Minggu, 27 Mei 2012

SaatNya membebaskan diri Belenggu-sabotase diri (mempersepsikan kehidupan menjadi lebih baik)

Saatnya Membebaskan diri dari Belenggu persepsi yang keliru. Raihlah kebahagiaaMu!!!

Seringkali dalam kesehariannya kita di hadapkan pada persepsi yang keliru mengenai apa artinya orang yang kuat, sukses, cerdas, bijaksana dan bahagia. Kita sering mempersepsikan bahwasanya dengan banyak uang kita akan bahagia, tapi setelah bergelimangan harta ternyata kebahagiaan itu semakin jauh dari apa yang kita harapkan karena banyak tuntutan-tuntutan yang semakin kompleks setelah kita memiliki banyak uang. Ada pula yang mempersepsikan bahwasanya akan menjadi orang yang kuat secara fisik dan mental ketika mereka terbebas dari beban fisik dan tekanan beban mental. Ada juga yang mempersepsikan keliru tentang kebijaksanaan. Mereka mengira kebijaksanaan terlahir dari orang yang sejak lahirnya sudah memiliki apa yang mereka inginkan dan memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan mengerti arti kebijaksanaan karena dalam persepsi kebanyakan kita orang bijaksana adalah orang yang benar-benar terbebas dari masalah yang menghimpit hidup mereka, begitu pula dengan kehidupan mereka yang di rasa berkecukupan atas apa yang mereka inginkan.

Semua persepsi tersebut semuanya salah. Sekali lagi kami tekankan bahwasanya semuanya salah. Dan tentunya semua di antara kita yang sadar tidak bakalan mungkin bertahan pada kesalahan-kesalahan yang membuat hidup kita rapuh. Sampai kapan kita akan bertahan pada persepsi yang keliru tersebut??? Hari ini, besok, minggu depan, tahun depan ataukah kita akan tetap menjadikannya sebagai prinsip hidup di sisa hidup kita selama menapaki jejak kehidupan di muka bumi? Tentu tidak, semua di antara kita yang sadar dan benar-benar berharap kebahagiaan itu adalah milik kita, maka tentunya kita akan menjawab bahwasanya kita mendambakan perubahan itu saat ini juga. Iya, benar sekali apa yang anda pikirkan tentang memandang kenyataan hidup yang selama ini keliru harus saatnya di tinggalkan jauh-jauh dan tidak menginginkannya menemani dan mendampingi sisa hidup kita.

Dengan demikan, cara terbaik untuk merubah semua persepsi keliru tentang hidup adalah di awali dengan memirkan dan merasakan dalam diri serta mengikrarkan dalam hati sanubari bahwasanya perubahan dalam hidup itu perlu. Keyakinan yang kuat, kemauan yang tulus serta harapan yang besar untuk meraih semua kebahagiaan hidup adalah suatu yang mutlak harus di lakukan dan realisasikan mulai saat ini juga.
Orang yang kuat adalah orang yang mampu bertahan dan mampu mencari jalan keluar-solusi terbaik atas setiap masalah yang mereka hadapi. Masalah bukanlah musuh bagi mereka, akan tetapi masalah adalah sahabat dan sekaligus guru terbaik dalam kehidupan mereka. Dengan adanya masalah dalam hidup, kita akan belajar banyak bagaimana untuk menyikapi masalah dengan cara yang bijak, melatih otot-otot jiwa untuk bertahan atas segala cobaan, membiasakan jiwa untuk lapang dada atas sisi lain dari anugrah Allah, dan menjadikan hati sebagai wadah terindah untuk menampung hikmah di balik setiap masalah yang menghampiri. Kita tidak akan pernah bisa belajar menjadi seorang yang berani dan sabar jika hanya ada sukacita di dunia ini. Tentunya pelajaran terbaik akan dapat kita raih jika kita benar-benar menyadari hikmah di balik setiap layar kehidupan yang telah tuhan bentangkan untuk kita.

Di sisi lain, orang yang sukses bukanlah orang yang meraih setiap apa yang mereka impikan dan cita-citakan. Mereka yang sukses adalah orang yang benar-benar tulus menerima kenyataan hidup dan berlapang dada atas semua anugrah yang maha kuasa. Rasa syukur akan selalu menghiasi hati dan jiwa mereka, mereka selalu berjiwa besar ketika mereka di timpa kekalahan, karena bagi mereka kekalahan adalah awal dari kemenangan. Bukankah tuhan telah menjanjikan bahwasanya setelah kesukaran-cobaan hidup itu ada kemudahan-solusi terbaik untuk meraih kebahagiaan? Mereka yang sukses dalam hidup selalu di hiasi senyum ketulusan dan kesabaran yang kuat dalam upaya mereka mengarungi bahtera kehidupan. Layaknya seorang nakhoda yang handal, mereka yang sukses selalu mempunyai solusi dan tekhnik-tekhnik yang handal dalam membawa bahtera kehidupan di tengah samudra kehidupan ini. Dengan bekal ketulusan, kesabaran, lapang dada dan jiwa yang besar mereka benar-benar yakin atas kemampuan yang telah anugrahkan atas setiap hambanya.

Begitupula pada seorang yang bijaksana. pada kenyataannya mereka bukanlah orang yang mempunyai segala sesuatu yang mereka harapkan, bukan pula belajar dari orang-orang yang terkenal dengan keilmuan mereka yang handal di mata orang lain. Mereka yang bijaksana adalah mereka yang benar-benar meresapi setiap pelajaran dalam kehidupannya dan mengambil hikmah yang tersimpan di dalamnya. Mereka meraih ilmu kebijaksanaan bukan dari orang yang terkenal di mata orang lain, tetapi mereka belajar dari orang-orang yang ada di sekeliling kehidupan mereka, baik dari yang tak mampu sekalipun dan orang yang tak berdaya. Hikmah hidup telah Tuhan sisipkan Di setiap jejak perjalanan hidup manusia, tapi jarang sekali di antara kita menyadarinya.

Akhirnya kita sampai di akhir pelajaran makna yang tersimpan di balik rahasia kebahagiaan. Kebahagiaan yang selama ini kita yakini adalah meraih setiap impian, di cintai oleh setiap orang yang kita harapkan mencintai kita, mendapatkan semua impian yang pernah kita impikan. Ternyata tidak demikian adanya, kebahagian sejatinya mengantarkan kita pada sebuah pencapaian kedekatan dengan tuhan, merasakan kedamaian di dalam jiwa, dan merasakan kedekatan dengan setiap makhluk yang telah terlahir dari tangan kreatif Sang Pencipta. Tentunya inilah puncak kebahagiaan itu, jalan hidup bukan lagi sebagai boomerang atau rintangan tetapi sebagai mediator untuk mengantarkan kita pada pencapaian terakhir kehidupan yaitu kedekatan pada Sang Pencipta Kehidupan.

Bahan renungan! dapatkah ilmu mengantarkan kita pada Kuasa Tuhan???

>> IPA . . IPS . . MTK. .
Semua ILMU PENGETAHUAN . ..
Agama Tak Melarang tUK meNgGALinyA. .
Karna itU semuA peLENgkap Hidup yG Tak b0LEH juga di TingGALkan. . .
. . Tapi KetahuiLAH bukan IPA .. IPS .. MTK dan Lain'LAin yang Akan menyeLAMATkan keLAK. ..
Melainkan AmaLiyAH Mu yG kau LakuKAN dgN se Ikhlas'ikhlas x MuNgkin. .
Bukan Karna TakuT akan An-naAR. .
Bukan Karna mAU akan Al-janNah. .
.. MelainkAN kewAjibAN kita Atas nAMA HAMBA-NYA yg Harus PatUt dan tUNduk Kepada-NYA "
.. Yang MeneNTukan Biarlah DIA . . "

DIA berkata . .
" SIAPA YANG TAK SUKA DENGAN KEPUTUSANKU , SILAHKAN CARI LANGIT DAN TUHAN LAIN " ..
. .
Apa kita bisa mengELAK lg. .??¿¿
. .
DIA juga meneGASkan..
" TUNTULAH ILMU DARI DALAM BUAIAN SAMPAI KELIANG LAHAT "
. .
.. Ilmu Apakah yang ditegaskan-NYA. .??
YaitU ILRAT ( ILMU AKHIRAT )
. .
Tapi ILMU PENGETAHUAN lainnya tak b0LEh jg d tinGgaLkan. .
.. Seperti Syari'at Dan Hakikat yg Tak b0LEH di pisAHKAN. ..
..
..
KETAHUiLAH orang PINTAR. .
BukanLAH se0rang ILMUWAN. .
Bukan juga Se0rang Profes0r DAN bukan Juga paran0rmal & PesuLAP. ..
. .
Melainkan Sse0rang yg MenAFsirkan AL-QUR'AN. .
Dengan SseMpurna MunGKin..
. .
.. ALLAH AKBAR "
. .
Dan KETAHUILAH. ..

" SESUNGGUHNYA YANG HIDUP MENGHADAPI MAUT "
. .
'

Mungkin dalam diskusi ini kita sedikit berbeda dalam memahami ilmu yang mengantarkan kita kepada Hak Yang Satu Yaitu TUHAN. Dialah Allah sebagai juru selamat kepada semua hamba-hambanya yang taat, Dialah hakim yang tidak pernah kontrofersional dengan putusan keadilannya, Dialah sumber segala sesuatu yang ada. Tuhan akan memberikan Balasan yang setimpal bagi setiap hamba-hambanya.

Mungkin bukan Ilmu IPS, IPA, Psikologi dan kedoteran yang bakal di tanya terlebih dahulu oleh hakim di akhirat kelak, tapi Semua bidang keilmuan tersebut tidak pantas jika di katakan tidak ada nilai hitungannya di akhirat kelak. kenapa demikian, semua ilmu pengetahuan sumbernya adalah Allah, Dia ciptakan untuk mengantarkan manusia kepada kesempurnaan. adapun yang di maksudkan oleh ulama salafiyah mengenai orang yang mnempuh jalan selamat adalah orang-orang yang belajar ilmu al-quran dan memahaminya. memang benar dan tak ada satupun yang mengingkarinya, perlu kita pahami bersama, tidak ada seorang ahli yang menafsirkan al-Quran secara sempurna kecuali allah, manusia hanya mengikuti jalan kesempurnaan sebagaimana Allah gambarkan di dalam ayat al-Quran.

apakah ayat kauliah saja sebagai sumber pencapaian untuk memahami sifat, asma dan zat tuhan??? ternyata tidak demikian adanya, ayat kauniah, lama semesta-jagad raya ini adalah instrument untuk memahami kuasanya tuhan dan mendekatkan kita pada tuhan. ketahuilah bahwa hukum alam berjalan sebagaimana garis ketentuan tuhan. 65% ayat dalam alquran mengidentifikasikan tentang memahami alam dan diri manusia sendiri. jadi, jika kita memahami alam untuk benar-benar bertujuan untuk mengilhami pada pencapaian pada tuhan, maka seppantasnyalah ilmu tersebut mengantarkan kita pada kebenaran hakiki yaitu Allah sang pencipta. sumber segala sesuatu yang ada-Prima Casua.
dialah sebagai kausalitas alam.

apakah seorang ilmuan tidak pantas di sebut sebagai ulama dan orang yang cerdas??? mereka sangat pantas untuk mendapatkan sebutan atau gelar tersebut, kenapa demikian. karena dengan ilmu dan wawasan yang mereka miliki sebagai karunia allah, mereka fungsikan untuk memahami ayat allah yang tersimpan di balik kanvas alam semesta. maka mereka adalah orang yang di tinggikan.

ada sesuatu yang memang sepantasnya kita diskusikan bersama; ilmu apapun di dunia ini yang telah mengantarkan kita pada kesadaran-transendensius pada tuhan maka layak di sebut mukarobo-orang yang di dekatkan oleh allah di sisinya. ilmu agama yang khususnya berhubungan pada mekanisme dan tata cara serta pemahaman mendasar tentang agama adalah sesuatu yang wajib bagi siapapun. baik ahli agama maupun saitist karena dengan ilmu dan pemahaman dasar pada nilai utuh agama akan dapat membawa kita pada tuntunan yang sesuai dengan al-quran.

ilmu kesehatan yang di manfaakan bagi kepentingan umum sangat berguna untuk pencapaian ridho tuhan selama di niatkan untuk mendekatkan diri pada allah dan juga membantu sesama manusia. ilmu psikologi sangat berguna dalam membantu orang yang mengalami gangguan mental akibat tidak siapnya menghadapi kenyataan, sangat di butuhkan untuk mengembalikan pada kesadaran yang utuh tentang tuhan.

intinya adalah semua ilmu pada hakikatnya akan mendekatkan kita pada sebuah pencapaian pada tuhan yang esa. Wallahu 'alam bisshowab.

