diri secara holistik atau keseluruhan, walaupun Rasullullah bukan seorang dokter jiwa, tapi tuntunannya sejak 1400 tahun yang lalu sampai sekarang menjadi panutan bagi kita semua.
Kesadaran inilah yang di miliki oleh para pencari jalan illahi yaitu para ulama tasawuf dalam memberikan pengajaran kepada kita semua untuk mengenal tuhan Sang Pencipta. Melalui media zikir, khususnya sholat, kita akan mampu menjauhkan diri dari beragam penyakit mental yang banyak menghinggapi dunia modern dalam semua aspek kehidupannya.

Kebahagaiaan adalah milik kita

MENGEJAR KEBAHAGIAAN
“Hidup yang tidak teruji bukanlah hidup yang berharga” (Socrates)

Sesuatu yang di awali dengan sebuah ketakutan pada akhirnya menimbulkan sebuah kekalahan yang tentunya membuat hidup kita semakin jauh dari kebahagiaan yang kita inginkan sebagai tujuan akhir pencapaian dalam hidup. Hal ini tentunya sangat tidak di harapkan oleh setiap individu termasuk diri kita sendiri jika terus di bayangi ketakutan-ketakutan yang pada akhirnya membuat kita tidak berdaya lagi. Akan tetapi secara tidak sadar kita telah melakukan serangkaian usaha untuk menciptakan ketakutan itu sendiri dalam hidup kita. Apa yang kita pikirkan dan yang ada di dalam alam perasaan kita secara tidak langsung tubuh dan pola perilaku kita akan merespon sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran dan perasaan. Karena sesungguhnya pikiran dan perasaan kita adalah suatu bentuk energi yang menggerakkan kita untuk bertindak sesuai dengan pola yang ada di dalam energi pikiran dan perasaan, dan energi tersebut akan mampu membentuk sebuah prilaku yang mendasari setiap apa yang kita realisasikan di dalam menjalani kehidupan ini. Jadi sebenarnya pikiran dan perasaan akan membawa kita kemana pun arah yang di citrakan di dalam pikiran dan perasaan. Tidak jauh berbeda dengan sistem oprasi teknologi modern; komputer. Ia akan bekerja sesuai dengan sistem yang di jalankan oleh perintah softwere, softwere-lah yang menjadi penggerak utama dari pola respon dan kinerja komputer tersebut. Tanpa kehadiran softwere di didalamnya, maka komputer tersebut sama saja dengan barang tidak berharga-rongsokan yang akan terbuang di tong sampah dan tidak bisa di fungsikan kembali sebagaimana mestinya.

“Keberanian Untuk Mencapai Prestasi Merupakan Awal Terciptanya Prestasi Itu Sendiri”
Rata-rata self talk yang sering kita ucapkan dalam sehari sebahagiaan besar adalah self talk atau bahasa pikiran dan perasaana dalah negatif. 65% diantaranya adalah self talk negatif. Oleh karena itu, apa yang kita sampaikan untuk diri kita sendiri harus di mulai dengan kata-kata positif jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan dalam kehidupan kita. Karena self talk tersebut merupakan bahasa internal yang anda sampaikan untuk anda sendiri, sebuah sistem kepercayaan dan perintah-peritah dasar untuk menentukan semua yang akan terjadi dalam hidup dan kehidupan anda di masa sekarang dan mendatang. Atau dengan bahasa sederhana, niat anda untuk bahagia adalah awal untuk menciptakan dan tercapainya kebahagiaan itu sendiri.

Terkadang kita sering mengatakan kalimat-kalimat negatif untuk diri kita sendiri. Misalnya: “saya sudah tidak kuat lagi menghadapi hidup ini, Saya selalu merasa kesepian, Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi tanpa hadirnya, Hati ini tidak mampu lagi untuk membuka diri untuk orang lain” dan lain sebagainya. Semua apa yang telah kita sampaikan dan utarakan terhadap diri kita akan benar-benar terjadi dan kita akan mengalami kesengsaraan dalam hidup kita selama kita masih yakin dan meyakini kepercayaan yang salah dalam mencitrakan diri kita sendiri. Kalimat tersebut memang sederhana, tapi sering kita mengungkapkannya dengan pikiran dan perasaan yang seolah-olah menyatu dengan apa yang ada di dalam dunia internal kita. Maka dengan demikian kita sudah kalah sebelum bertanding.
“Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua; yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.” (John Charles Salak)

“saya selalu merasa kesepian.”. kalimat tersebut akan benar-benar terjadi pada diri kita jika kita selalu terfokus pada pikiran dan perasaan seperti apa yang telah kita ucapkan. Walaupun kita berda di tengah keramaiaan kita akan benar-benar merasa kesepian dan pikiran kita mengantarkan kita kepada jurang kekalahan dan kebahagaiaan yang kita harapkan sudah pergi jauh meninggalkan diri kita.
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan; tapi lihatlah sekitar anda dengan
penuh kesadaran.” (James Thurber)

Sebelum semua itu terlambat, mari kita mencoba untuk introspeksi diri, meluangkan waktu sejenak untuk merenungi diri, dan mengumpukan kekuatan sebelum bertindak untuk menciptakan sebuah keajaiban dalam kehidupan kita sendiri. Pikiran dan perasaan yang kita milik adalah anugrah tuhan yang tiada tandingannya. Maka kita harus meyakini seutuhnya bahwasanya tuhan maha berkehendak dan dialah yang menentukan segala apa yang kita impikan untuk meraih kebahagiaan karena hanya Dia jualah sumber pokok kebahagiaan itu sendiri.
”Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu.”
(William Feather)

Ada bebarapa cara yang bisa kita tempuh untuk bisa meraih kebahagiaan tersebut dengan kehendak tuhan dan kita akan merasakan keseimbangan hidup dalam roda kehidupan yang kita jalani. Tips-tip tersebut antara lain sebagai berikut;

1. Latihlah otot-otot kesyukuran
Latihlah otot-otot kesyukuran kita hingga pada akhirnya ia kan mampu memikul beban berat kehidupan ini dengan penuh semangat dan suka cita. Dengan otot-otot kesyukuran yang sudah terlatih dan terbiasa untuk memikul persoalan yang kita hadapi, maka sudah barang tentu kita akan penuh kereatifitas untuk membawa dan mencari solusi yang tepat atas persoalan yang sedang kita hadapi. Pada ahirnya kita merasakan hidup bahagia itu pada perjalanan hidup kita sendiri.
”Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain.” (Cicero)

2. Hidari bahasa program negatif dari pikiran dan persaan
Jika pada kehidupan sebelumnya kita sering mengucapkan bahasa negatif dalam diri kita sehingga sampai saat ini kita benar-benar sulit untuk mencapai apa yang kita harapkan dan inginkan. Maka saat sekarang ini ciptakanlah bahasa yang positif dari setiap apa yang ingin kita lakukan dalam aktifitas kita sehari-hari dalam kehidupan nyata. Mulai dari bangun tidur di pagi hari saat sebelum memulai dan mengawali serangkaian aktifitas dan di penghujung aktifitas yaitu saat waktunya kita kembali ke tempat tidur. Semuanya di mulai dengan bahasa positif dari pikiran dan perasaan atau self talk yang kita sendiri. Hal ini di upayakan untuk menghadirkan dan menciptakan perasaan bahagia. Bukankah tuhan sesuai dengan apa yang di persepsikan hambanya terhadap diriNya??? Jika kita sdar betul dengan konsep tersebut, maka kita akan memulai semua kehidupan kita dengan memancarkan citra positif dari pikiran dan perasaan kita. Maka tuhan pun akan benar-benar memberikan apa yang kita inginkan dan kita harapkan. Tuhan maha mengetahui isi hati. Rubahlah semua kebiasaan buruk dari hal terkecil yang di landasi dari hati yang ikhlas dan positif untuk mampu merealisasikan hidup bhagia.

3. Tanamkanlah rasa ikhlas
Untuk membantu kita bisa menemukan impian dalam hidup kita yaitu kebahagiaan, ikhlas adalah jalan utama yang harus kita tempuh sebagai lokomotif jiwa dan energi positif dari pancaran hati untuk mampu merealisasikan hidup bahagia. Ikhlas adalah spirit, kekuatan yang menciptakan kebahagiaan dan sumber kekuatan Illahi. Manusia akan mampu mengirimkan pesan positif atas apa yang di cita-citakan jika pancaran energi ikhlas yang teralirkan energi kuanta alam mampu menghadirkannya kedalam dunia nyata karena di da;amnya tersimpan serangkaian informasi illahi yang tidak di sadari oleh manusia tetapi bisa di rasakan hadirnya di semua aspek kehidupan.