Anda adalah penentu bagi terciptanya kesehatan Anda sendiri.

Jangan anggap remeh kesehatan Tubuh Anda-Saatnya Menjadikan Kesehatan adalah Anugrah Terindah dalam Hidup ini...

Membahas dan mendiskusikan masalah kesehatan tidak akan pernah berujung dan tidak pula terselesaikan jika kita hanya duduk berdiam diri di ranah teori saja. Pernahkah kita berpikir bahwasanya kesehatan kita sangat penting sekali dalam menunjang kehidupan kita menuju hidup yang lebih baik? Jika kita sadar demikian, sewajarnyalah kita berupaya untuk memulainya dari sekarang sebelum kita melangkah lebih jauh pada jalan yang keliru dan kita memiliki kesadaran dari dalam diri untuk memulainya dari saat ini sebelum semuanya terlambat. Jangan sampai ada penyesalan yang menghantui di sisa hidup kita yang kita miliki, keputusan yang tepat akan membuat kita sadar arti pentingnya sebuah keberanian untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Bukankah kesehatan tubuh merupakan dambaan setiap manusia yang sadar akan kehidupannya untuk bisa merasakan hidup bahagia? Iya, Memang demikian pada kenyataannya, semua kita yang memiliki kesadaran penuh pada diri kita akan benar-benar menjaga dan memelihara kondisi kesahatan diri kita masing-masing. Ending dari semua itu adalah pencapaian kebahagiaan dalam hidup.

Kita hidup di abad yang penuh warna dengan teknologi canggih. Apapun yang kita lakukan semuanya tidak lepas dari campur tangan teknologi, tentunya semua alat canggih hasil karya manusia mencipta teknologi di tujukan untuk memudahkan kita dalam mewujudkan apa yang kita inginkan dan memudahkan kehidupan kita sehari-hari. Begitunpula halnya pada Kemajuan Teknologi di bidang kesehatan yang melaju dengan pesat. Ilmu pengobatan pun berkembang dengan begitu cepatnya. Tapi justru Ironisnya, jumlah orang yang jatuh sakit juga terus meningkat setiap tahunnya. Jika perkembangan teknologi di bidang medis terus melaju dengan cepat. Pengobatan memang sewajarnya telah benar-benar berkembang. Tapi Mengapa kuantitas orang yang jatuh sakit tidak menjadi sedikit? Kenapa akhir-akhir ini banyak di temukannya model penyakit baru yang jauh lebih beragam dari sebelumnya dan bahkan penyakit tersebut tidak jarang berakhir pada kematian? Apakah pendekatan ilmu kedokteran modern berlandaskan pada filosofi pemikiran yang salah dalam memandang kesehatan manusia?

Ini tentunya menjadi Tugas berat Bagi para dokter dan tenaga kesehatan/ medis lainnya. Tapi semua itu tidak selayaknya jika kita terus membebankan beban tanggung jawab yang berat kepada tenaga medis saja, Tugas penting ini adalah tanggung jawab kita sendiri dalam memecahkan persoalan kesehatan kita sendiri. Jika kita sadari demikian, maka tentunya dapat menekan laju perkembangan penyakit yang akan menghinggapi setiap kita. Dan kita akan lebih terbebas dari penyakit serta kita akan benar-benar bisa menikmati kesehatan tubuh yang perima sebagai bagian dari tonggak awal hidup bahagia.

Sebuah majalah Success Magazine melaporkan hasil penelitian terhadap apa yang masyarakat anggap sebagai simbol kesuksesan: kesehatan yang baik (58%), pekerjaan yang menyenangkan (49%), keluarga bahagia (45%), kedamaian pikiran (34%), sahabat-sahabat yang baik (25%), intelelegensia (15%), uang yang tak terbatas (11%), talenta (7%), nasib baik (6%), mobil mewah (2%), rumah mahal (1%). Dari hasil penelitian ini, ternyata bahwa memiliki kesehatan yang baik adalah lambang sukses dengan persentase yang tertinggi yang dinilai masyarakat. Tentu menjadi kabar bahgia bagi kita semua, kesehatan yang kita miliki adalah lambang kesempurnaan dan jauh lebih utama dari kebutuhan lainnya.

Jadi tidak ada yang lebih penting dari kesehatan, dengan kesehatan yang prima kita akan mampu untuk memulai kehidupan yang lebih baik dan mampu meraih segala apa yang kita impikan selama ini dalam perjalanan hidup kita. Tidak ada nilainya harta kekayaan yang melimpah jika kita mengalami kondisi tubuh yang sering di derita suatu penyakit yang membuat kita tidak bisa untuk mencipta dan berkereasi. Tidak ada gunanya pangkat dan atau kedudukan yang tinggi melebihi segalanya jika tidak memiliki kesehatan yang baik. Dengan kesehatan kita akan benar-benar merasakan nikmat Tuhan Yang Maha Kuasa, pengatur siklus kehidupan alam semesta. maka kebahagiaan akan ada di tangan kita masing-masing. Merasa bahagia dan rasa syukur pada kehidupan mampu untuk meningkatkan dan fungsi kekebalan tubuh dan mampu menciptakan sinergisitas antara fungsi mental dan fisik manusia itu sendiri dalam mempertahankan diri di kehidupannya.

Pada umumnya ada dua faktor yang membuat kita bertahan dalam menjalani hidup, yaitu: (1) motifasi untuk merasakan hidup positif yaitu bahagia, dan (2) motifasi dasar untuk dapat terhindar dari segala penderitaan. Pada diri manusia, terdapat satu faktor unik yang yang mampu membuat kita terhindar dari sebuah tahap menuju sebuah kehancuran pada penderitaan yaitu adalah motifasi sebagai lokomotif sekaligus sebagai ruh untuk mampu bertahan dan sekaligus mengubah peluang kehancuran menjadi sebuah awal kehidupan yang baru dan kebahagiaan. Faktor unik ini yang melekat pada setiap indifidu untuk menentukan pola hidupnya menjadi pola hidup sehat. Karena pada hakikatnya sehat itu adalah ketika berbagai aktif secara teratur dan di mana pola yang di jalankan mengikuti pada hukum alam yang berlaku yaitu keteraturan. Misalnya saja, kita butuh istirahat, butuh makan dan minum, butuh waktu untuk relaksasi-istirahat, dll.

Perlu kita sadari bersama ilmu kedokteran yang telah terpecah-pecah menjadi spesialisasi yang begitu banyak ragamnya tidak terlalu atau kurang memperhatikan faktor-faktor penggerak utama yang di miliki manusia yaitu kurangnya perhatian terhadap mental seperti dorongan motifasi, cinta, kasih sayang dan lain sebagainya. Dorongan mental inilah yang berperan penting dan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan manusia dan tak kan tergantikan bagi siapapun yang ingin hidup penuh energi dan menemukan hidup sehat dan lebih prima.

Menjawab pertanyaan di atas, kenapa jumlah dari orang yang jatuh sakit semakin meningkat? Sebenarnya jika kita meresapi sejenak, penyakit yang semakin menjangkiti sebagian besar manusia modern adalah pola hidup yang tidak sehat. Pada akhirnya tubuh manusia modern banyak mengalami ketidak seimbangan dan memberikan peluang besar bagi datangnya penyakit yang beragam macam dan bentuk serta namanya yang asing di telinga kita. Sangat di sayangkan jika hal demikian terjadi. Pola hidup yang tidak seimbang menghantui setiap kita. Yang dulunya kita mungkin rajin berolah raga, sekarang sudah mulai di tinggalkan.Pola makan yang tidak teratur dan makanan yang banyak kita konsumsi adalah makanan yang banyak mengandung bahan berbahaya bagi tubuh, di dalam makanan tersebut banyak mengandung bahan kimia berbahaya, jika semuanya terakumulasi di dalam tubuh kita, pada akhirnya semuanya akan meledak bagaikan bom waktu yang tinggal menunggu waktu untuk dapat menghancurkan tubuh kita.

Dewasa ini kita terlalu memandang aspek estetis dari apa yang kita konsumsi tanpa melihat manfaat yang di berikan untuk kesehatan tubuh kita. Memang perlu memperhatikan nilai estetis apa yang kita konsumsi tanpa harus melupakan aspek yang paling utama yaitu manfaat yang akan kita peroleh untuk kesehatan kita atas apa yang telah kita konsumsi. Kriteria dalam memilih makanan menentukan dalam kesehatan kita. Makanan yang kita konsumsi pada akhirnya akan menjadi diri kita sendiri. Bukankah makanan itu akan menjadi bagaian pembentuk tubuh kita dan menjadi sumber energi bagai sistem organis dalam tubuh yang akan bekerja setiap waktu dalam organ tubuh kita sendiri. Karena itu betapa pentingnya makanan bagi kesehatan hidup kita jika kita sadari sepenuhnya.

Ada faktor penting yang banyak di lupakan manusia modern adalah kesehatan mental dan kehidupan sprittual mereka sendiri. Kesehatan mental adalah pencetus utama munculnya pikiran dan perasaan positif. Dengan pikiran dan perasaan positif, kita akan meyakinkan diri kita arti pentingnya anugrah tuhan yang kita miliki dan kita sadar bahwasanya semua itu tidak sia-sia. Secara tidak kita sadari, pada tubuh kita tercipta proses yang panjang untuk membentuk sistem imunitas dalam menghalau serangan dari luar berupa kuman penyakit dan hal-hal yang tidak di inginkan oleh tubuh. Kebanyakan kita yang hidup sekarang ini bergaul dengan stress dan depresi atau mungkin bahkan menjadi bagian hidup kita yang melekat dengan hidup kita sehari-hari, dengan demikian daya tubuh kita menurun setahap-demi setahap dan pada akhirnya memudahkan penyakit untuk menjangkiti kita. Dengan demikian beragam penyakit akan masuk dengan mudahnya kedalam tubuh kita, mulai dari penyaki-penyakit biasa yang di temukan di orang-orang di sekitar sampai model penyakit yang tidak pernah ada sebelumnya dengan daftar-daftar nama penyakit baru yang asing di telinga kita. Semua bermunculan akibat penerapan pola hidup yang tidak sehat.

Bagaimana jika anda telah di hinggapi oleh suatu penyakit tertentu? Jangan khawatir, sebenarnya kunjungan anda untuk berobat kedokter adalah bagian dari usaha dan kecintaan anda untuk menciptakan hidup yang sehat kembali lagi. Perlu kita sadari, peran seorang dokter tidak lebih untuk menciptakan peluang dalam usaha membuat anda sehat kembali. Pokok uatamanya ada pada diri anda sendiri. Ingat! Tubuh anda sendiri memiiliki kemampuan luar biasa untuk menyembuhkan diri sendiri. Hanya tubuhlah yang memegang peran penting untuk menciptakan kesembuhan bagi dirinya sendiri, hanya saja seorang dokter menciptakan ruang bagi terjadinya penyembuhan tersebut bagi diri anda. Karena menyembuhkan berarti memberikan motifasi bagi tubuh anda dan pikiran serta perasaan anda agar benar-benar merasa bahagia, keteguhan hati dan kekuatan rasa syukur itulah akan dapat membuka pintu menuju berbagai kemungkinan positif bagi hidupnya. Seorang yang bahagia dan mensyukuri arti hidupnya kemungkinan besar memiliki kesehatan yang baik di bandingkan dengan orang yang tidak memiliki atau kurangnya rasa bahagia dan tidak adanya rasa syukur dalam hatinya. Dengan demikian kesehatan tubuh anda akan pulih kembali, tidak lagi berujung pada kehancuran.

Sebenarnya kesalahan apa yang terjadi saat sekarang ini di dalam upaya dunia kedoteran dalam menciptakan peluang besar bagi kesehatan manusia? Filosofi pemikiran dunia kedokteran yang salah? Ternyata tidak, filosofi pemikiran tersebut harus kita lengkapi bersama, yaitu upaya pencegahan untuk menekan munculnya penyakit, tidak hanya bergantung pada upaya penatalaksaan tindakan medis saat penyakit itu datang, tetapi yang paling penting mencegah munculnya suatu penyakit itu sendiri.

Bagaimana caranya? Ternyata cara yang paling efektif bukan datang dari obat yang memiliki dosis tinggi, suplemen yang sengaja di ciptakan untuk kesehatan manusia dengan kemampuan yang luar biasa, metode terapi yang paling efektif, bukan pula dengan teknologi supercanggih yang di miliki manusia modern saat sekarang ini. Semua itu akan mampu kita miliki jika kita memulai dengan pola hidup sehat, mencintai diri kita sendiri dan menyadari arti pentingnya hidup sebagai wakil tuhan dalam mengatur kehidupan di muka bumi ini. Kebiasaan baik, betapapun kecil pada awalnya, akan sangat berdampak positif bagi terciptanya kesehatan yang prima. Ilmu pengobatan seharusnya di dasari pemikiran untuk menjaga kesehatan. Karena dengan menjaga kesehatan, daya serang penyakit semakin kecil. Dan tentunya anda akan merasakah kehidupan yang lebih sehat dan bahagia sepanjang masa.

kritik dunia pendidikan

"Moral" dalam Islam "Akhlak" merupakan tujuan utama dari kegiatan pendidikan yang selama ini diselenggarakan oleh semua lembaga pendidikan sebagai implementasi dari amanat undang-undang dasar. selama ini pendidikan kita terlalu banyak terlena oleh sebuah tujuan "ambisi" untuk mecerdaskan anak secara kognitif saja, sehingga di sekolah-sekolah keberhasilan hanya diukur dari kemampuan atau hasil nilai yang diperoleh berupa angka-angka. alhasil, bahwa siswa menjadi seorang ilmuan yang hanya mampu menghitung tapi kurang mampu menyikapi dan menganalisis dari arti sebuah pendidikan. ironisnya lagi bahwa selama ini kita sering disajikan berbagai kekerasan dan pelanggaran moral yang dilakukan mulai dari tingkat siswa, mahasiswa bahkan sampai orang yang dikatakan terhormat sebagai wakil rakyat, masih belum mampu mencerminkan tindakan sebagai seorang ilmuan yang pandai menghitung dan bermoral dalam menyikapi berbagai masalah.

Sekarang ini, dunia pendidikan kita sudah mulai sadar dan bosan melihat pemandangan yang demikian itu. sehingga isu pendidikan pun mulai berpindah orientasi dari yang kognitif saja kearah yang lebih komplit yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. namun berbagai tantangan dan hambatan pun muncul sebagai bentuk kritikan dan ujian dari khazanah pendidikan karakter tersebut. namun demikian, apapun bentuk tantangannya, pendidikan yang lebih mengarah pada pembentukan karakter dan moral tersebut meruakan sebuah keharusan yang harus segera dilaksanakan. Permasalahan sesungguhnya bukan terletak pada bisa tidak bisanya pelaksanaan pendidikan karakter, namun mau atau tidak maunya kita untuk mengubah paradigma pendidikan kita selama ini. (Han burhanuddin, notes)



Apakah berhenti di situ saja??? selama ini kita telah tertidur lelap, terbuai oleh mimpi-mimpi indah yang tak kunjung usai. selama ini banyak sekali program yang telah di usung oleh petinggi kita di bangsa yang kita junjung tinggi sebagai masyarakat yang peduli dengan masa depan bangsa. tapi toh juga mereka yang duduk di kursi wewenang menyal;ahgunakan peran dan fungsi masa depan itu sendiri. semua kita tentu skeptip, bagaimnana mungkin membentuk pendidikan karakter jika para pendidik dan orang yang memainkan peran di dunia pendidikan di indonesia hanya mementingkan kepentingan, maka tidak asing jika kita menyaksikan konflik kepentingan yang tidak kunjung usai.

sangat kita sayangkan jika pendidikan masa depan merusak pola pikir dan akhlak generasi muda sebagai tolak ukur kemajuan peradaban suatu bangsa. majunya generasi muda merupakan awal dari terciptanya kemajuan di suatu bangsa. tapi kini kita sangsi dengan pola pendidikan di indonesia yang makin keropos. seolah-olah menunggu waktu untuk menantikan sebuah kehancuran dari dalam, bukan kehancuran yang di akibatkan serangan dan persaingan dari dunia luar.

isu pendidikan karakter di indonesia sudah sejak lama di nantikan oleh semua masyarakat indonesia yang tentunya berharap kemajuan di masa mendatang. peradaban yang lebih baik dan tentunya akan mampu mengangkat derajat dan martabat bangsa ini. tapi toh juga hanyasekedar isu dan bahkan di jadikan lahan pendapatan bagi orang yang berkepentingan.

pendidikan di indonesia seolah-olah penjara bagi semua peserta didik yang mengenyam pendidikan di bangku sekolah, kenapa tidak, setiap kelulusan di setiap jenjang pendidikan di warnai dengan teriakan kebebasan, urak-urakan, coret-coretan, dan banyak hal lainnya yang bisa kita saksikan dengan mata dan kepalakita sendiri. ini pertandan pendidikan kita sangat jauh dari harapan nilai luhur azas pendidikan dan falsafah bangsa indonesia dan tentunya sangat bertolak belakang puladengan nilai-nilai agama manapun di negeri ini.

akankah kehancuran masa depan bangsa ini kita biarkan begitu saja? tentu tidak, pendidikan sekolah atau pendidikan formal tidah cukup mampu untuk menciptakanperubahan yang signifikan di tengah bansa kita. tentunya perlu di dukungoleh faktor lainnya. pendidikan keluargasangat berperan penting dalam membentuk sikap positif anak dan membentuk karakter dalam upaya mengatasi problem pendidikan saat sekarang ini.

selama ini kita berpangku padapendidikan formal yang terbatas di dalam ruangan atau satu kompleks saja dan mengabaikanyang lainnya. cukup sampai disini,indonesia butuh orang yang berjiwa kuat untuk merubah pola pendidikan yang selama ini di pandang cukup di kursi pengekangan. pendidikan tidak pernah mengharapkan demikian, untuk menciptakan keseimbangan antara kognitif, afektif dan psikoimotorik anak didik di butuhkan multi approch. memang buth waktu untuk sebuah perubahan, tetapi peroses tidak di abaikan oleh setiap insan pendidikan.

jika kita terus berharap pada pendidikan yang tidak terdidik oleh nilai moral, maka sudah sepantasnya bangsa ini menjadi budak bangsa lain karena memang kita hanya berpangku tangan pada bangsa penjajah yang suatu saat akan menghancurkan bangsa kita dalam kurun waktu yang singkat. sudah saatnya kita menjadi kuat dengan kepercayaan diri pada konsep luhur negeri ini.

Bagaiamana Membuat Hidup Menjadi Indah!?

Seringkali di dalam hidup ini kita tidak sadar telah membuat kesalahan sepele yang imbasnya sangat besar bagi kehidupan kita di masa depan. Kita tidak menyadari bahwasanya kekeliruan sedikit yang terus menumpuk menjadi sebuah kebiasaan di hari esok yang tentunya membuat kita menjadi terbiasa dengan hal yang keliru tersebut. Semua orang tentunya berharap hidupnya menjadi lebih baik di hari ini dan hari esok, tapi terkadang banyak hal sepele dan sangat sederhana di abaikan begitu saja, padahal jika kita sadari seutuhnya semua yang telah kita lewatkan di dalam keseharian kita akan abadi dan tersimpan rapi di dalam alam bawah sadar dan menjadi pembentuk karakter atas diri kita masing masing. Apa yang akan terjadi di hari esok jika kita selalu mengganggap hal sepele tidak berguna bagi kehidupan kita di hari esok? Tanpa menunggu waktu lama untuk menjawabnya, semua kita tentu akan menjawab dengan suara lantang, “kegagalan, kegagalan dan kegagalan.”.

Sekali lagi kami tekankan bahwasanya hal yang sangat sederhana amat sangat berarti bagi hidup kita di hari esok. Hidup ini ibarat sebuah susunan puzzle yang saling melengkapi satu sama lain di setiap sisinya. Pada kenyataannya memang demikian adanya, hidup kita terangkai satu sama lain, jika kita menyadarinya secara utuh, kita akan memang benar-benar meraih kesuksesan tanpa rasa penyesalan, dan memandang kegagalan adalah sebuah pelajaran berharga untuk menjadikannya sebagai pelajaran emas untuk melangkah menjadi lebih baik di hari esok dan tentunya kita kan meraih apa yang memang layak bagi diri kita untuk kita miliki seutuhnya yaitu kebahagiaan.

Hal terkecil dan amat sederhana adalah awal sesuatu yang besar, kenapa demikian? Semua yang besar berawal dari hal-hal kecil yang telah menjadi sebuah kebiasaan untuk meraih hal yang sangat luar biasa. Jika kita memulainya dengan hal-hal yang sederhana di setiap kehidupan kita dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan positif, maka sudah sepantasnya kemenangan besar akan benar-benar ada di genggaman tangan dan tidak akan terlepas lagi. Coba kita berpikir sejenak, bukankah setiap rangkaiaan puzzle yang kita miliki amat sangat berharga? Tanpa bagian yang lain tidak akan pernah kita dapatkan susunan yang lengkap untuk menjadikan permainannya terselesaikan dengan semestinya, kita sadari maupun tidak, semua bagian potongan puzzle yang kita miliki adalah gambaran secara keseluruhan dari puzzle tersebut.

Ada sebuah kesalahan yang sering kali kita lakukan ketika memulai dan menghadapi kehidupan ini, yaitu menganggap semua hal sepele itu tidak begitu berarti bagi kehidupan kita. Pemikiran yang keliru inilah pemicu dari ketidak berhasilan seseorang dalam menjalani kehidupan. Inilah yang menjadi cikal-bakal dari masalah besar yang akan menghantui masa depan kita. Ketika kita mengganggap hal yang sangat sederhana tersebut tidak layak untuk kita, maka sudah barang tentu kita tidak siap untuk menghadapi setiap problem yang terbentang di depan mata kepala kita sendiri.

Semua itu berawal dari interpretasi pikiran dan perasaan kita dalam memandang setiap peroses kehidupan yang kita jalani setiap harinya. Andai terus menerus kita menanamkan sikap yang keliru, tentu kita akan terjatuh kedalam jurang kegagalan yang amat sangat dalam. Ada juga kesalahan kecil yang seringkali kita lakukan ketika menghadapi sebuah tantangan dalam kehidupan ini, yaitu kita seringkali di hantui oleh pikiran dan perasaan bahwasanya kita tidak bisa untuk menghadapi kenyataan yang ada. Maka tidak asing lagi telinga kita mendengar kalimat “saya tidak bisa” dari orang-orang yang ada di samping kita baik dari saudara, sahabat dan rekan kerja.

Memang terlihat sederhana, tapi sangat fatal bagi hidup kita di masa mendatang. Bahwasanya setiap keputusan yang kita buat dalam hidup ini semuanya tergantung pada pikiran kita sendiri dan kebiasaan sehari-harinya yang biasa kita lakukan di setiap harinya. Jika kita sering menyepelekan sesuatu dan di tambah lagi dengan pikiran “saya tidak bisa”, maka jalan buntu jelas terbentang di depan mata kepala kita, selain itu juga kita akan memasuki jurang keterpurukan dan kegagalan yang amat sangat dalam, jurang tersebut amat terjal dan gelap gulita yang mampu mencabik tubuh kita jika terjatuh di dalamnya dan tentunya mata kepala kita tidak bisa melihat kenyataan yang terjadi.

Semua kesempatan dan peluang yang bisa kita raih akan hilang begitu saja tanpa pernah kita mencoba berperoses untuk meraihnya. Kesempatan itu akan hilang dan meninggalkan kita sendirian di dalam jurang keterpurukan. Hanya penyesalan yang bakal terngiang di otak kita.

Sebelum semuanya terlambat, latihlah kesadaran mulai saat ini sebelum kesempatan dan peluang meninggalkan kita dalam keterpurukan. Bagaimana caranya? Mulai saat ini juga tarik nafas anda perlahan-lahan dan fokuskan pikiran dan perasaan anda pada diri anda sendiri lalu ucapkanlah doa pembuka berdasarkan keyakinan anda masing-masing. Buat saudara/I yang muslim, ucapkanlah kalimat berikut: “Bismillahirrohmanirrahim” sebagai pembuka diri untuk bisa meraih kesadaran dari tuntunan rahmat tuhan Yang Maha Kuasa. Bukalah pikiran dan perasaan kita untuk membiasakan diri mengucapkan “bagaimana caranya untuk bisa” dan “tuhan selalu memudahkan urusan hamba-hambanya”. Sehingga organ tubuh kita masing-masing akan benar-benar di kedalikan oleh kekuatan yang maha dahsyat dari hati sanubari dan kekuatan dari Kuasa Tangan tuhan untuk bisa meraih apa yang kita imipkan sebagai awal untuk meraih kebahagiaan. Kita tidak lagi menjadikan hidup ini sebagai beban, tetapi kita akan memandang hidup ini sebagai perjuangan yang indah untuk kita arungi dengan kebijaksanaan.

Orang yang sadar dan mempunyai keyakinan yang kuat pada kekuatan hati sanubari serta Kuasa tuhan tidak akan pernah menganggap sepele semua yang sedang dan akan mereka jalani dan mereka tidak akan pernah berusaha untuk menghindari masalah, melainkan justru berbahagia dengan setiap aktifitas yang akan mereka jalani begitu pula dengan masalah yang sedang mereka hadapi. Menbiasakan diri dengan hal-hal sepele, membiasakan pikiran dan perasaan untuk memikirkan hal positif, meyakinkan diri pada Kuasa Tangan Tuhan Sang Pencipta Kehidupan, dan membiasakan diri dengan keyakinan untuk berani menghadapi tantangan, maka sudah tidak perlu lagi kita mengejar kebahagiaan itu, sungguh kebahagiaan yang akan menghampiri kita. Sepantasnyalah kita bergembira dan merayakan kemenangan atas keberhasilan kita untuk menggapai kebahagiaan itu sendiri.