4. Ciptakan pikiran dan perasaan positif
Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, pikiran dan perasaan memiliki energi tersendiri dalam kehidupan manusia. Ika akan bekerja sesuai dengan pancaran energi yang ada di dalam pikiran dan perasaan. Kombisasi kekuatan tersebut akan menciptakan keharmonisan jika pikiran dan perasaan di setting dalam bentuk positif. Dan begitu pula sebaliknya, pikiran dan perasaan akan menghadirkan ketidak bahagiaan hidup jika di setting ke dalam bentuk yang negatif. Misalnya perasaan was-was, khawatir, rasa takut, kebencian dan beragam sifat negatif lainnya.

5. Biarkan tuhan bekerja
Manusia di ciptakan oleh Sang Pencipta dalam bentuk yang sempurna, tidak ada tandingan terhadap ciptaan tuhan yang satu ini. Bebas untuk menentukan jalan hidupnya dengan bekal akal pikiran yang di milikinya. Kesempurnaan tersebut bekerja sesuai dengan kehendak tuhan untuk menciptakan keseimbangan dalam kehidupan ini. Salah satu cara yangg bisa menghadirkan kedekatan energi tuhan dengan manusia adalah do’a yang manusia panjatkan kepada tuhannya. Peroses transenden ini bekerja di bawah perintah kesadaran manusia secara utuh. Tuhan akan memberikan sesuatu yang manusia pinta dariNya. Karena tuhan adalah sumber segala-galanya. Jika hubungan ini terlepas antara manusia dengan tuhannya maka titik awal kehancuran dan kemelaratan hidup manusia sudah pasti akan datang dengan sendirinya dana akhir kehidupan ini sudah di ambang batas kepastiang Sang Penentu Kehidupan.

6. Anda layak mendapatkan anugrah Tuhan
Semua manusia punya bagian masing-masing dalam hidup ini, Mereka layak untuk mendapatkan bagian tersebut termasuk kebahagiaan yang telah tuhan ukir di lembaran kehidupan kita. Semuanya tersusun rapi dalam rahasia tuhan. Tugas kita adalah bagaimana untuk mendapatkan kebahagiaan itu yang di simpan rapi dalam rahasia tuhan. Semuanya akan terbongkar dengan sendirinya jika manusia yakin kepada tuhannya dan adanya hubungan positif dengan Sang Pencipta karena tuhan akan memberikan informasi langsung kepada siapa yang di kehendakinya, dan tentunya informasi tersebut di peruntukkan kepada orang yang memiliki kedekatan denganNya. Sudah barang tentu kelayakan itu akan ada di dalam genggaman orang yang meyakini bahwasanya mereka layak untuk mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Muncullah rasa percaya diri atas sikap dan perilaku yang menggerkakkan diri kita masing-masing untuk mengejar dan menggapai cita-cita, pada akhirnya tujan akhir tersebut kita miliki seutuhnya, dialah kebahagiaan yang ingin kita gapai dalam kehidupan kita.
”Belajarlah menerima dengan lapang dada semua anugrah Allah, meski tanpak sedikit, niscaya anda akan merasa bahagia.”
(Hasan Syamsi Basya)

7. Pancarkan energi positif dan rasa kesyukuran.
Pancaran energi positif yang terlahir dari manusia yang di anugrahi rasa syukur akan membentuk sebuah informasi dan mampu menarik serta menghadirkan energi kuanta di dalam jagad raya untuk bisa mencapai target dengan semestinya sesuai dengan apa yang tertuangkan di dalam bahasa hati dan jiwa manusia. Energi tersebut akan terkumpul dan bersinergi untuk benar-benar mampu meralisasikan impian manusia. Oleh karena itu kita mampu untuk meraihnya jika pancara energi posiitif dari rasa syukur yang tulus menghiasi hidup kita.
“Diantara Kebahagiaan seseorang adalah Kebaikan akhlaknya” (Baginda Nabi Besar Muhammad SAW)

aku tak mampu tuk definisikanMu

Aku tak mampu tuk definisikanmu
Namun adamu adalah damai
Namun adamu adalah makna
Aku tak mampu tuk definisikanmu
Yang aku tahu
Adamu adalah artiku juga mereka

Aku tak mampu tuk definisikanmu
Dalam gelapku, mencari arti

Ku tak mampu tuk definisikanmu
Karena elokmu yang terselubung tirai
Dengan satir cahaya yang silaukanku

Aku tak mampu tuk definisikanmu
Engkau batu karang, samudra, angkasa ataukah pelangi
Yang kutahu
Inspirasiku tentang ketegaran, kedalaman makna, dan keindahan
Ada padamu

Adamu goreskan arti
Yang dalam pada palung hati terdalam
Ukirkan lukisan indah
Terpatri dalam tiap-tiap labirin jiwa
Adamu adalah senyuman bahagia
yang selalu di damba

Adamu adalah aura indah sukma

Kenangan Di saat BersamaMu

“Dalam hati setiap orang ada kebutuhan untuk merasa di cintai tanpa harus di periksa dahulu apakah ia pantas menerimanya.” (Maurice Wagner)

Kenangan Di saat BersamaMu

Kurasakan…
Indahnya Membisu Dissat bersamaMu
Malam mengiringi langkahKu
Di antara keramaian
Aku berjalan bersama DiriMu
Diantara kawanan temanKu dan TemanMu

Kurasakan…
Indahnya menatap wajahMu
Tersimpan rindu di dalam dadaKu
Detakan jantungku menyapaMu
Mulut terkatup, membisu
Bahasa TubuhMu nan ayu mengobati Rindu
Tersenyum di istana cintaku

Kurasakan…
Engkaulah belahan hatiKu
Aku ingin kau mengerti bisikan hati
Warna cinta

Harapan Hati…
Berikanlah rindumu
Relakanlah cintamu, milikku
Akan ku tuangkan dalam wadah suci
Hati nuraniku

Engkau menatapKu
Kurasakan kebahagiaan itu
Bergejolak di dalam Hati
Ingin rasanya aku seperti ini
BersamaMu, menjagaMu, MembahagiakanMu

Kurasakan
Malam itu, waktu bergulir dengan cepatnya
Aku ingin Kau Tahu
Bisikan hatiKu
Arti Cintaku
Sapa Rindu

Aku ingin memilikiMu
Relakan semua waktuku
Menunggu arti cintamu
Sampai engkau merasakan detakan jantungku
Menyebut namaMu
Berharap bersamaMu, selalu…

Sudah lama hati ini memberontak
Tersimpan di dalam alam bawah sadarKu
Menjelma di lembaran puisi-puisiku
Menemani kala sepi
Menyanyikan senandung rindu
Akankah engkau rasakan itu?

Harapanku ini…
Kini Semua pasti nyata
Antara kita
Cinta
Dan kasih sayang
Menyanyikan bait-bait rindu

Mengasah Benak dan Hati Untuk Belajar Mencintai...

Mengasah benak dan hati Untuk Belajar Mencintai

Bicara mengenai CINTA mungkin tiada pernah ada habisnya,rangkaian lima huruf tersebut sangat sederhana untuk bisa di ucapkan dan diungkapkan oleh siapapun, namun barangkali dalam kehidupan ini kita sulit untuk menemukan makna cinta sebenarnya. Menemukan orang yang mencinta penuh dengan pancaran ketulusan kasih sayang. Begitu pula dalam upaya kita menuju puncak kecintaan kita pada kehidupan ini.

Mencintai adalah kerja keras dan sinergisitas manusia dalam upaya mewujudkan Kasih Tuhan di muka bumi ini. Cinta layaknya sebagai daya penggerak yang semua manusia menyadari keberadannya. Loyalitas cinta menjadikan kehidupan mampu bersinergi satu sama lain. Energy alam yang begitu dahsyatnya tidak lain sebagai anugrah dan pancaran energy cinta Sang PenciptaKepada seluruh makluknya. Mencintai adalah wujud eksistensi manusia dalam kehidupannya di muka bumi ini. Cinta pula telah melibatkan seluruh anggota badan, gerak hingga melibatkan nuansa-nuansa abstrak yang tersimpan di dalam hati sanubari setiap individu.