Seni Minta Maaf (Tips-tips Mendamaikan diri dan orang lain)

Seni Meminta Maaf

Kata maaf itu sangat mahal dan tidak semua orang dengan mudah mengucapkannya, apalagi ada gengsi di dalam hati, tentu mengucapkan kata maaf seolah-olah menjadi sesuatu yang tidak mungkin untuk di lakukan. Didalam Keseharian kita tentunya banyak sekali sesuatu ucapan atau perbuatan yang telah kita torehkan yang mungkin kesemuanya itu membekas dan menyakitkan hati orang lain. Bahkan terkadang tidak kita sadari apa yang kita lakukan ternyata membuat hati orang yang kita cintai menjadi kesal dengan perlakuan atau sikap kita. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk meminta maaf kepada orang lain yang mungkin telah tersakiti dengan sikap kita atau sebaliknya kita telah tersakiti dengan sikap dan perlakuan mereka. Hal yang paling utama dan paling agung adalah meminta maaf pada siapapun orang yang telah menyakitkan hati kita atau kita yang lebih dahulu menyakitkan hati mereka.

Meminta maaf bukanlah hal yang mudah bukan pula sesuatu hal yang sangat sulit untuk di lakukan. Bukankah Allah Sang Pencipta alam semesta adalah Tuhan yang Pemaaf, Penyayang dan penuh dengan cinta kasih??? Jika kita sadari sifat Kuasa Tuhan yang demikian itu, selayaknyalah hati kita kan terdorong untuk mensifati dan mencontoh sifat tuhan Yang Maha Bijaksana. Dengan cara demikian, orang yang ada di sekeliling kita akan merasa nyaman dan tenteram untuk hidup dan berdampingan dengan kita.
Begitupula dengan Memberi maaf, Terlihat sangat sederhana, tapi banyak di antara kita yang sulit sekali memberikan maaf yang tulus ketika hati kita pernah di sadari. Rasa gengsi dan permusuhan yang menjadi faktor utama sebagai penghambat untuk memaafkan orang lain yang pernah menyakitkan hati kita. Andai saja kita sadari hikmah di balik rasa kasih, sayang dan memaafkan dengan penuh ketusan tanpa memendam sedikit kebenciapun di hati, tentu kita akan sangat mudah sekali untuk memaafkan orang lain.

Menyimpan sedikit kebencian sama artinya dengan menanam kebencian yang sangat besar. Kenapa demikian? Kebencian yang sedikit akan terus tumbuh di dalam hati, dan suatu saat akan menjadi besar dan akan menyelimuti seluruh bagian dalam hati dan pada akhirnya kita akan hidup penuh dengan kebencian. Jika kebencian telah bersarang dalam hati, apapun yang orang lain lakukan dan ucapkan walau itu adalah hal positif maka kita tentunya kita mengasumsikannya menjadi sesuatu hal yang negatif. Kita akan menjadi pribadi paranoid dan menjadi seorang yang sakit, walau pada kenyataannya kita adalah orang yang sehat secara biologis. Perlu kita ketahui bersama, tubuh kita bukanlah bangunan yang terdiri dari satu bagian saja, tubuh kita sangat kompleks dan terdiri dari beragam unsur yang membentuknya, seperti; Pikiran, Perasaaan, Biologis dan Spritual.

Jangan menambah beban dalam hidup ini, Penyakit hati tidak untuk di budi dayakan, tetapi untuk di hilangkan sejauh mungkin. Hidup yang bahagia adalah kehidupan yang penuh dengan hal yang positif, Merubah sakit menjadi sehat, dan belajar untuk menjadi sempurna walau pada kenyataannya tidak ada Manusia yang sempurna. Kesempurnaan akan menjadi milik kita jika kita mampu merubah ketidak sempurnaan menjadi sesuatu yang sempurna. Begitulah gambaran simfoni kehidupan, mengajarkan kita arti dan makna terdalam dari sebuah kebijaksanaan hidup. Membimbing kita pada jalan tuhan yang penuh dengan cahaya kebahagiaan dan penuh dengan aroma kasih sayang, terhiasi wewangian cinta. Tenttu semua kita sangat mendambakan kehidupan demikian.

Di tengah pergulatan kita dengan diri kita dan lingkungan, kita tidak terlepas dari sebuah pola yang mungkin sulit untuk kita realisasikan. Sudah saatnyalah kita menjadikan kesulitan sebagai awal perjalanan kita untuk menempuh kemudahan. Bagaimana caranya/ metode yang tepat untuk bisa meminta maaf? Pertanyaan yang sangat cerdas sekali. Kita kembali pada pembahasan di atas untuk meyakinkan kita pada esensi dan hikmah yang tersimpan di balik maaf dan memaafkan. Semua itu adalah sifat Tuhan dan keyakinan dasar inilah yang akan menuntun kita sekaligus sebagai ilham untuk bisa membebaskan diri dari bencana permusuhan.

Meminta maaf tentu butuh cara yang tepat dan waktu yang tepat. Meminta maaf punya seni sendiri untuk melukis, memberikan warna, dan menampilkan perasaan emosi pada orang lain. Ada tips-tips menarik yang bisa kita upayakan agar orang lain mau memaafkan kita dan tentunya kita juga mau memaafkan orang lain.

1.Pilihlah waktu dan suasana yang tepat.
Meminta maaf tentu butuh waktu dan suasana serta kondisi yang tepat untuk mengungkapkannya pada orang lain, tidak serta merta kit akan meminta maaf pada saat emosi orang yang bersangkutan dalam kondisi labil. Sebaiknya kita tidak perlu tergesa-gesa, yang pantas kita lakukan adalah menata hati untuk tidak terbawa amarah dan tersulut oleh ungkapan orang lain. Alangkah baiknya kita mendamaikan hati terlebih dahulu sebelum mendamaikan diri dengan orang lain. Pemilihan waktu dan suasana yang tepat sangat membantu untuk bisa menyelesaikan masalah.

2.Gunakanlah bahasa verbal dan non verbal
Bahasa lisan, tulisan dan ataupun bahasa tubuh merupakan gambaran dari keperibadian diri seseorang. Bahasa verbal dan non verbal sangat efektif untuk membantu kita keluar dari masalah konflik personal. Sebaiknya dalam meminta maaf, gunakanlah bahasa yang lembut dan bahasa tubuh yang sesuai dengan kondisi saat itu, yakinkan dengan repetisi-pengulangan kata dan bahasa tubuh yang benar-benar tulus dari dalam hati. Jika hati kita sudah benar-benar yakin dan tulus untuk meminta maaf, maka vibrasi bahasa yang tidak anda sadari akan bekerja pada orang yang bersangkutan. Bahasa energi kuanta akan sangat membantu untuk menyampaikan pesan batin yang sedang anda simpan di dalam hati. Oleh karena itu berdailah dengan hati sejenak sebelum meminta maaf pada orang lain.

3.Berikan penjelasan yang tepat.
Apa yang akan kita sampaikan tentu sedikit tidak akan terekam pada lawan bicara atau orang lain. Oleh karena itu berikanlah penjelasan yang sesuai dengan duduk masalah. Penjelasan yang bijak sangat mendukung untuk bisa mengkelarifikasi semua problem yang sedang terjadi. Sesuikan penjelasan yang akan anda sampaikan dengan kondisi relita. Jangan menambah penjelasan yang sekiranya menurut anda menjadi beban, dengan cara demikian penjelasan yang kita sampaikan benar-benar meyakinkan pada orang lain.


4. Sadari kesalahan dengan sepenuh hati.
Rela mengakui kesalahan dan mau bertanggung jawab. Mulailah dengan ucapan tulus, dan langsung pada permasalahan. Ini membuat orang yang terluka akan mau menerima dan memaafkan kesalahan yang telah kita perbuat. Setelah mengaku kesalahan, beri penjelasan pada orang yang telah kita sakiti. Yakinkan pada diri sendiri untuk tidak bermaksud buruk sampaikan pesan tersebut pada orang yang bersangkutan. Langsung minta maaf menunjukkan keseriusan kamu.

5.Berdamai dengan hati dan yakinkan pada Illahi
Hal yang paling pokok adalah keyakinan kita untuk mau memafkan diri sendiri dengan ketulusan yang sejatinya akan membuat kita lebih baik dan mau belajar dari realitas kehidupan yang telah tuhan bentangkan untuk kita. Bumi ini adalah instrument kehidupan untuk kita jadikan sebagai peroses pembelajaran. Hal pokok adalah meyakinkan diri pada Kuasa Tuhan yang maha pemaaf. Janganlah memperpanjang masalah dengan cara bodoh seperti bahasa perasaan yang keliru seperti misalnya “dia mungkin tidak akan memaafkan aku”, atau barangkali dengan pikiran negatif yang menghantui seperti “dia sudah tidak mau lagi bersamaku”. Buanglah semua pikiran dan perasaan negatif tersebut, apapun bentuknya. Ingat, kita semua hidup untuk belajar, semua yang kita lakukan adalah sebuah peroses, salah dan benar tidak di tentukan oleh penilain manusia, tetapi semua itu kembali kepada sang pencipta. Sebuah kesalahan akan menajadi indah jika kita sadari untuk mau belajar dari kesalahan.

Jika kita sudah melakukan apa yang memang seharusnya kita lakukan sebagai usaha untuk meminta maaf dengan penuh ketulusan pada orang lain, jangan lagi memikirkan sudut pandang yang negatif dari sisi yang berbeda. Biarkanlah semua itu menjadi penilaian yang Maha Kuasa, asalkan kita sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminta maaf pada orang lain, jangan lagi menyakiti hati diri sendiri. Kita adalah aset untuk masa depan diri sendiri, tidak sepantasnya kita menapikan diri kita hanya dengan perlakuan kita yang tidak adil pada diri sendiri. Allah Maha Memaafkan. Yakinlah pada Sifat tersebut, Allah akan memberikan solusi yang tepat untuk kita tanpa kita sadari.

Mungkinkah Kesucian yang pernah ada kan Kembali Lagi???

Kembalikanlah kesucian anda!!!

Dalam hidup ini ada banyak hal yang menjadi alasan kenapa kita harus tetap menjaga Kesucian kita. Kesucian adalah satu-satunya hak milik setiap individu yang akan mengantarkannya kepada kebahagiaan. Kebahagian tanpa batas yaitu kembali kepada haribaan sang pencipta dengan penuh rasa suka cita dan cahaya kesucian yang tersimpan di balik jiwa yang penuh harap pada energi terindah dalam hidup ini yaitu energi kasih sayang tuhan. Tidak ada yang lebih indah dari kesucian itu sendiri, Karena kesucian akan benar-benar membuat hidup setiap individu menjadi seorang yang Sempurna di karenakan pancaran cahaya kesempurnaan tanpa cacat dari Sang Pencipta.

Mungkinkah kesucian itu akan benar-benar bertahan dalam hidup dan menjadi milik setiap manusia yang penuh dengan kekurangan dan penuh dengan keterbatasan??? Kenapa tidak mungkin, bukankah Tuhan telah menciptakan dua sisi yang kelihatannya berbeda namun sebenarnya saling melengkapi satu sama lain. Tuhan telah menciptakan kegelapan untuk mengajarkan kita sisi terang di balik kegelapan. Tuhan telah menciptakan kesedihan untuk menbuat kita lebih bersyukur akan nikmat kebahagiaan yang telah di karuniakan-Nya. Tuhan telah menciptakan kesulitan dan cobaan hidup supaya kita mengerti dan belajar untuk kuat dan mencari solusi terbaik serta memahami setiap rangkaian proses yang telah kita jalani untuk membuat hidup kita menjadi lebih mudah.

Setiap sisi kehidupan ini satu sama lain telah di ciptakan-Nya secara sempurna oleh Tuhan Penguasa jagad raya, tidak mungkin Sang Pencipta Yang Maha sempurna keliru dalam menentukan apa yang seharusnya menjadi ketetapan-Nya. Dialah sumber kesempurnaan, sumber kesucian abadi dan Awal dari cahaya yang tidak akan pernah berakhir dan padam sampai kapan pun. Dialah satu-satu-Nya penguasa jagad raya, alam semesta yang tiada batas ini.

Manusia yang telah Dia ciptakan merupakan makhluk yang sempurna baik dari segi fisik dan potensi yang di miliki di dalam dirinya. Bukanlah sosok malaikat sebagai makhluk terpilih yang akan berdampingan dengan Sang Pencipta, Namun ternyata Allah telah memilih manusia sebagai pilihan-Nya. Ini pertanda bahwasanya di balik potensi manusia akan dapat mengantarkannya kepada kesucian dan kembali ke haribaan sang pencipta dengan penuh rasa suka cita.

Bagaimana mungkin kita akan bisa kembali pada kesucian yang pernah kita miliki sebelumnya saat kita terlahir jika kita berlumuran dosa??? Ingat, semua yang telah tercipta memiliki pasangan masing-masing. Setiap pasangan tersebut merupakan sisi yang bersebelahan dengannya sebagai solusi untuk tetap menjaga fitrah kesucian yang telah sebelumnya tuhan anuggrahkan pada setiap manusia. Dosa di ciptakan oleh tuhan karena ada pengharapan akan pengampunan dan pahala yang tiada batasan sebagai ganjaran akan kebaikan manusia. Tidak ada yang sempurna, namun di balik ketidak sempurnaan itu telah terbentangkan kesempurnaan dari Sang Pencipta.

Seorang yang menyadari kesalahan dan dosa yang telah di perbuatnya dan meminta ampun akan setiap dosanya lebih bijaksana di bandingkan manusia lainnya yang merasa terbebas dari kungkungan dosa. Sungguh tempat terbaik bagi mereka adalah istana kebahagiaan yang telah Allah ciptakan bagi mereka di hari yang telah di janjikan kelak yang suatu saat akan benar-benar terjadi. Curahan kebaikan akan mengalir di setiap jejak kehidupan mereka dan akan setia menyertai mereka, bagaikan air yang mengalir dari sungai hingga bermuara ke samudra lepas kehidupan ini.

Kesucian adalah pintu utnuk memasuki kebahagiaan hidup. Tidak akan mungkin seorang manusia akan menikmati indahnya panorama kehidupan penuh dengan warna syukur tanpa sebuah kesucian. Kesucian adalah anugrah yang telah Allah tanamkan bagi setiap hamba-hamba-Nya yang berharap akan sentuhan kasih sayangNya dan selalu menjadikan diri mereka sebagai hamba Tuhan yang menjalankan apa yang telah tuhan titahkan di dalam kitab suci-Nya. Raihlah kesucian itu dengan kesadaran, kejarlah kesucian itu karena ia memang pantas untuk kita dan kehidupan ini.

Temukanlah kebahagiaan itu di dalam jiwa suci yang suci,,, Masa sich? Yang benar saja dech???

Temukanlah Kebahagiaan itu di dalam Jiwa SuciMu

Semua manusia yang hidup di muka bumi, di sadari atau tidak, semua pasti berharap dan mendambakan ketenangan hidup dan kehidupan yang di warnai kedamaian yang sejatinya akan membuat ia menjadi manusia yang benar-benar merasakan kebahagiaan sebagai pemberian anugrah dan Rahmat Sang Pencipta Alam Semesta. Kita mengejar ketenangan dan kedamaian hidup dengan beragam cara untuk bisa mendapatkannya kebahagiaan. Sebagian di antara kita yang mengira kebahagiaan itu ada pada Harta, maka kita berusaha dengan giat untuk bisa mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.

Sebagian lagi mengira bahwasanya kebahagiaan itu ada pada jabatan dan pangkat, maka kita pun akan berusa semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan pangkat dan jabatan tertinggi di dalam hidup ini. Sebagian yang lain mengira bahwasanya kebahagiaan itu ada pada wanita cantik, maka tentunya kita akan terdorong segenap jiwa dan raga untuk bisa mendapatkan dan memperistri wanita cantik yang tentunya sesuai dengan idaman kita sebagai pendamping hidup. Pada akhirnya setelah kita mendapatkan semuanya itu, ternyata kita tetap saja tidak merasa puas dan bahagia atas apa yang telah kita raih, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya, semakin kita mendapatkan banyak atas harta, pangkat dan jabatan, kita justru semakin haus dan tidak pernah merasa puas apalagi bahagia atas semua karunia yang ada.

Sebenarnya apa yang telah kita yakini akan membahagiakan hidup ternyata membuat kita lebih sengsara, sabotase diri tidak mungkin bisa di elakkan lagi, kita lebih terfokus pada hal-hal yang membuat hidup kita terkekang dan membatasi hidup kita dari apa yang sebenarnya ingin kita gapai dan raih di dalam hidup ini. Kita terlihat sengsara atas hasil yang telah kita raih. Kenapa demikian??? Karena semua objek-objek tersebut memiliki keterbatasan, sedangkan keinginan manusia sifatnya tidak terbatas. Bagaimana mungkin sesuatu yang terbatas seperti harta benda, pangkat dan kedudukan akan dapat memberikan rasa puas atas segala keinginan dan hasrat kita yang tak terbatas? Apakah mungkin kebahagiaan itu terletak pada keterbatasan baik fisik maupun sifatnya? Di manakah letak esensi kebahagiaan sebenarnya?

Pertanyan-pertanyan tersebut bergema di dalam otak kita, seolah-olah menjadi pertanyaan dan PR dalam hidup kita untuk kita cari jawaban serta solusinya. Kita terlalu bingung pada citra diri kita sendiri. Kita tidak pernah mau untuk bertanya dan berdiskusi dengan jiwa kita. Itulah sebabnya kita menjadi orang lain pada diri kita sendiri. Kita terlihat aneh dan seolah-olah bukan diri kita, karena kita tidak mengenal potensi illahi yang telah tertanam daram diri kita masing masing sebagai potensi diri yang sangat luar biasa. Akankah kita mati pada kebingungan dan ketidak bahagiaan hidup???

Semua kita tentu menjawab “Tidak”. Kenapa?, karena kita semua tentunya mendambakan hidup bahagia, penuh dengan nilai rasa, ketenangan dan kedamaian. Mulai detik ini, saatnyalah kita instrospeksi diri dan menyadari diri kita sebagai makhluk yang sempurna dan agung di sisi mahkluk lainnya. Bukankah tuhan telah menciptakan manusia secara sempurna?

Itulah sebabnya barangkali mengapa para arif bijaksana mengajarkan kepada kita untuk selalu bertanya pada diri sendiri; “Hendak pergi kemana dan Apa yang sebenarnya ingin Engkau cari? Untuk apa Engkau menjalani hidup ini jika engkau tidak sadar atas apa yang Engkau jalani?”. Mereka yang arif dan bijaksana telah menemukan kebahagiaan hidup mereka bukan pada materi yang terlihat oleh panca indra, mereka sadari keterbatasan atas apa yang terlihat, karena mereka memandang kehidupan ini bukan pada batasan yang terlihat tampak, tapi lebih di tekankan pada apa yang sifatnya essensial dan abstarak namun adanya tidak di pungkiri lagi oleh setiap orang yang menggunakan kesadaran mereka secara utuh. Bahwasanya sebenarnya ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan sejati yang kita cari kemana-mana itu ternyata ada di dalam diri kita sendiri.

Para arif bijaksana menemukan kebahagiaan pada pola hidup sederhana. Kesederhanaan hidup itulah yang mengantarkan mereka pada kebahagiaan. Potensi luar biasa yang manusia miliki satu sama lain berbeda-beda. Tuhan telah mengaturnya demikian dan memang ada maksud serta tujuan tertentu sebagai rahasia Illahi yang tidak kita mengerti di balik mistri Rencana Yang Maha Suci. Jika kita menyadarinya, maka sudah selayaknya kita akan benar-benar menemukan kebahagiaan hidup.

Selama ini kita sulit untuk mensyukuri atas karunia yang telah Tuhan tanamkan pada diri kita masing-masing, itulah sebabnya mengapa kita sulit menemukan kebahagiaan itu. Kurangnya rasa syukur akan menjerumuskan hidup pada jurang kesengsaraan dan jalan hidup yang kita tempuh tidak sesuai dengan fitrah yang kita miliki hingga pada akhirnya kebahagiaan tidak akan mungkin bisa kita miliki. Sabotase diri dan pengekangan yang kita lakukan pada anugrah hidup yang telah anugrahkan untuk kita. Sangat naif sekali jika hal ini terjadi di dalam hidup kita.

Marilah kita berdamai dengan diri kita sendiri, berupaya menghadirkan ketenangan dengan memanfaatkan potensi luar biasa yang telah ada di dalam jiwa kita masing-masing, dengan demikian kebahagiaan itu tidak lagi terlihat patamorgana, Ia akan terlihat tampak dan benar-banar nyata karena kekuatan rasa syukur di segenap jiwa dan raga atas segala anugrah Sang Pencipta.

Untuk itulah tidak ada salahnya jika kita memulainya dari sekarang juga, mengawali hidup di setiap harinya dengan ungkapan rasa syukur pada Kebesaran dan keMahakuasa Sang Pencipta Jagad raya. Di saat bangun tidur, ucapkanlah atau ungkapkanlah rasa syukur itu pada Sang Pemberi Nikmat untuk mengawali hidup dengan penuh warna suka cita. Dengan cara tersebut, di harapkan pancaran vibrasi energi rasa syukur akan dapat memadukan energi alam semesta dan pancaran Energi tak terbatas dari Kuasa Sang Pencipta. Dengan demikian keseimbangan atau keharmonisan di setiap langkah kita untuk menjalani aktifitas menyatu dengan energi alam semesta, kelanggenan hubungan di antara kedua energi ini menjadikan kitta lebih bahagia sepanjang masa.

Mengucapkan Rasa Syukur akan dapat mengubah pola negatif menjadi energi positif. Ungkapan Syukur merupakan sebuah mekanisme Tuhan untuk menyatukan manusia sebagai suatu organisme terkecil dengan kosmik yang luar biasa besarnya. Pancaran Energi ini menjadi satu kesatuan dan membumi di dalam jiwa manusia, kita tidak lagi bergantung pada keterbatasan, akan tetapi kita akan benar-benar di arahkan untuk mendapatkan kebahagiaan oleh Tuhan yang tidak memiliki keterbatasan, dengan kata lain Tuhan Yang Sempurna.

Jangan takut sakit jiwa!. Benarkah Demikian???

Jangan takut Sakit Jiwa!. Benarkah Demikian???
“Manusia tidak akan pernah bisa menciptakan perubahan, menyesuaikan diri dengan lingkungan dan bersosialisasi secara sehat dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya bahkah dengan dirinya sendiri tanpa mental/ jiwa yang sehat.”

Dalam artikel sebelumnya kami lebih banyak mengupas tentang peran penting pikiran, perasaan, pola hidup, dan spritualitas dalam kaitannya dengan dunia kesehatan. Walaupun sederhana, kesemuanya itu kami maksudkan untuk pengetahuan mendasar tentang dunia kesehatan. Dalam artikel ini kami lebih menekankan pentingnya peran pendidikan orang tua dan lingkungan untuk menjaga kesehatan individu khusnya masalah kesehatan jiwa.

Tidak banyak orang yang begitu peduli dengan kesehatannya baik Fisik, Psikis dan lain sebagainya ketika mereka dalam kondisi yang aman dan terbebas dari penyakit. Kita akan sadar akan pentingnya kesehatan kita sendiri setelah kita jatuh sakit. Pemikiran yang keliru inilah yang membuat kita rentan akan serangan penyakit yang begitu beragam. Dalam tulisan singkat ini kami akan mengupas masalah kesehatan kejiwaan yang jarang sekali orang memberikan perhatian terhadap masalah kesehatan jiwa.

Sejak kecil bahkan saat kita masih di dalam kandungan, kondisi kesehatan fisik kita selalu di pantau perkembangannya secara medis melalui program posyandu, imunisasi, dan pemahaman tata laksana penyakit beserta obatnya, serta berbagai aspek yang terkait dengan pendekatan medis modern. Tapi sangat jarang orang tua kita untuk menggali dan mendapatkan informasi mengenai kesehatan jiwa kita sejak dini. Seolah-olah informasi tersebut hanya milik "orang-orang kejiwaan seperti psikolog dan psikiater". Kesadaran masyarakat kita dalam masalah kesehatan jiwa sangat rendah sekali.

Hal ini di karenakan oleh Paradigma yang keliru di masyarakat kita yang memandang sempit gangguan kejiwaan dengan sebuah kegilaan (schizophrenia). Orang yang pergi ke psikolog maupun ke psikiater dianggap "gila". Sehingga sangat sedikit sekali jumlah masyarakat yang berkenan untuk meluangkan waktu dan mau untuk berkonsultasi ke psikolog dan atau psikiater ketika mereka mengalami gangguan kejiwaan ringan karena takut mendapat stigma/ label/ cap sebagai orang "gila". Di tambah lagi dengan kurangnya Pendidikan kejiwaan yang diberikan pada anggota masyarakat. Padahal menurut hemat saya, pendidikan kejiwaan seharusnya diberikan secara serius sesuai dengan perkembangan usia manusia sebagaimana perhatian intensif terhadap kondisi kesehatan fisik.