Transformasi cara pandang terhadap kehidupan pada hal-hal yang bernilai positif tidak lain sebagai hasil kerja dari pancaran energy cinta yang hadir di setiap langkah kehidupan. Cinta mampu menghadirkan cara pandang dan kaca mata yang berbeda terhadap cara manusia memaknai kehidupannya, mencitrakan sikap dan prilakunya, mewarnai nuansa hati sanubari hingga menjiwai seluruh ruang yang tersibak dibalik keberadaan kehidupan dalam diam dan geraknya yang selalu teratur di bawah Kuasa sang pencipta kehidupan. Itulah makna cinta yang mampu mendamaikan kehidupan, menghadirkan keselarasan hidup, membawa hidup pada kebahagiaan yang tak pernah kering, ibaratnya air laut yang tak pernah kunjung habis walau berapa banyak darinya telah di manfaatkan oleh manusia dan di antaranya pula telah di lumpuhkan oleh kerakusan manusia, namun tidak membuatnya kunjung mengering atau bahkan tak tersisa setetes pun. Sungguh karunia Allah SWT tak terbatas untuk menopang kehidupan kita di muka bumi ini.

Berbicara CINTA tidak pernah terlepas dari sangkut pautbenak dan hati. Keterpautan antara CINTA, benak dan hati bagaikan mata rantaiyang saling berkaitan satu sama lain. Tanpa salah satu di antara ketiganya akanmenyebabkan sebuah ketimpangan dalam memandang essensi kehidupan, menilaiketimpangan dengan ketimpangan tentu bukanlah jalan yang idealis sebagaimanacara pandang seorang filosof yang mencitrakan nilai idealism di balikkeberadaan kehidupan, begitupula cara pandang mereka terhadap essensi cinta itusendiri yang kaitannya dengan kinerja kerja benak dan hati sebagai softwere danlokomotif di dalam kehidupan setiap manusia.

Berbicara tentang sekelumit benak dan hati, hanya adasatu key word yang mengantarkan kita pada sebuah pemahaman dan konsep di dalamdiri kita masing-masing;  CINTA. Seorangintlektual mengatakan cinta menhadirkan kekuatan yang maha dahsyat dalammengubah wawasan manusia dan cara pandangnya dalam menelaah kehidupan. Seorang spiritualmengatakan dan perspektif dan cara pandangnya dengan konsep dan ide bahwasanyaKarena CINTA Sang Pencipta, Maka manusia ada. Cinta adalah anugrah dan talentakehidupan yang mengantarkan kehidupan pada muara kehidupan yaitu kebahagiaandan menemukan essensi Tuhan di balik segala yang ada, entah itu keberadaannyadi balik sosok penciptaan alam,  sosokindividu yang begitu merindukan belaian kasih sayang, atau mungkin di baliktirai kasih seorang ibu yang mampu tergerak segala pikiran dan perasaan sertaperbuatannya terhadap belain kasih ketulusan terhadap anak-anaknya begitupulapada sosok syahid yang tak pernah gentar melawan bentangan badai topan darimusuh yang mengancam, mereka tidak pernah gentar atau mundur selangkah pun,justru mereka yang syahid akan maju dengan sikap keberanian yang taktertandingi, semua itu tidak lain karena kekuatan yang maha dahsyat yang telahTuhan titipkan di dalam benak dan hati setiap manusia.

Cinta bekerja dalam diri manusia melalui sebuah pilihanbebas dan secara sadar yang di tentukan oleh kebijakan hati sebagai prosessoratau otak kehidupan manusia. Dengan terus bekerja dan bergerak di bawah naunganKasih CINTA akan dapat menciptakan keberanian diri untuk melangkah melampauizona nyaman kehidupan, banyak peroses belajar menciptakan kedamaian dankeserasian. Belajar tanpa kebencian, menerima dengan sebuah ketulusan,mencintai tanpa mengilhami sebuah keserakahan memupuk jiwa, memberi dengan hasrat keikhlasan, bergerak dibawah koordinasi cinta membuat hidup jauh lebih hidup hingga pada akhirnyakehidupan terbimbing kea rah jalan tuhan yang selalu Indah, Dialah sumbersegala yang indah, sumber segala kedamaian dan dengan Kuasa serta cintakasihNya, kehidupan tetap tertata dengan indah. Sandarkanlah benak dan hati iniuntuk selalu terbimbing di bawah naungan cinta kasihnya, tertuntun oleh karuniaserta anugrah darinya hingga cinta tidak lagi menjadi musuh, namun menjadisahabat kehidupan, menggerakan nilai kebersamaan penuh kasih sayang danmengibarkan panji-panji keserasian di tengah kemelut kehidupan ini.

Simfoni kehidupan untuk Mengantarkan Jiwa pada Kebahagiaan Hidup-Memahami kehidupan dari sudut pandang yang berbeda

Simfoni kehidupan untuk Mengantarkan Jiwa pada Kebahagiaan Hidup

Ada satu prinsip hidup yang semua kita tentu sangat mengharapkannya, Semua Kita tentu Ingin bahagia di dalam hidup dan kehidupan ini. Prinsip hidup yang demikian itu secara naluriah telah terpatri di dalam setiap diri kta masing-masing. Untuk dapat menciptakan dan merelisasikan kebahagiaan itu di dalam hidup ini, banyak cara yang di manifestasikan oleh jiwa manusia untuk dapat meraih kebahagiaan itu sendiri sebagai proses yang di jalaninya. Namun prinsip demikian itu hanya di artikan sebatas pencapaian atau perolehan atas apa yang ingin kita miliki atau ingin kita capai, jarang sekali di antara kita yang terilhami dari kemanisan hidup dari peroses sebuah kegagalan yang dapat mendewasakan diri kita.

Sebaiknya kita seyogyanya memiliki sebuah keyakinan yang utuh dalam memahami arti sebuah kegagalan, bahwasanya tidak seorangpun yang hidup di muka bumi ini mengalami kegagalan. Semua orang telah di lahirkan kedunia fana ini dengan tujuan membentuk karakter pribadi yang cakap melalui berbagai macam pengalaman, semua yang pernah kita alami merupakan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat menjadikan jiwa kita lebih matang dan sempurna, baik itu belajar dari pengalaman dalam pencapaian kesuksesan atas apa yang kita inginkan atau proses pencapaian yang tertunda yang notabenenya membuat kekecewaan menerpa diri kita. Perlu kita tanamkan sebuah keyakinan yang kuat, bahwasanya kita yang hidup ini hanya menjalankan peran sementara di bumi ini, jadi tidak ada seorangpun yang tidak memiliki fungsi-fungsi tertentu yang telah di rencanakan oleh Tangan Kreatif Tuhan. Semuanya telah berjalan bedasarkan jalan yang telah di tentukannya kepada semua ummat manusia.

Semua kejadian yang telah dan akan terjadi di muka bumi ini berfungsi sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua dan dengan cara tersebut, jalan spritualitas yang ada di dalam jiwa mampu bertumbuh dan berkembang dengan baik. Semua kejadian itu adalah pupuk-pupuk kehidupan yang sangat bermakna bagi diri kita, jika kita menyia-nyiakannya maka sungguh pertumbuhan jiwa yang tersimpan di dalam dada kita masing-masing tidak akan bisa mencapai kematangan dan kedewasaan yang cukup.

Jika kita telah dapat melihat kehidupan dari sisi yang demikian itu, maka kita akan dapat menemukan jati diri kita masing-masing, yakni bagian dari diri yang tidak pernah merasa takut atau tersesat serta selalu tecerahkan oleh jalan kebijaksanaan. Seperti sekuntum bunga di tengah taman yang Luas dan megah, kita telah membuka diri terhadap segala kehidupan, setia kepadanya dengan segala penderitaan yang ada dan juga akan tetap berjalan bersamanya dengan segala kemanisan yang ada di dalamnya. Bahwasanya segala kondisi apapun adalah bagian dari kehidupan, mau tidak mau, kita harus membuka diri dengannya jika ingin bersahabat dan menyatu bersama simfoni kehidupan ini.

Perjalanan kehidupan akan terasa lebih mudah dan seyogyanya semuanya menjadi sebuah pengalaman yang begitu berarti, tidak ada satupun yang terlewatkan, jalan pencerahan telah menjadi bagian hidup dan dapat menuntun kita pada pencapaian kebahagiaan itu sendiri yang telah menjadi sebuah prinsip kehidupan sejak kita di lahirkan. Kunci pencapaian anugrah tuhan di dalam segala kehidupan ini terangkum dalam sikap positif yang tercitrakan oleh bahasa jiwa kita masing-masing.