Ada banyak alasan mengapa kita harus peduli dengan penyakit kejiwaan. a. Penyakit kejiwaan sangat mempengaruhi hidup kita semua. Di perkirakan satu dari lima orang dewasa akan mengalami masalah kesehatan jiwa dalam hidupnya. Ini menunjukkan bahwasanya gangguan kesehatan jiwa begitu sering terjadi di tengah masyarakat. Siapapun akan dapat menderita penyakit gangguan jiwa., b. Penyakit kejiwaan menyebabkan stigma negatif bagi penderita kejiwaan. semua orang yang mengalami gangguan jiwa tidak akan mau mengakui secara jujur kondisi mereka yang sebenarnya. Hal ini di titik beratkan pada deskriminasi masyarakat terhadap orang yang mengalami gangguan kejiwaan., c. Di masa mendatang, penyakit Kejiwaan termasuk di dalamnya pikiran dan perasaan negatif akan lebih banyak menghinggapi seluruh masyarakat dan menjadi permasalahan utama di bandingkan dengan penyakit fisik., d. Penyakit kejiwaan akan mendatangkan dampak yang lebih serius pada pasien yang menderita penyakit fisik, jika tidak di berikan pemahaman yang cukup dengan penyakit yang mereka derita, maka akan dapat mendatangkan masalah yang lebih kompleks tentang dunia kesehatan modern saat sekarang ini.

Banyak orang mengeluh akan penyakit yang di alaminya, mereka merasa sangat tertekan dengan apa yang sedang di alaminya, tapi ketika mereka pergi kedokter atau pelayanan kesehatan lainnya mereka tidak mendapatkan pemahaman yang membuat mereka menjadi lebih mengerti tentang kondisi mereka sebenarnya. Setelah mereka di diagnosa lebih lanjut mereka tidak mengalami gangguan fisik dan kesehatan yang begitu berarti. Dan mereka di nyatakan sehat. Tapi hal ini berbeda dengan apa yang mereka alami pada kenyataannya, banyak mereka mengeluhkan beragam penyakit yang mereka rasakan di dalam tubuh mereka. Pada akhirnya menambah beban baru lagi dalam hidup mereka. Sangat ironi sekali jika kita berupaya memberikan pelayanan untuk kesehatan seseorang namun justru menimbulkan pengaruh atau dampak yang lebih serius di bandingkan dengan sebelumnya. Sejatinya kemanakah filsafat kemanusiaan yang mendasari konteks konseptual dunia kesehatan saat ini?

Paradigma yang keliru tentang kesehatan sangat mempengaruhi penatalaksanaan lapangan di dunia kesehatan. Kesehatan manusia tidak hanya Faktor fisik saja, tetapi kesehatan manusia di bangun oleh faktor-faktor penting lainnya seperti perhatian dunia kesehatan terhadap spitualitas, sosial, dan alam pikiran dan perasaan manusia. Kesehatan fisik sangat di pengaruhi oleh pikiran dan perasann manusia, begitu pula faktor utama lainnya yang sangat erat kaitannya satu sama lain yang saling mempengaruhi.

Manusia telah Allah ciptakan secara sempurna dari segi fisiknya begitu juga dengan kesempurnaan penciptaan pada alam Pikiran dan perasaan manusia yang sangat luar biasa. Jika kita menyadari hal ini secara utuh dan komprehensif, maka sudah selayaknya kita menilai Kesehatan kita tidak dari satu sisi saja, akan tetapi menilainya lebih kompleks dan holistik, itulah yang di maksudkan dengan universalitas manusia di tinjau dari perspektif medis.

Gangguan kejiwaan yang di alami oleh sebagian besar masyarakat biasanya muncul sebagai akibat dari faktor pikiran dan perasaan yang merasa tidak mampu lagi untuk menghadapi kenyataan hidup yang terbentang di depan mata dan kepala mereka sendiri. Faktor fisik hanya memegang peran yang tidak lebih banyak di bandingkan dengan faktor pencetus dari penyakit kejiwaan yang muncul. Terlebih lagi penyakit kejiwaan akan lebih memperparah kondisi pasien yang mengalami penyakit fisik yang bersarang di tubuh mereka.

Jika kita lebih kritis dalam memahami kriteria sehat menurut WHO. Sebagian besar point-point yang termasuk di dalamnya lebih menekankan konsep Pikiran dan perasaan, Fisik, lingkungan personal dan sosial, Spritual, dan faktor biologis. Untuk lebih jelasnya silahkan anda memahami sejenak kriteria sehat menurut WHO.

Keriteria Jiwa Sehat WHO
Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk
Memperoleh kepuasan dari usaha sendiri
Merasa lebih puas memberi daripada menerima
Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan
Berhubungan - berinteraksi dengan orang lain secara tolong menolong
Menerima kekecewaan untuk di pakainya sebagai pelajaran di belakang hari
Mengarahkan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kereatif dan konstruktif
Mempunyai daya kasih sayang yang besar
Dari rincian di atas, sudah semestinyalah kita semua menyadari arti pentingnya kesehatan kita sendiri dari aspek yang lebih komperehensif, terutama aspek kesehatan jiwa. Jangan abaikan investasi termahal di dalam hidup anda. Bukankah kita adalah penentu bagi kehidupan kita sendiri? Hal ini bukanlah di orientasikan untuk menapikan kuasa tuhan atas diri kita masing-masing.

Pengetahuan medasar tentang penyakit kejiwaan sudah seharusnya di berikan oleh orang tua kepada anaknya. Sebagai contoh pemahaman dasar tentang dampak negatif permusuhan yang akan mendatangkan gangguan jiwa pada anak saat mereka dewasa kelak. Rasa permusuhan akan menjadikan individu menjadi sosok seorang yang merasa terkucilkan di dalam lingkungannya, mencetak individu paranoid, menjadikan individu sosok seorang yang kurang rasa percaya diri, dan masih banyak daftar penyakit kejiwaan lainnya yang tidak bisa kami sebutkan secara keseluruhan.

Bukankah kita adalah penentu kesehatan kita sendiri??? Silahkan baca notes sebelumnya! “Anda adalah penentu kesehatan anda sendiri.”. Tujuannya adalah memberikan pemahaman mendasar akan pentingnya diri sendiri sebagai aset termahal di dalam hidup ini. Tidak bisa di labelkan dengan daftar harga, karena memang tidak bisa di bayar dengan uang dan barang berharga lainnya. Peliharah jiwa ini dari penyakit kejiwaan yang sangat membahayakan. Caranya adalah sebagaimana yang telah kami rincikan sebelumnya. Sekali lagi kami tekankah bahwasanya perlunya sebuah pemahaman melalui pendidikan medasar dari orang tua dan lingkungan di sekitar kita. Limiu inilah yang menjadi salah satu faktor pembentuk karakter yang kuat jika lingkungan di sekitar individu merupakan pola lingkungan positif.

Jangan sia-siakan nikmat TUHAN yang telah di berikan kepada kita semua sebagai anugrah terbaik dari Sang Pencipta...!!! Bebaskanlah diri kita masing masing dari belenggu penyakit jiwa. Tidak layak pada diri kita masing-masing untuk memberikan kesempatan pada penyakit untuk bersarang di dalam tubuh kita. Saatnyalah terbebas dari sabotase diri.

Fokuskan diri Pada citra Positif (Miracle of possitive Thinking)

Saat kita Mengalami suatu pristiwa dan atau kondisi yang kurang menyenangkan, kita cenderung memusatkan diri pada sisi negatif dalam menilai suatu pristiwa yang pernah dan atau sedang terjadi, menilai realitas pada level negatifnya saja atau hal-hal yang tidak menyenangkan padahal jika kita resapi lebih mendalam, betapa banyaknya hal-hal yang menyenangkan dalam kehidupan ini yang sering kita abaikan. Sisi lain dari suatu kondisi yang tidak menyenangkan terdapat pula sisi terbalik di dalamnya yaitu penilain yang menyenangkan pada suatu kondisi yang justru kita anggap tidak menyenangkan. Hal ini tentunya sangat di pengaruhi oleh faktor pencitraan dari dalam pikiran dan perasaan. Jika kita menilainya secara bijaksana dengan kekuatan sinyal positif dari pikiran positif dan juga pancaran gelombang positif dari hati, maka seyogyanya kita lebih menilai kenyataan walaupun itu terlihat pahit pada penilain yang positif dan juga kita akan menjadikannya sebagai pelajaran berharga dari serangkaian peristiwa yang terjadi.

Pikiran dan persaan positif inilah yang sebenarnya berperan dalam memanifestasikan karakter peneliaian kita atas segala pristiwa yang terjadi. Jika saja pikiran dan perasaan kita di bawah gelombang energy positif atau sedang berada pada akses mood negative, maka kita secara langsung akan merasakan dampaknya yaitu perasaan tidak bahagia. Seseorang yang mengisi pikiran dan perasaannya pada level gelombang pancaran energy negative, maka seseorang tersebut mempunyai karakter keperibadian dan sikap mental yang negative serta rasa ketidak bahagiaan yang mengisi seluruh ruang di dalam hatinya. Berbeda dengan orang yang mengisi ruang di dalam pikiran dan perasaannya dengan sesuatu yang bernuansa positif, mereka secara langsung akan menghadirkan kebahagiaan di dalam hati dan menjadikan diri mereka sebagai karakter dan mental positif. Segala sesuatu yang telah di putuskan oleh mekanisme kerja pikiran dan perasaan sangat bergantung dan berbanding lurus pada pilihannya sendiri, baik itu keputusan positif maupun keputusan negative.

Jika di antara kita lebih memusatkan diri pada penilaian negatif atas kondisi tertentu dalam hidup ini, maka kita tidak akan pernah merasakan manisnya perjalanan hidup dan tidak akan pernah merasa nyaman, tenteram dan damai. Kita sebenarnya merasakan kondisi bahagia jika kita lebih lapang dada dan ikhlas dalam menjalani serangkaian peristiwa atau kejadian di dalam hidup ini. Bukanlah kebahagiaan yang membuat kita Bersyukur atas anugrah nikmat yang telah di berikan-Nya, akan tetapi Rasa Syukurlah yang telah membuat kita bahagia, Sebenarnya inilah kunci kebahagiaan yang benar-benar akan mengantarkan kita pada kedamaian dan membuat kita merasa bahagia karena aliran energi rasa syukur itu sendiri.

Tuhan Yang Maha Bijaksana telah menanamkan pancaran energy illahiah di dalam hati kita untuk bisa menilai secara bijak realitas kehidupan ini, namun pada perosesnya pancaran energy di dalam hati mulai terasa kabur sebagai dampak dari Fokus diri pada hal-hal yang bersifat materi saja, subtansi di balik materi yang tampak kita abaikan begitu saja. Siapa saja di antara kita yang telah mencoba menerangi diri dengan pancara gelombang energy illahiah yang berpusat pada hati dengan penuh kesadaran, pikiran dan perasaan positif serta kemampuan untuk menilai realitas pada level positif, maka cahaya illahiah tersebut akan mengantarkan kita pada keikhlasan yang benar-benar tulus, sikap hidup yang di penuhi oleh kebijaksanaan serta peresapan energy semesta yang akan dapat mengantarkan pada keseimbangan hidup sebagaimana keseimbangan dan keteraturan alam semesta yang telah di ciptakan oleh Sang Pencipta Yang Maha Sempurna tanpa cacat sedikiptun, sungguh Maha Suci Tuhan yang telah menaburkan Cinta kasih untuk menciptakan keserasian pada ciptaan-Nya.

Saat kita mencoba untuk mensetting pikiran dan perasaan pada level positif, saat itulah kita menciptakan keserasian energy alam semesta dan pada saat itu juga kita telah mengantarkan jiwa kita pada peresapan esensi Penciptaan yang telah di ciptakan oleh tangan kreatif tuhan. Pada hakikatnya semua yang telah Dia ciptakan memiliki manfaat bagi kehidupan kita sebagai manusia yang di pilih-Nya untuk menjadi manager di muka bumi ini. Jadi seyogyanyalah kita akan menilai apa yang telah Ia ciptakan untuk kita pada penilaian yang positif, andai kita lebih terfokus pada hal-hal kecil yang tidak menyenangkan, maka pada perinsipnya kita telah mengacaukan keserasian dalam hidup kita, menjauhkan kedamaian dalam hati, dan menjadikan kententeraman tidak akan lagi menjadi bagian dari hidup kita. Sangat miris sekali jika hal tersebut menimpa hidup kita.

Semoga Allah SWT, Tuhan Yang maha bijaksana menuntun jiwa kita pada tatanan keserasian di dalam alam semesta yang telah di bentangkan-Nya di setiap sisi-sisi penciptaan. Jadi salah satu kunci untuk bisa menuntun jiwa, pikiran, dan perasaan pada pencitraan positif serta menuntun hati sanubari untuk bisa menghadirkan kebahagiaan adalah menikmati segala peroses yang ada dengan penuh keikhlasan dan lapang dada. Melatih jiwa dengan air ketulusan yang akan dapat membersihkannya dari hal-hal yang negative serta mengolah jiwa pada simponi alam yang serasi. Pada akhirnya panorama indah di tengah pemandangan yang telah terlukiskan dengan penuh warna-warni yang menawan menjadikan hati kita menilai kehidupan ini dengan penilaian yang positif.

Citrakanlah penilaian diri pada hal-hal yang positif

Energi kekuatan di balik kekurangan yang tersimpan di dalam Cangkang Cinta

Energi kekuatan di balik kekurangan yang tersimpan di dalam Cinta

CINTA adalah sumber energy yang sangat dalam, sumber energy yang di berikan oleh Allah SWT kepada semua manusia, cinta itupun di tanamkannya di dalam hati manusia itu sendiri yang telah di terangi cahaya Illahi, menerangi kesucian hati untuk menuntunnya menemukan Wajah tuhan di balik semua realitas yang ada. Belajar untuk menemukan cinta memang beragam caranya, semua itu memiliki konskuensi atas apa yang telah menjadi pilihan untuk meraih cinta. Namun terkadang cara yang kita tempuh tidak semestinya berkesesuaian dengan apa yang memang di harapkan olek meaning of love/ makna cinta itu sendiri.

Cinta adalah sesuatu yang amat mulia, kehadirannya merupakan sesuatu yang amat sangat dinanti-nantikan. Cinta mengayomi seluruh ruang dan waktu kehidupan, selayaknyalah ucapan kita tersiratkan nuansa penuh cinta, perbuatan yang bersimfoni dengan suara cinta begitu pula cara kita memandang kehidupan dengan penuh warna cinta, jika demikian adanya, maka seyogyanyalah ruang waktu di dalam kehidupan ini yang tidak mungkin tidak akan benar-benar di berkahi cahaya kedamaian, cinta kasih dan juga ketulusan.

Cinta yang selama ini kita pandang keliru dalam alam rasa dan pikir sebaiknya sudah saatnyalah untuk di rombak dan di gantikan dengan pemahaman yang benar atas makna cinta yang sebenarnya. Kita selalu mengidentifikasikan Cinta adalah sesuatu yang sempurna yang melekat di dalam sesuatu dan menapikan kekurangan yang ada. Sangat ironi jika kita memiliki pemahaman yang demikian itu. Pemahaman tersebut tidak lain adalah kebodohan yang terselubung, memang terlihat mengagumkan dan membuat banyak orang menganut konsep pemahaman seperti itu, tapi di balik wajahnya yang indah dan menawan menyimpan banyak racun yang berbahaya.

Cinta bukanlah satu sisi yang memiliki kemelekatan yang absolute, cinta tidak di pandang pada sisi kesempurnaannya saja, namun kekurangan yang melekat atas apa yang kita cintai adalah makna kesempurnaan yang sangat dalam dan tersiratkan di dalam semua bait-bait yang terlukiskan di dalamnya dengan penuh penghayatan. Tapi semuanya akan menjadi kabur ketika ego di dalam diri yang memahami secara sempit membuat kita menolak, menyangkal atau bahkan tidak mengakui kekurangan atas apa yang kita cintai. Baik itu kelebihan-kekurangan yang melekat di dalam cinta, semuanya itu adalah pemahaman yang utuh terhadap cinta, hanya saja perinsif dasar yang melekat di dalam diri manusia yang rakus dan penuh harapan-harapan semu dan penuh nuansa patamorgana yang tak kan pernah terpuaskan membuat makna yang sebenarnya melekat di dalam bahasa cinta sebenarnya menjadi kabur dan bahkan keagungannya sudah tidak melekat lagi bersama cinta itu sendiri.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita memaknainya dengan sebuah rasa syukur yang paling dalam, hingga menuntun kita pada indahnya kesyukuran atas segala nikmat yang tergoreskan di dalam cinta dan merendahkan hati dengan penuh penghambaan serta pengakuan kebesaran tuhan ketika kita melihat kekurangan yang melekat di dalam sifat makhluk. Ini pertanda bahwasanya Renungan kita akan berujung pada pengakuan terhadap Dzat Yang Maha Agung, sumber kesempunaan yang abadi, sumber energy cinta yang melekat di dalam hati.

Sungguh benar jika di katakan kemelekatan pada pincangnya pemahaman terhadap kesempurnaan sifat yang melekat pada makhluk adalah sesuatu yang memiliki kesempurnaan di setiap sisinya. Tidak demikian adanya, sesungguhnya kelebihan-kekurangan adalah cinta itu sendiri, hanya saja bagaimana kita memandangnya secara sempurna dan menjadikannya sebagai wujud kesadaran pada illahi yang menjadi sumber utama cinta, prima kausa atas kausalitas kehidupan di mana setiap makhluk mengharapkan belaian tangan cinta kasih-Nya. Hanya dialah sumber kausalitas cinta yang abadi.

Terlalu perfeksionist jika kita mengharapkan segala kelebihan atas cinta namun mengabaikan segala kekurangannya. Pemikiran yang sempit inilah yang membuat kita terjerumus pada kehausan batin tiada henti-hentinya, kekeringan pada jiwa dan menuntun kita pada jurang kehinaan. Hanyalah tuhan sebagai dzat yang pantas memiliki kesempunaan. Jika kita menyadari demikian dengan sikap lapang dada dan pikiran yang terbuka, maka sudah sepantasnyalah kita menerima tuntunan illahi untuk mencerahkan jiwa dengan cinta dari Sumber Cinta yaitu Tuhan Yang Maha Perkasa.

Belajar menapaki jejak-jejak kehidupan untuk mencapai kesuksesan

Belajar menapaki jejak-jejak kehidupan untuk mencapai kesuksesan

Setiap Manusia mempunyai potensi dan kesempatan yang sama untuk bisa menikmati kebahagiaan dalam hidupnya. Walau pada hakikatnya ukuran kebahagiaan setiap manusia tidak bisa disama ratakan, namun secara umum bisa dilihat dari kesuksesan yang diraih selama perjalanan hidupnya, bahwasanya di sanalah tempat ukuran kebahagiaan masing-masing. Kesuksesan tidak bisa di raih begitu saja dan tidak semudah membalikkan tangan, namun kesuksesan akan bisa di capai dengan serangkaian peroses yang panjang dan juga butuh perjuangan dan usaha keras.

Setiap peroses yang berjalan dalam mencapai kesuksesan untuk mempersandingkannya di dalam kehidupan adalah makna tersirat di balik kebahagiaan itu sendiri. Selama ini kita mengartikan kesuksesan adalah ending dari pencapaian yang telah kita lalui setelah mengikuti serangkaian peroses, tetapi kita hanya terpaku pada bahasa makna di akhir pencapaian itu saja, keseuksesan bukanlah sekedar pencapaian yang bisa di nikmati begitu saja, namun sebenarnya makna terdalam dari kesuksesan adalah menikmati dan peroses belajar dari setiap rangkaian peroses yang telah terlampaui oleh masing-masing diri kita yang memberikan kita kontribusi pelajaran berharga untuk mengerti dan memahami bahasa kehidupan.

Semua pelajaran yang tersimpan di awal dan di dalam setiap rangkaian peristiwa dan bahkan di akhir dari suatu tujuan yang akan di capai adalah setiap langkah yang penah menapaki peroses untuk bisa mengertikan kehidupan dengan lebih bijak. Melupakan peroses dan makna yang tersimpan di dalamnya sama saja artinya melupakan kehidupan walaupun kita menjadi seorang pemenang pada pencapaian tujuan, kita tidak lebih hanya seorang yang terfokus pada sesuatu yang hanya sekedar pencapaian belaka tanpa di imbangi makna terdalam dari ukiran makna kehidupan ini. Tidak ada gunanya sebuah tropi dan atau penghargaan tanpa sebuah sikap untuk menghargai lukisan makna kehidupan yang telah kita lalui.

Salah satu yang harus dilakukan untuk mendapat kesuksesan tersebut adalah dengan belajar. Belajar tidak hanya terfokus pada konteks membaca buku atau hanya sekedar duduk di bangku sekolah saja, namun Belajar lebih di maknai lebih dari itu, belajar adalah bagaimana kita bisa menghargai setiap peristiwa yang menimpa hidup kita masing-masing pada setiap perosesnya, entah itu sebuah kegagalan dan ataupun keberhasilan, semua itu adalah keberhasilan pencapaian itu sendiri.

Kegagalan bukanlah sesuatu yang menjadikan kita harus berkecil hati, namun bagaimana cara kita untuk mengolah kegagalan/ sampah kehidupan menjadi sesuatu yang berharga. Tidak ada yang tidak berharga dalam hidup jika kita memaknainya lebih dalam dan mencitrakannya pada bahasa positif serta menjadikannya sebagai batu loncatan di hari esok untuk bisa menapaki kehidupan menjadi lebih baik. Semuanya menyimpan wajah tuhan jika kita benar-benar meresapinya dengan bahasa jiwa penuh dengan energy kesadaran dan cahaya illahiah di dalam hati, setiap kita memiliki potensi cahaya illahiah tersebut untuk bisa menemukan Wajah tuhan di setiap bentang kehidupan ini. Sehingga kebijaksanaan akan menopang kesadaran pada level yang lebih tinggi yaitu kebahagiaan itu sendiri karena kita telah bertemu tuhan di setiap sisi kehidupan.

Persepsi salah terhadap makna kesuksesan seringkali membuat diri kita menjadi seorang pecundang yang berdiri di tengah duri kehidupan. Sebenarnya apa yang kita pikirkan akan mencerminka dari apa yang akan mengantarkan kita pada realitas kehidupan, jika kita memikirkan hal yang positif serta mencitrakan diri pada hal positif, tidak mungkin tidak setiap peristiwa yang pernah terlampau menjadi indah dan menopang hidup kita di masa depan jika kita memakanainya dengan bahasa penghormatan tertinggi pada nilai kehidupan.

Tuhan menghargai setiap peroses kehidupan yang pernah kita torehkan di tengah kehidupan, Allah SWT memberikan semua manusia kesempatan untuk terus belajar dari kehidupan. Allah akan menanamkan bibit kebijaksanaan bagi mereka yang hidup dengan penuh kesadaran. Orang seperti inilah yang menjadikan kegagalan akan lebih indah, mensiasatinya dengan tekhnik kebahagiaan, memberikan wajah cerah pada sampah kehidupan dan merajutnya dengan menggunakan bahasa yang lebih indah karena bagi mereka semuanya adalah anugrah Tuhan untuk menuntunnya pada rangkaian mutiara kehidupan yang terus berkilau dan mencitrakan keindahan yang Menakjubkan.

Potensi manusia satu sama lain berbeda-beda, setiap manusia memiliki khasanah wawasan dan pengetahuan yang berbeda-beda, dan setiap manusia memiliki potensi yang berbeda pula untuk bisa meraih kebahagiaan. Menjadikan pencapaian tujuan adalah bagian dari peroses keberhasilan, bukan sebagai ending dari serangkaian peroses jejak langkah kehidupan. Sekali lagi kami tekankan bahwasanya ending dari pencapaian tujuan adalah bagian terkecil dari kosmos kehidupan yang begitu luasnya.

Sudah saatnyalah kita membuang pikiran usang, membuang jauh-jauh persepsi keliru terhadap pencapaian kebahagiaan di dalam kehidupan ini. Seyogyanyalah kita menyadari potensi positif dari pikiran dan jiwa positif serta belajar untuk menghargai peroses kehidupan. Cara tersebut menjadikan jiwa lebih sejuk dan memancarkan keteduhan serta menjadikan otot jiwa lebih kuat untuk mengarungi samudra kehidupan yang begitu luasnya.

Seorang pendaki memang akan sangat bahagia ketika mereka sudah mencapai puncak ketinggian setelah melewati peroses pendakian yang begitu melelahkan, namun setelah mereka sampai tujuan pendakian, mereka tidak melupakan peroses yang telah mereka lalaui yang membuat mereka mengenal lebih banyak tekhnik-tekhnik beragam pada setiap rintangan yang mereka lalaui.

Semua itu hanya pengibaratan pula pada pendakian diri yang lebih kompleks, tidak sekedar memakanai dengan kehampaan, tetapi memakanai pencapaian untuk menganugrahi energy kesyukuran, meneladani kegagalan sebagai peroses mawas diri untuk mengarungi pedakian dalam diri kita masing masing. Hidup akan lebih indah jika kita memberikan penghormatan, menjadikan kehidupan sebagai soko guru kebijaksanaan, karena di dalam semua itu telah terbentangkan garis takdir kebijaksanaan tuhan. Sekarang tugas kita, apakah kita melupakan begitu saja titah tuhan di setiap jengkal kehidupan?!?!