Seringkali, kondisi dan keadaan di sekitar kita mencerminkan kondisi pikiran kita. Dalam inti sari buku the scret, istilah tersebut lebih di kenal dengan prinsip hokum daya tarik menari di ala mini “Law Of Attraction”. Bila kita berfikir tentang suatu keadaan, maka alam semesta ini bergerak mewujudkan keadaan tersebut sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Mekanisme pikiran tersebut di istilahkan dalam bentuk lain yaitu “Energy Follow the mind”. Energy yang bergerak mengitari alam semesta bergerak berdasarkan alam pikiran kita yang bekerja tanpa henti, sesungguhnya keseluruhan energy yang merotasi di segenap penjuru semesta terangkum di dalam diri kita dan kesemuanya itu mengikuti apa yang kita pikirkan. Contoh riil dalam kehidupn ini, jika kita di hantui oleh perasaan takut gagal, maka kita akan merasa diri kita tidak begitu berarti dalam kehidupan ini dan tentu akan mendapati sebuah keadaan yang sesuai gambaran pikiran kita yang telah sebelumnya tercitrakan oleh bahasa batin kita masing-masing.

Itulah sebabnya, orang yang selalu takut akan di permainkan akan benar-benar di permainkan oleh orang lain ke manapun mereka pergi, orang yang takut kehilangan pun juga mengalami hal demikian, mereka akan sesalu mnedapatkan kondisi di mana mereka selalu kehilangan, begitu pula orang yang selalu merasa diri tidak berkecukupan akan membuat dia tidak pernah merasa cukup serta rasa haus benar-benar menjadi selimut mereka di dalam kehidupan ini hingga pada akhirnya kerakusan menjadi sahabat sejati mereka. Jika di antara kita mencitrakan diri sebagai orang yang lemah dan tak berdaya, maka orang lain pun pasti akan selalu mempermainkan hidup kita.sebaliknya, jika kita mencitrakan diri secara positif, menghargai diri sendiri dan menerima segala kondisi tentang diri pribadi secara utuh, orang lain di sekitar kita akan menghargai kita dan tentunya akan memberikan pujian secara positif, semua itu berjalan sesuai dengan sunnatullah, tidak ada yang bertentangan dengan hokum alam yang telah di rencanakan secara matang oleh Sang Pencipta.

Aura kehidupan mengitari diri kita masing-masing, jika kita mencerminkan aura positif, maka sudah barang tentu hal-hal positif akan menjadi bagian dari hidup kita dan kita tentunya tidak akan mengelak lagi bahwasanya kebahagiaan telah menjadi teman yang sejatinya selalu hadir dalam keseluruhan hidup kita. Tidak ada salahnya kita berfikir sukses sebelum memulai segala aktifitas yang akan kita jalani, namun semua itu tidaklah begitu berarti jika tidak di sertai dengan penyerahan secara tulus kepada Tuhan atas apa yang akan kita capai.

Bahwasanya kita yang selalu berharap menjadi salah satu pemenang dalam kehidupan di segala macam situasi dan kondisi, kita harus memiliki aura kesuksesan, meyakinkan diri bahwasanya tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi seluruh kehidupan termasuk diri kita. Selama kita belajar dari setiap kejadian dan berusaha mencari benih kesuksesan dari setiap rangkaian peroses kehidupan baik berupa kegagalan ataupun kesuksesan, kita tidak akan pernah menjadi seorang pecundang yang tidak memiliki nyali yang kuat untuk menapaki jejak-jejak kehidupan secara bijak.

Semua rangkaian kehidupan adalah peroses pendewasaan, peroses belajar tanpa henti, dan kegagalan pun menunjukkan kepada kita semua sebuah makna yang sangat berarti agar kita tidak terjerumus ke lubang yang sama yaitu kebodohan dan kemelaratan. Segala percobaan yang kita manifestasikan dalam bentuk tindakan-tindakan dan pengulangan serta mekanisme berfikir untuk dapat memahami kehidupan secara utuh dengan beragam sudut pandang akan dapat memunculkan sebuah pemahaman tentang metode untuk dapat meraih kesuksesan yang endingnya adalah kebahagiaan hidup dan kebijaksanaan dalam mensikapi setiap langkah dalam mengarungi samudra hidup yang begitu luasnya. Tanpa semangat dan keyakinan yang mantap, kita akan menjadi mangsa kehidupan yang tak henti-hentinya merasakan kesakitan-kesakitan yang dapat menjadikan diri kita sebagai seorang pecundang. Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan hal demikian, karena pada perinsifnya semua berharap kesuksesan dan kebahagiaan hidup sebagaimana yang telah di goreskan di bait-bait pertama tulisan ini yaitu pencapaian Kebahagiaan hidup tanpa henti.

Ketika KEJUJURAN mulai di asingkan--Meninjau kembali kehidupan tanpa sebuah kebohongan yang tak pernah menuai makna

 "Lebih baik saya di anggap hina karena berbuat jujur, daripada saya di anggap terhormat tapi harus berbuat dusta." (Umar Ibn Khattab)

Di zaman modern ini atau lebih di kenal dengan era teknologi, sangat sulit sekali kiranya kita untuk dapat menemukan orang yang berlaku jujur dan mencerminkan nilai kejujuran dalam kehidupan, kalau toh mungkin ada, jumlah mereka tidak terlalu banyak, jumlah mereka masih bisa di hitung dengan ujung jari, hanya saja segelintir orang yang mampu bertahan dalam idealisme kejujuran sebagaimana kenyataannya yang terjadi. Orang-orang yang yang di sebut sebagai "malaikat cahaya" kini sudah pudar di tengah kehidupan ini, seolah mereka adalah orang asing yang berkunjung ke bumi yang lain, di mana mereka di asingkan dan di kucilkan oleh lingkungan sekitar, kenapa tidak, semakin banyaknya orang pintar yang menduduki singgasana bumi ini, tidak ada jalan pencerahan bagi semesta untuk menggaungkan kebenaran yang seyogyanya menuntun ummat manusia pada peradaban yang maju dalam spritualitas dan jalan tuhan yang dapat menciptakan stabilitas kehidupan yang matang dalam segala aspek kehidupan. Sungguh banyak orang yang pintar, namun tidak cukup itu saja, tanpa adanya nilai kejujuran yang tertanam di dalam hati dan jiwa mereka, kepintaran yang mereka miliki hanya sekedar mediator untuk mengukuhkan ego mereka sendiri dan mengesampingkan orang lain dalam kehidupannya. Sungguh ironi jika hal ini menghantui dan terjadi pada semua orang yang telah bertitle tinggi di dalam keilmuannya namun sebenarnya nilai keilmuan itu hampa terasa karena tidak adanya ruh-ruh spritualitas dan spirit kebenaran yang mengisinya.

"Orang yang berbohong itu senantiasa ingin melarikan diri sedangkan tiada seorang pun yang mengejarnya, namun orang yang benar itu berani seperti singa." (Goethe)

Kejujuran adalah simbol kebijaksanaan untuk dapat menuntun kehidupan pada level kebijaksanaan hidup, menciptakan kondisi jiwa yang matang dan bertanggung jawab terhadap kehidupan dan mampu memberikan pencerhan terhadap diri sendiri dan orang lain. Jika kita sebagai manusia menciptakan atmosfir kehidupan ini dengan sebuah kebohongan, maka kita hanya akan menunggu saat kehancuran yang akan menjadi teman dan tentunya akan dapat mengantarkan kita pada jurang kehinaan yang sangat dalam dan di penuhi kegelapan. Sungguh pun satu kebohongan tidaklah berakhir pada satu kebohongan itu sendiri, namun satu kebohongan biasanya dan akan akan selalu menciptakan benih-benih kebohongan baru yang akan bertumbuh dan berkembang dengan sangat pesatnya dan akan mengekang jiwa pada sabotase diri tanpa ujung dan tak akan pernah berakhir. Hanya ada satu kunci utuk dapat menapikan dampak terburuk suatu kebohongan yaitu tidak lain adalah pengakuan terhadap diri sendiri dan menjalani kehidupan pada level pencerahan serta menjadikan kejujuran sebagai prinsif hidup untuk dapat melatih nilai-nilai kebaikan yang lainnya.

"Sungguh, anda tidak pernah akan merasa bahagia dengan menghindar dan lari dari realita, tetapi anda akan bahagia ketika anda menghadapi realita dengan jiwa dan raga seutuhnya tanpa terlepas dari kayakinan bahwa tuhan selalu ada di samping setiap hambanya."

Mari kita bercermin pada anak kecil. Anak-anak adalah sumber inspirasi dan kretifitas serta pencerahan tanpa batas. Dari sanalah kita akan lebih banyak mengenal arti kepolosan, nilai-nilai kejujuran, keceriaan, dan mereka tergolong sangat jauh dari intimidasi pikiran-pikiran negatif. Mereka layaknya seorang yang arif dan bijak walaupun mereka sendiri tidak begitu mengerti dan memahami setiap sikap dan karakteristik prilaku yang mereka munculkan di permukaan. Mereka menjalankan nilai-nilai kehidupan yang sangat memukau dan patut di contoh serta di teladani, tidak ada salahnya bercermin dari sikap keterus-terangan, kecerian dan kejujuran dari sikap anak-anak tersebut. Kejujuran yang mereka lakoni bukanlah sebuah mekanisme pembelajaran yang kompleks dan rumit, bahkan mereka tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi atau merasakan suasana duduk di bangku perkuliahan, namun tanpa hal-hal yang demikian itu, mereka anak kecil mampu mengimplementasikan nilai-nialai kejujuran sebagai pencerahan dalam kehidupan. Mereka layaknya "malaikat cahaya" yang selalu berbagi kebahagiaan bagi orang lain dan dalam bahasa wajah mereka terpaparkan bentuk indah kebahagiaan itu sendiri. Bukankah suatu yang arif jika kita mau untuk bercermin dan sekaligus mencontoh sikap yang demikian itu walaupun datangnya dari seorang anak kecil??? Mungkin kita melakukan penyangkalan-penyangkalan jika kita di ibaratkan sekedar sebagai anak kecil yang tidak begitu memahami kehidupan, namun apakah kita lebih bertambah dewasa hanya dengan mengandalkan keakuan dan ego yang tak pernah berjumpa dengan nilai kearifan di dalam kehidupan???

"Setiap yang kita lakukan Haruslah berlandaskan kejujuran karna kejujuran itu sangat penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang."

Ciri khas yang paling utama sebagai penentu munculnya potensi diri, kepercayaan diri, daya kreatifitas, rasa bertanggung jawab dan sikap arif adalah keinginan yang di imbangi dengan keterbukaan yang tinggi terhadap segala sesuatu dan jujur dalam memperlakukan diri sendiri dan kehidupan ini untuk menuai kemanisan di segala aspek kehidupan. Langkah awal untuk dapat membuka tirai pembatas menuju kehidupan paripurna adalah keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai kejujuran dalam upaya menempuh jalan Tuhan, yaitu jalan yang selalu di bingkai keharmonisan hidup. Itulah satu tujuan yang di mana semua manusia melangkahkan kaki menuju cahaya terang kehidupan, namun barangkali peroses pencapaian yang tidak jujur membuat manusia tidak bisa menemukan jalan cahaya tersebut, namun sebaliknya yang terjadi, jalan kegelapan adalah pilihan yang mereka tidak sadari telah menjadi bagian dari hidupnya.

Sebelum semua terlambat, nasihat kematian adalah salah satu jalan untuk dapat menyadarkan kita dari kerasnya hati untuk mau berubah kearah yang lebih positif. Penyesalan tidaklah datang di muka, namun penyesalan datang menyapa setelah kita memperlakukan diri secara tidak adil dan mendzolimi diri sendiri. Mungkin hanya dengan datangnya kematian akan dapat menyadarkan kita dari hati yang hampa dan kerasnya jiwa untuk mau menerima kebenaran yang datangnya dari tuhan. Sungguh, bagi mereka yang jiwa, pikiran, perasaan, dan setiap perilakunya selalu mengoptimalkan diri dengan nilai kejujuran serta selalu berpadu pada bimbingan tuhan, kematian sama sekali tidaklah menakutkan bagi mereka, karena dalam keyakinan mereka bahwasanya dengan berakhirnya episode kehidupan duniawi berarti seseorang setapak lebih dekat dengan tuhannya yang selalu di cintai dan di rindukannya karena pada dasarnya tujuan hidup mereka adalah bertemu dengan Dzat Yang Maha Tinggi yaitu Tuhan.

Untuk dapat membangkitkan nilai-nilai kejujuran, kita bisa belajar dari anak-anak yaitu sikap kepolosan dan kejujuran serta kecerian yang tercerminkan di wajah mereka sebagai tampilan akan kesederhanaan dan tidak mengutamakan ego pada diri mereka. Sebenarnya kebohongan itu muncul akibat pembelaan ego yang terlalu kuat dan di sertai dengan keinginan-keinginan nafsu yang tak terkendalikan. Jika semua itu tidak di didik dengan nilai-nilai spritualitas, maka sungguh kebenaran akan jalan tuhan tidak akan pernah sampai di telinga dan hati mereka.

Ada satu prinsif yang dapat mengantarkan kita akan arti pentingnya mendahulukan nilai-nilai kejujuran adalah prinsif hidup akan pengharapan kehidupan yang abadi sejak menapaki kehidupan di muka bumi, "Temukanlah surga di hatimu" inilah prinsif hidup yang dapat membawa kita pada rumah singgah keabadian, layaknya seorang yang sudah singgah di kehidupan abadi yaitu surga, kehidupan di dunia ini pada dasarnya mampu memodifikasi kehidupan yang fana ini terlihat lebih mencitrakan gambaran kehidupan di surga, kata kunci atau key word yang layak untuk menjadikan dunia sebagai taman-taman surga adalah menanamkan keterbukaan pada kehidupan dengan nilai-nilai kejujuran yang akan dapat menciptakan suasana kehidupan penuh kebahagiaan layaknya kehidupan yang abadi sebagaimana di surga kelak. Belajar menghargai diri sendiri adalah awal untuk membuka pintu gerbang menuju pembebasan diri dari sabotase kebohongan yang tak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan ini. Satu kebohongan ibaratnya seribu kebohongan yang akan bermunculan di kemudian hari untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang pernah sebelumnya bermunculan untuk pembelaan ego belaka. Bagaimana jika kita memulai hidup dengan seribu kebohongan??? Sungguh tidak akan pernah kita bisa menghitung jumlah kebohongan yang akan muncul karena satu kebohongan saja memunculkan seribu kebohongan, ibratnya rumus n atau tak terhingga yang menggambarkan kebohongan itu sendiri. Semoga kita mampu mengarungi kehidupan ini dengan nilai-nilai kejujuran yang pada akhirnya mampu membawa kita pada jalan pencerahan dan kiranya sifat kebohongan tidak pernah menjadi teman kita untuk selamanya.

Disaat KETERPUTUS ASA-AN itu tuhan mengingatkan betapa lemahnya kita sebagai manusia dan betapa Maha Besarnya Sang pencipta

      Pernahkah anda merasa putus asa untuk tetap bertahan hidup? Maafkanlah pertanyaan ini jika tidak berkenan dihati anda. Namun, Jika anda berkenan untuk menjawabnya, maka jawablah pertanyaan itu, menjawabnya cukup dengan suara hati anda yang paling dalam tanpa harus diketahui oleh orang lain disekitar anda, namun sesungguhnya Tuhan Maha Tahu atas segala jawaban dan bisikan hati anda tanpa terlewatkan sedikit pun, semua itu dalam Pengawasan-Nya. Pada dasarnya kita hidup dengan segala konsekuensi yang ada; sedih-senang, buas-jinak, risau-tenang, cinta-benci dan beragam konsekuensi lainnya yang tidak bisa masuk dalam daftar ini secara keseluruhan. Tidak mungkin tidak, konsekuensi itu sudah menjadi hukum yang berlaku secara keseluruhan.

Memberontak dari keberadaan segala konsekuensi yang ada hanya akan menambah daftar kesengsaraan diri anda. Anehnya, kita seringkali berpengharapan untuk tetap berada diatas roda kehidupan seperti misalnya; kebahagiaan, kesenangan, ketenangan, kasih, sayang, dan kemelekatan lainnya namun kita melupakan ruang kehidupan lainnya seperti; kesedihan, kerisauan, kegelisahan, dan lain sebagainya. Seolah-olah kita menolak jika suatu saat hidup ini diliputi kesedihan, Padahal ruang kehidupan ini satu sama lain saling mengisi disetiap harinya, entah itu kemarin, esok, lusa atau entah kapan pun. Selalu saja menyertai dalam kehidupan ini layaknya dua sisi kehidupan yang tidak pernah akan terpisahkan seperti dua sisi mata uang logam, begitulah gambaran kehidupan ini.

            Misalnya saja suatu ketika kita menghadapi suatu masalah, seringkali ketahanan kita goyah, merasa diri tidak layak menginjakkan kaki lagi dimuka bumi, perasaan ingin segera mati selalu menghantui. Barangkali perasan-perasaan demikian membuat keterputus asa-an tidak bisa diusir jauh-jauh dari atas pentas kehidupan ini dan bahkan keterputus asaan ikut menguraikan dirinya didalam kehidupan kita masing-masing agar kita tahu akan keberadaannya. Inilah wujud kehidupan, keterputus asaan mengingatkan kita akan pengharapan, tanpa rasa cinta terhadap diri sendiri, maka kita sudah sejak lama terpuruk dalam gonjang-ganjing kehidupan. Ketakutan akan kematian tidak untuk ditakut-takuti disaat keterputus asaan bersahabat dengan kehidupan ini, namun hadirnya layak untuk disyukuri. Kenapa demikian? Disaat demikian itu tuhan mengingatkan betapa lemahnya kita sebagai manusia dan betapa Maha Besarnya Sang pencipta.

Jika kita masih merasa diri menjadi seorang super power tanpa harus menggantungkan harapan kepada tuhan, maka suatu saat nanti kehancuran itu akan benar-benar menampakkan diri secara jelas dan pasti didepan mata kepala kita hingga kita benar-benar menyadarinya, sungguh kehadirannya tidak bisa dielakkan lagi, saat itulah kehidupan kita merasa terancam dan perasaan takut akan menghantui secara terus menerus. Wajar saja jika penghuni Rumah sakit jiwa terus bertambah disetiap harinya, walau tidak semuanya yang menghuni rumah sakit pada awalnya terjangkit rasa ketakutan akut, stress, depresi, dan ketidak bahagiaan hidup. Namun bisa dipastikan secara pasti, riwayat penderitaan orang sakit jiwa dimulai akan rasa takut berlebihan, ketidak bahagiaan kronis, stress, dan depresi.

            Cobalah sejenak kita merenung dalam-dalam sebelum kita dirawat dirumah sakit jiwa atau penampakan ketakutan akan rasa takut disaat ajal menjemput nantinya. Inilah waktunya kita tanamkan sikap kepasrahan+pengharapan kepada tuhan sebagi benteng ketahanan diri agar lebih kuat disetiap harinya, jika suatu ketika keterputus asaan datang menghampiri, kita sudah siap menyambutnya dengan tangan terbuka tanpa harus menolak kedatangannya, karena keterputus asaan itu akan membuat kita semakin kuat adanya. Tanamkanlah keyakinan diri yang kuat akan Kemaha Kuasaan Sang Pencipta, Hanya Dialah yang bisa membantu kita disetiap menghadapi gonjang-ganjing kehidupan ini. Rasa-rasanya kita tidak akan pernah bisa bertahan hidup sampai saat sekarang ini tanpa kepasrahan+pengharapan kepada-Nya. Tuhan tidak mungkin melepaskan kita sendirian disaat masalah menerpa atau disegala kondisi dalam hidup ini, Tuhan sangat menyayangi semua hamba-hambanya, Dia pun selalu datang untuk menguatkan jiwa-jiwa manusia. Mengobati keterputus asaan adalah hal yang sangat kecil sekali dihadapan Sang Pencipta dibandingkan disaat Dia-Allah menciptakan alam semesta ini.

            Jika kita sudah mampu menghadirkan kekuatan kepasrahan+pengharapan kepada tuhan, selayaknya kita akan dinobatkan menjadi manusia terbaik dimata semua makhluknya. Tuhan itu selalu ada disaat keterputusasaan, kekisruhan ditengah kehidupan dan disaat gonjang-ganjing kehidupan ini berlaku seperti apa adanya. Saat itulah tuhan menjalin komunikasi jiwa manusia. Didalam jiwa itulah Tuhan menanamkan kekuatan luar biasa. Semua sifat-sifat terbaik yang dimiliki Sang Pencipta bersemayam dalam jiwa manusia. Disanalah Dia-Allah menjalin komunikasi dan hubungan mesra dengan setiap hamba-hambanya. Dengan cara demikian itu, Tuhan sedang menunjukkan kompas kehidupan ini untuk menuntuk kejalan yang benar, disana jualah tersimpan kekuatan luar biasa sebagai upaya untuk menumbangkan segala macam ragam persoalan yang datang silih berganti. Disaat keterputus asaan menjelma mengisi kehidupan ini, percayakanlah kepada Kepasrahan+pengharapan kepada Pemilik Semesta ini, bebrbicara dengan jiwa ini, sungguh ia ada dan benar-benar ada untuk menuntun kita semua, membimbing kita untuk menemukan sejatinya hidup kita. Keep spirit!!!

            Dalam hati ini ada “kekusutan” yang tidak akan pernah bisa terurai kecuali dengan menghapakkannya pada-Nya.
            Dalam hati ini ada “kebuasan” yang tidak akan mungkin bisa terjinakkan kecuali dengan mengingat keMaha Besaran-Nya.
            Dalam hati ini ada” kesedihan” yang tidak akan pernah hilang kecuali dengan perasaan damai bersama-Nya dan kembali kepada-Nya.
            Dalam hati ini ada “api yang sedang bergejolak” yang tidak akan pernah bisa padam kecuali dengan keridho’an akan perintah dan larangan-Nya serta mengalungi segala ketentuan-Nya dengan kesabaran hingga pertemuan dengan-Nya.
            Dalam hati juga ada “keinginan” yang tidak akan pernah bisa terpuaskannwalaupun diberikan dunia dan seisinya kecuali dengan cinta, kepasrahan, dan mengingatnya secara terus menerus seiring hembusan nafas kita. (Ibnu Qayyim Al-Jauziah)

Bukalah dulu topengMu, Biar kulihat warnaMu, Bukalah Dulu topengMu, biar kulihat wajahMu _ Bercerrmin dari kehidupan Diri

Bercerrmin dari kehidupan Diri yang Indah

Bukalah dulu topengMu, Biar kulihat warnaMu, Bukalah Dulu topengMu, biar kulihat wajahMu (peterpan)

Dalam hidup ini, seringkali kita melihat kehidupan orang lain yang kita anggap memiliki segudang kesuksesan dan harapan semu tersebut terkadang dibarengi oleh dentuman suara-suara dari dalam diri, entah itu suara ego atau bukan, yang jelas suara itu memekikkan diri sekeras-kerasnya agar kita mau untuk mendengarnya, suara tersebut mendorong kita untuk mengimpikan kehidupan orang lain itu seolah-olah seperti kehidupan kita. Tidak jarang pola kehidupan yang demikian itu membuat kita berusaha keras merubah sikap agar kita bisa seperti kehidupan orang lain yang kita anggap memiliki kesuksesan dalam hidupnya. Persis sama dengan lirik lagu “andai aku gayus tambunan”. Harapan demi harapan mencita-citakan kehidupan orang lain semakin saja mendorong kita untuk melakukan sesuatu diluar kendali diri.

Bermimpi seperti orang lain dalam peroses pendewasaan dijalan pencerahan adalah sesuatu yang pantas dan layak untuk diikuti oleh siapapun, namun adakalanya bermimpi seperti orang lain adalah menyesatkan sekaligus awal berkibarnya bendera kesengsaraan. Kenapa tidak, bermimpi seperti kehidupan orang lain telah membuat kita melupakan sejatinya diri kita yang sebenarnya. Alih-alih berkaca dari kehidupan diri sendiri, melihat diri ini rasanya berat sekali karena banyak pikiran-pikiran bodoh yang menyertainya. Melihat diri ini sebagai seorang yang tidak begitu kuat menjalani kehidupan, merasa diri adalah seorang bodoh yang tidak layak menekuni jalan kehidupan, mencibir diri sendiri seperti layaknya seorang pecundang dan masih banyak daftar pikiran negatif yang selalu menghampiri datang dalam kehidupan ini.

Apakah kita akan tetap bertahan dengan pola kehidupan yang demikian itu atau merubah sikap adalah kewenangan kita untuk menentukannya. Kita adalah sopir bagi kehidupan kita sendiri, melanjutkan perjalanan atau entah berhenti ditengah jalan, mau belok kiri atau belok kanan adalah hak penuh dari wewenang hidup kita sendiri karena memang kita jualah yang akan menjalaninya serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi dikemudian harinya, setang setir kehidupan ada ditangan kita, mau dibawa kemana hidup ini adalah tugas kita untuk bisa merealisasikannya dipentas kehidupan. Orang lain tidak bisa mengintervensi kehidupan kita, mereka hanyalah sebagai batu loncatan untuk menjadikan kita sebagai seorang pemenang dikemudian harinya.

Berhasrat memiliki kehidupan seperti kehidupan para sukses lainnya tidaklah salah asalakan kita mampu menekuninya serta membuat kita bisa berperoses menjadi seorang yang tangguh. Bermimpi memiliki uang yang banyak, berharap memiliki segudang kesuksesan, mencita-citakan diri sebagai seorang terkenal, menginginkan kehidupan yang layak dikemudian hari, dan beragam impian lainnya itu adalah sebagai cambuk untuk meningkatkan efektifitas diri agar lebih giat bekerja dan berkreasi seindah mungkin agar tercipta kehidupan yang mengesannkan bagi kehidupan diri sendiri dan orang lain. Dorongan tersebut bisa jadi menemukan sejatinya kehidupan kita yang sesungguhnya, namun adakalanya harapan demi harapan yang berkisar pada pencapaian yang sifatnya materi saja membuat kita semakin jauh kedalam jurang kehinaan.

Banyak orang miskin merasakan betapa beratnya hidup ini, banyak orang kaya diterpa oleh masalah-masalah yang semakin hari semakin banyak adanya. Inilah bukti kalau hidup ini memang berat untuk dijalani oleh semua orang. Jadi hasrat diri untuk hidup seperti kehidupan orang lain harus dibarengi oleh mentalitas yang kuat pula. Tapi semua itu tidak membuat kita bisa menjadi seorang penikmat kehidupan. Bagi mereka yang menikmati kehidupannya sendiri, apapun yang diberikan Tuhan kepadanya merupakan sesuatu kelayakan yang pantas disyukuri. Mereka ditempatkan dibelahan dunia manapun akan selalu siap menjalani kehidupan itu, pun juga diberikan hidup menjadi seorang biasa-biasa saja, mereka selalu merasa bahagia dengan pemberian itu. Biasa atau tidaknya kehidupan ini kitalah yang mengaturnya. Menciptakan kehidupan menjadi hidup luar biasa butuh suatu pengorbanan. Pengorbanan tidak bisa terlepas dari sikap tabah untuk menjalani segala sesuatunya. Ketabahan pun butuh kesabaran agar segala impian itu menjadi sebuah hidup yang indah dikemudian harinya.

Hidup memang berat adanya, namun akan menjadi terasa ringan jika kita sudah menyiapkan diri untuh menjalaninya. Bermimpi seperti kehidupan orang lain bukanlah jalan terbaik untuk membuat kita menjadi seorang “penikmat kehidupan”. Menikmati kehidupan meyakinkan kita betapa berartinya pemberian hidup ini. mengandai-andaikan menjadi orang lain tidak hanya memberatkan kehidupan diri sendiri, namun juga membuat daftar baru kesengsaraan. Menikmati hidup berarti mengalir bersama kehidupan ini layaknya air yang mengalir disungai hingga pada akhirnya bermuara disamudra luas (kehidupan dalam pencerahan). Inilah pengibaratan bagi mereka yang menikmati hidup. Arus kehidupan bukan menjadi penghalang bagi pertumbuhan mereka ditengah pentas kehidupan ini, namun justru arus kehidupan menyadarkan diri mereka begitu berartinya hidup ini.

Setelah merenung dalam-dalam kebermaknaan hidup, bukannya mengajak kita untuk mengubah wajah diri sendiri menjadi wajah orang lain atau meminjam wajah siapapun itu. Jalan inilah menuntun kita untuk bisa mengubah cara pandang lama menjadi cara pandang yang lebih baik, mengajak kita merenungi arti kehidupan diri sendiri yang begitu bermakna, mengubah aral melintang menjadikannya batu loncatan pertumbuhan jiwa dijalan pencerahan, dan menuntun kita menjadi seorang “penikmat kehidupan” yang layak untuk dinobatkan menjadi pemenang bagi kehidupan; hari ini, esok dan kemudian hari.

Meracuni otak, membelenggu diri dalam jalan hitam kehidupan, membujuk diri menjadi orang lain, melupakan sejatinya diri sendiri sendiri dan memberontak dari jalan sesungguhnya yang harus ditempuh adalah daftar pencetak kesengsaraan. Jika kita bisa meramunya menjadi bahan perenungan bagi pertumbuhan dimasa depan, sepantasnyalah kita sudah bisa bertumbuh dan terus bertumbuh menjadi “penikmat kehidupan”. Berat ringannya kehidupan tidaklah menjadi sebuah persoalan lagi, justru kehadiran segala macam bentuk aral yang memberatkan hidup mengajarkan kita lebih kuat disetiap harinya. Wahai kawan! Banyak orang meminjam wajah orang lain agar bisa dibilang terlihat kuat dimata orang lain, tapi dia sendiri tidak bisa menikmati kehidupannya sendiri. Sadarilah bahwa wajah sendiri ini adalah indah dan unik, tidak ada orang yang sama persis seperti wajah kehidupannya dengan orang lain. Adalah indah jika kita menerimanya dengan tangan terbuka. Tuhan memberikan karunia nikmat itu karena kasih sayangnya, jadi seyogyanya memupuk rasa cinta kasih atas segala pemilikan ini agar bisa menerima segala sesuatu yang ada didalam genggaman tangan kehidupan ini.

Bukti cinta kepada tuhan adalah mencintai diri sendiri, menerima kehidupan ini apa adanya, dan selalu bersyukur atas segala apa yang dikaruniakannya. Jika nilai spiritualitas seperti ini menjelma dalam diri kehidupan kita disetiap harinya, tidak mungkin tidak kedamaian itu akan datang dengan sendirinya. Saat seperti itulah kita akan selalu merasa berbahagia dengan wajah yang kita miliki ini apa adanya, wajah kehidupan ini akan begitu bangganya bersatu dalam semesta hingga membuat kita yakin betul segala karunia sang pencipta tidaklah sia-sia adanya. Jika sudah sampai dijalan pencerahan seperti ini, kita tidak saja menerangi kehidupan diri sendiri, namun juga membawa lentera penerang untuk kehidupan orang lain. Keep Spirit your life better…

Betapa Indahnya SenyumanMu kala pertemuan pagi itu hingga membuat jiwa terbang menggapai nirwana kehidupan

Setiap kali bertemu seseorang, alangkah indahnya pipi ini melontarkan sebuah senyuman untuk membahagiakan orang lain, pun juga mendatang kebahagiaan tersendiri bagi diri sendiri. Entah mengapa, sebuah senyuman begitu kuatnya dalam memberikan stimulus kesejukan bagi setiap mata yang memandangnya dengan penuh kedamaian. Sepantasnyalah senyuman yang kita berikan membuat hati orang lain terinspirasi untuk menemukan suatu cahaya terang dijalan pencerahan. Memang sebuah senyuman sangat sederhana sekali, namun sesungguhnya ia menyimpan rahasia kehidupan yang sangat mendalam. Para tetua dijalan kebijaksanaan selalu melatih diri untuk menyambut kehidupan ini dengan sebuah senyuman ketulusan, entah itu kala bahagia bercengkerama ditengah bentangan kehidupan ataupun saat sedih menyapa adanya.
Sahabat pembaca yang budiman, entah mengapa Pesan singkat sebuah senyuman terkadang membuat kita begitu bingung untuk mengartikan makna dibalik senyuman itu, entah mengapa, senyuman memberikan arti bahagia bagi orang yang menyaksikan pesona anggunnya wajah yang berharap karunia, pun juga bagi hati yang selalu tersenyum bagi kehidupan ini. Seolah-olah senyuman itu memberikan torehan makna yang sangat indah dan sulit untuk dimaknai tanpa sebuah perenungan mendalam atas apa yang tertorehkan. Kendati demikian, sebuah senyuman tetap saja bediri diatas tiang yang kokoh, suatu pertanda bahwasanya senyuman itu memiliki kekuatan yang sangat luar biasa dibandingkan hanya sekedar ucapan tanpa makna.

Banyak orang memilih jalan tengah, tersenyum kala bahagia namun tidak akan pernah melontarkan senyum sedikitpun disaat kesedihan sedang bersua ditengah kehidupan ini. Sehingga tidak jarang kita melihat kegelisahan menjadi teman kehidupan. Bukankah kita lebih memilih senyuman kebahagiaan dibandingkan tersenyum disaat kesedihan bersua bersama kehidupan? Jika boleh memilih, senyuman akan selalu menghiasi kehidupan agar kita selalu tercerahkan, sejatinya sebagaimana para tetua dijalan pencerahan. Layak jika senyuman diartikan lambang cinta kasih bagi mereka yang menapaki jalan kebijaksanaan, cinta dalam artian yang lebih luas, pun juga dalam artian yang lebih terspesifikkan. Senyuman mampu menghadirkan keteduhan dan kedamaian jiwa, lantas senyuman menjadi terapi jiwa sebagai solusi untuk mengenyahkan segala duka.

            Makna sebuah senyuman memang sangat mendalam, sederhananya sulit sekali kita merealisasikannya ditengah pentas kehidupan ini, seolah-olah hanya sedikit orang yang bisa meluangkan waktunya untuk tersenyum bagi orang lain atau bahkan tersenyum untuk diri sendiri disetiap harinya. Bisa-bisa disetigmakan orang “gila” jika terus-menerus mengobral senyum bagi siapapun. Padahal tidak demikian, senyuman tidak saja membuat orang lain tersentuh hatinya untuk merasakan indahnya kehidupan, lebih dari itu, senyuman akan mampu menghiasi jiwa dan menguatkannya agar tetap bertahan disetiap cobaan dan ujian berdatangan. Inilah bukti akan makna senyuman sejatinya yang mampu mengantarkan seseorang memasuki jalan pencerahan.

            Para tetua terdahulu selalu mengingatkan, “Sungguh, kunci kasih sayang, Cinta, kebahagiaan dan ketenangan ada didalam jiwa. Cinta dan kasih sayang itu bagaikan sebuah permata yang selalu bersinar. Untuk bisa merasakan pancaran sinarnya, tersenyumlah pada kehidupan agar engkau selalu bahagia menyambut kehidupan.” Sungguh pesan kebijaksanaan yang sungguh luar biasa menawan. Hanya akan bisa dirasakan jika meresapi dalam-dalam makna yang tersimpan serta mencoba untuk melatih diri merelisasikannya ditengah kehidupan. Jika sudah demikian, kita tidak lagi memberontak atas segala cobaan dan ujian, justru kehadirannya membuat kita belajar banyak untuk tersenyum secara tulus kepada kehidupan. Keep spirit…

Satu senyuman membuat kebahagiaan datang menghampiri kehidupan

Satu senyuman membuat luka terobati, mengayomi jiwa dalam naungan kesejukan

Satu senyuman menghadirkan pesona keindahan bagi setiap insan

Satu senyuman ketulusan melumpuhkan kesombongan dan keangkuhan

Satu senyuman pula membuat jiwa merasakan hadirnya Tuhan

Lantas tersenyumlah bagi kehidupan

Agar tuhan selalu menjamah jiwa yang berharap kedamaian

Disanalah terdapat aliran air kebijaksanaan yang selalu membasahi kerinduan

Jangan Cuma berani tunjuk ini ataupun itu donk. berani memulai unjuk gigi donk ^_^

Selama ini kita lebih sering mengandalkan kemampuan dan potensi orang lain ketimbang mengandalkan kemampuan dan potensi dalam diri. Kita lebih sering mempersilakan orang lain untuk maju ketimbang mempersilahkan diri sendiri untuk belajar dan memahami diri agar bisa melangkah maju. Selama ini kita terpaku pada orang lain yang kita anggap selangkah lebih maju daripada diri kita sendiri. Padahal kita sama-sama memiliki kemampuan untuk bisa menciptakan kemajuan didalam diri dalam berbagai hal. Hanya saja kita tidak memiliki tekad yang kuat dalam memahami perosesi perjalanan kehidupan dan mencoba belajar daripadanya.

Wajar saja jika selama ini kita hanya berdiri ditempat itu-itu saja tanpa pernah terlihat bergerak dan melangkah maju untuk menapaki garis-garis kehidupan yang terbentang luas didepan saja. Inilah mengapa kita terlihat seperti mereka yang hanya berani menunjuk orang lain ketimbang mengangkat jari untuk mencoba dan belajar dari apa yang akan kita hadapi didepan sana, atau juga mungkin mengaktualisasikan diri atas apa yang telah Tuhan karuniakan didalam diri kita masing-masing. Jika boleh bertanya dan mempertanyakan diri sendiri untuk menjadi bahan renungan bersama; masih sadarkah kita dengan diri kita?

            Sahabat pembaca yang budiman. Ternyata selama ini kita lebih berfokus untuk menunjuk orang lain untuk melangkah maju  ketimbang menunjuk diri karena anggapan bahwa kita tidak mampu melangkah dan mengaktualisasikan diri. Dalam hal ini tentu saja ada sisi positif yang terlihat jika berfokus untuk pertumbuhan orang lain menjadi lebih baik, namun mengabaikan diri sendiri bukanlah sesuatu yang terlihat positif dan atau hanya menunjuk orang lain untuk melangkah maju karena mengucilkan diri sendiri dalam penjara mental yang tidak pernah berujung pada solusi dan penyelesaian kecuali berujung pada penyesalan.

Tidak salah jika kita tidak pernah menjadi orang besar ataupun berpola seperti mereka yang telah dinobatkan menjadi orang besar ditengah pentas kehidupan ini. Tahukah anda mengapa hal demikian itu terjadi? Orang-orang hebat adalah sama saja seperti diri kita, mereka adalah golongan manusia biasa, namun karena tekad yang luar biasa dan keberanian untuk mengaktualisasikan diri membuat mereka menjadi orang besar yang dikenal memiliki potensi luar biasa. Saat orang disekeliling anda tidak memiliki keberanian untuk melangkah maju dan mengaktualisasikan diri, cobalah untuk menanamkan keberanian didalam diri untuk melangkah maju agar anda bisa belajar dari apa yang anda hadapi. Kita tidak akan pernah tahu seperti apa bentangan garis kehidupan didepan sana tanpa suatu usaha yang nyata bahwa tuhan telah mengajak kita untuk melangkah maju menapaki hidup ini. Namun adakah diantara kita yang tergerak hatinya untuk melangkah maju dalam melihat kesempatan atas kehidupan ini?

Tanamkanlah tekad yang kuat didalam diri anda lantaran itu kesabaran anda akan benar-benar teruji lantas anda akan mampu melihat diri anda yang sebenarnya; diri anda yang terus memupuk diri untuk belajar dan melangkah maju mengarungi segala rintangan diatas samudra kehidupan yang sangat luas ini. Anda adalah orang biasa, namun karena kekuatan keyakinan dalam diri anda untuk memberanikan diri dan mengaktualisasikan diri secara positif akan menumbuhkan jiwa besar dan menjadikan anda adalah orang besar dan layak menempati posisi teratas dikehidupan ini. Kebijaksanaan hidup yang demikian itu menjadikan anda menatap kehidupan ini lebih luas.

Saat orang lain disekeliling anda mengundurkan diri, kertakkan langkah kaki anda dan cobalah untuk melangkah maju karena keyakinan dalam diri bahwa tuhan akan selalu menuntun hamba-hambanya yang memiliki keberanian. Tanamkan tekad yang kuat dalam diri anda agar anda tidak tergeletak lemas tak berdaya suatu ketika digoyahkan oleh lingkungan dimana anda berpijak. Memulailah untuk mencoba melihat dan menatap kehidupan ini secara positif, lantaran itu anda akan benar-benar berani mengaktualisasikan diri anda tanpa pernah terbersit keraguan didalam dada. Anda adalah orang besar yang siap dinobatkan menjadi orang besar jika anda telah memupuk tekad dalam diri dan mengerakkan segala potensi yang ada untuk mengaktualisasikan diri.

Inilah cara agar anda tidak berdiri ditempat itu-itu saja atau hanya berkubang ditempat yang sama; yaitu kegagalan yang berujung pada penyesalan. Sadarilah bahwasanya Kita semua memiliki peluang yang sama untuk maju, hanya saja kita memanfaatkan peluang itu atau tidak, atau bahkan mengabaikan peluang itu begitu saja. Anda adalah penentu keputusan terbaik itu, anda akan menjadi orang baik jika berani melangkah maju memilih kebaikan sebagai jalan dalam kehidupan anda. So, bergeraklah untuk maju mengukir masa depan anda yang lebih indah didepan sana. Keep spirit for our life better.