Jawabannya ada di dalam diri kita masing-masing. Hidup adalah pilihan, kita memiliki potensi masing-masing yang berbeda satu sama lain untuk memilih sebuah pilihan yang tentunya berkesesuaian dengan diri kita masing-masing. Memaknai kehidupan bukanlah terfokus pada ending dari apa yang ingin kita raih, namun bagaimana kita menghargai peroses yang telah kita lalaui untuk mencapaia tujuan, inilah ukiran yang tersimpan indah di tengah kehidupan.

Simfoni kehidupan untuk Mengantarkan Jiwa pada Kebahagiaan Hidup-Memahami kehidupan dari sudut pandang yang berbeda

Simfoni kehidupan untuk Mengantarkan Jiwa pada Kebahagiaan Hidup

Ada satu prinsip hidup yang semua kita tentu sangat mengharapkannya, Semua Kita tentu Ingin bahagia di dalam hidup dan kehidupan ini. Prinsip hidup yang demikian itu secara naluriah telah terpatri di dalam setiap diri kta masing-masing. Untuk dapat menciptakan dan merelisasikan kebahagiaan itu di dalam hidup ini, banyak cara yang di manifestasikan oleh jiwa manusia untuk dapat meraih kebahagiaan itu sendiri sebagai proses yang di jalaninya. Namun prinsip demikian itu hanya di artikan sebatas pencapaian atau perolehan atas apa yang ingin kita miliki atau ingin kita capai, jarang sekali di antara kita yang terilhami dari kemanisan hidup dari peroses sebuah kegagalan yang dapat mendewasakan diri kita.

Sebaiknya kita seyogyanya memiliki sebuah keyakinan yang utuh dalam memahami arti sebuah kegagalan, bahwasanya tidak seorangpun yang hidup di muka bumi ini mengalami kegagalan. Semua orang telah di lahirkan kedunia fana ini dengan tujuan membentuk karakter pribadi yang cakap melalui berbagai macam pengalaman, semua yang pernah kita alami merupakan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapat menjadikan jiwa kita lebih matang dan sempurna, baik itu belajar dari pengalaman dalam pencapaian kesuksesan atas apa yang kita inginkan atau proses pencapaian yang tertunda yang notabenenya membuat kekecewaan menerpa diri kita. Perlu kita tanamkan sebuah keyakinan yang kuat, bahwasanya kita yang hidup ini hanya menjalankan peran sementara di bumi ini, jadi tidak ada seorangpun yang tidak memiliki fungsi-fungsi tertentu yang telah di rencanakan oleh Tangan Kreatif Tuhan. Semuanya telah berjalan bedasarkan jalan yang telah di tentukannya kepada semua ummat manusia.

Semua kejadian yang telah dan akan terjadi di muka bumi ini berfungsi sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua dan dengan cara tersebut, jalan spritualitas yang ada di dalam jiwa mampu bertumbuh dan berkembang dengan baik. Semua kejadian itu adalah pupuk-pupuk kehidupan yang sangat bermakna bagi diri kita, jika kita menyia-nyiakannya maka sungguh pertumbuhan jiwa yang tersimpan di dalam dada kita masing-masing tidak akan bisa mencapai kematangan dan kedewasaan yang cukup.

Jika kita telah dapat melihat kehidupan dari sisi yang demikian itu, maka kita akan dapat menemukan jati diri kita masing-masing, yakni bagian dari diri yang tidak pernah merasa takut atau tersesat serta selalu tecerahkan oleh jalan kebijaksanaan. Seperti sekuntum bunga di tengah taman yang Luas dan megah, kita telah membuka diri terhadap segala kehidupan, setia kepadanya dengan segala penderitaan yang ada dan juga akan tetap berjalan bersamanya dengan segala kemanisan yang ada di dalamnya. Bahwasanya segala kondisi apapun adalah bagian dari kehidupan, mau tidak mau, kita harus membuka diri dengannya jika ingin bersahabat dan menyatu bersama simfoni kehidupan ini.

Perjalanan kehidupan akan terasa lebih mudah dan seyogyanya semuanya menjadi sebuah pengalaman yang begitu berarti, tidak ada satupun yang terlewatkan, jalan pencerahan telah menjadi bagian hidup dan dapat menuntun kita pada pencapaian kebahagiaan itu sendiri yang telah menjadi sebuah prinsip kehidupan sejak kita di lahirkan. Kunci pencapaian anugrah tuhan di dalam segala kehidupan ini terangkum dalam sikap positif yang tercitrakan oleh bahasa jiwa kita masing-masing.

Seringkali, kondisi dan keadaan di sekitar kita mencerminkan kondisi pikiran kita. Dalam inti sari buku the scret, istilah tersebut lebih di kenal dengan prinsip hokum daya tarik menari di ala mini “Law Of Attraction”. Bila kita berfikir tentang suatu keadaan, maka alam semesta ini bergerak mewujudkan keadaan tersebut sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Mekanisme pikiran tersebut di istilahkan dalam bentuk lain yaitu “Energy Follow the mind”. Energy yang bergerak mengitari alam semesta bergerak berdasarkan alam pikiran kita yang bekerja tanpa henti, sesungguhnya keseluruhan energy yang merotasi di segenap penjuru semesta terangkum di dalam diri kita dan kesemuanya itu mengikuti apa yang kita pikirkan. Contoh riil dalam kehidupn ini, jika kita di hantui oleh perasaan takut gagal, maka kita akan merasa diri kita tidak begitu berarti dalam kehidupan ini dan tentu akan mendapati sebuah keadaan yang sesuai gambaran pikiran kita yang telah sebelumnya tercitrakan oleh bahasa batin kita masing-masing.

Itulah sebabnya, orang yang selalu takut akan di permainkan akan benar-benar di permainkan oleh orang lain ke manapun mereka pergi, orang yang takut kehilangan pun juga mengalami hal demikian, mereka akan sesalu mnedapatkan kondisi di mana mereka selalu kehilangan, begitu pula orang yang selalu merasa diri tidak berkecukupan akan membuat dia tidak pernah merasa cukup serta rasa haus benar-benar menjadi selimut mereka di dalam kehidupan ini hingga pada akhirnya kerakusan menjadi sahabat sejati mereka. Jika di antara kita mencitrakan diri sebagai orang yang lemah dan tak berdaya, maka orang lain pun pasti akan selalu mempermainkan hidup kita.sebaliknya, jika kita mencitrakan diri secara positif, menghargai diri sendiri dan menerima segala kondisi tentang diri pribadi secara utuh, orang lain di sekitar kita akan menghargai kita dan tentunya akan memberikan pujian secara positif, semua itu berjalan sesuai dengan sunnatullah, tidak ada yang bertentangan dengan hokum alam yang telah di rencanakan secara matang oleh Sang Pencipta.

Aura kehidupan mengitari diri kita masing-masing, jika kita mencerminkan aura positif, maka sudah barang tentu hal-hal positif akan menjadi bagian dari hidup kita dan kita tentunya tidak akan mengelak lagi bahwasanya kebahagiaan telah menjadi teman yang sejatinya selalu hadir dalam keseluruhan hidup kita. Tidak ada salahnya kita berfikir sukses sebelum memulai segala aktifitas yang akan kita jalani, namun semua itu tidaklah begitu berarti jika tidak di sertai dengan penyerahan secara tulus kepada Tuhan atas apa yang akan kita capai.

Bahwasanya kita yang selalu berharap menjadi salah satu pemenang dalam kehidupan di segala macam situasi dan kondisi, kita harus memiliki aura kesuksesan, meyakinkan diri bahwasanya tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi seluruh kehidupan termasuk diri kita. Selama kita belajar dari setiap kejadian dan berusaha mencari benih kesuksesan dari setiap rangkaian peroses kehidupan baik berupa kegagalan ataupun kesuksesan, kita tidak akan pernah menjadi seorang pecundang yang tidak memiliki nyali yang kuat untuk menapaki jejak-jejak kehidupan secara bijak.

Semua rangkaian kehidupan adalah peroses pendewasaan, peroses belajar tanpa henti, dan kegagalan pun menunjukkan kepada kita semua sebuah makna yang sangat berarti agar kita tidak terjerumus ke lubang yang sama yaitu kebodohan dan kemelaratan. Segala percobaan yang kita manifestasikan dalam bentuk tindakan-tindakan dan pengulangan serta mekanisme berfikir untuk dapat memahami kehidupan secara utuh dengan beragam sudut pandang akan dapat memunculkan sebuah pemahaman tentang metode untuk dapat meraih kesuksesan yang endingnya adalah kebahagiaan hidup dan kebijaksanaan dalam mensikapi setiap langkah dalam mengarungi samudra hidup yang begitu luasnya. Tanpa semangat dan keyakinan yang mantap, kita akan menjadi mangsa kehidupan yang tak henti-hentinya merasakan kesakitan-kesakitan yang dapat menjadikan diri kita sebagai seorang pecundang. Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkan hal demikian, karena pada perinsifnya semua berharap kesuksesan dan kebahagiaan hidup sebagaimana yang telah di goreskan di bait-bait pertama tulisan ini yaitu pencapaian Kebahagiaan hidup tanpa henti.

Menemukan Kunci Kehidupan di dalam diri - Menemukan entitas pribadi yang cakap dan bijak

Menentukan Pilihan Hidup Anda sendiri ada di hati anda karena hidup adalah pilihan-anda adalah penentu kehidupan anda sendiri.

Bagaiamana perasaan anda tentang memulai segala kehidupan ini tanpa apa pun? Menurut anda, apakah hal demikian itu memungkinkan pertumbuhan diri anda dalam upaya pecapaian perolehan di dalam kehidupan ini? Adil atau tidak adil hal yang demikian itu? Bagaimana menurut anda jika anda hanya memiliki satu potensi dalam diri yang telah tuhan tanamkan di dalam jiwa? Mungkinkah perubahan hidup untuk menuntun ke jalan pencerahana akan tercapai dengan sendirinya???

Kami memulai tulisan ini dengan beragam pertanyaan yang memungkinkan anda untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang tersedia sebagai bahan perenungan bagi kita semua untuk memulai diskusi sederhana di dalam tulisan yang singkat ini. Serangkaian pertanyaan di atas sangat sederhana, namun jarang sekali kita mampu merealisasikannya di dalam kehidupan ini dalam kehidupan yang benar-benar nyata di depan mata kepala. Boleh saja kita melakukan penyangkalan-penyangkalan terhadap segala apa yang terjadi di dalam kehidupan, namun apakah dengan penyangkalan tanpa sebuah pertanggung jawaban akan mampu menciptakan pribadi yang mampu bersikap bijak sebagaimana jalan pencerahan sebagaimana yang telah Tuhan ajarkan di dalam entitas kehidupan?

Coba kita meresapi sejenak cerita di bawah ini. Ada seorang anak kecil yang tergopoh-gopoh di halaman rumahnya, mondar-mandir kesana kemari dengan tampilan wajah yang cemas dan di penuhi warna kekecewaan, layaknya seorang yang ingin menemukan sesuatu yang hilang, sudah sejak lama ia mencarinya namun ia tidak kunjung menemukan apa yang ia cari, sambil melontarkan kata-kata kekecewaan “Aku sial”, ia terus melakukan pencarian di halaman rumahnya. Tak lama kemudian, seorang tua yang lewat di depan rumahnya menanyakan perihal yang terjadi pada anak tersebut. “Nak, Apa yang hendak engkau cari?” dengan suara sedikit sengau, anak tersebut menjawab “ Saya sedang mencari Kunci Rumah yang hilang!”. Orang tua tersebut mengomentari pri hal anak tersebut “Nak! Bukankah Kunci Rumah yang sedang engkau cari berada di dalam rumahMu sendiri?” begitulah lontaran jawaban orang tua yang tidak lain adalah tetangga yang selalu memperhatikan kondisi orang di sekitarnya dengan penuh kepedulian dan cinta kasih. Selang beberapa saat, Anak tersebut baru teringat akan kuncinya yang tertinggal di dalam rumahnya sendiri, namun dengan kegalauan dan kegelisahan, ia hanya mencari kuncinya yang tertinggal di depan rumah di sekitar halaman yang tentu saja tidak akan pernah mungkin ia akan menemukannya.

Peri hal anak tersebut tidak jauh berbeda dengan kondisi kehidupan kita saat sekarang ini, kita berusaha keras untuk menemukan jati diri kita masing-masing di luar dari cerminan kita yang sebenarnya, hingga pada akhirnya kita telah kehilangan jati diri kita sendiri, namun kita tidak pernah menyadari kalau hal demikian benar-benar terjadi. Bahwasanya kita terlahir di muka bumi ini tanpa membawa bekal apapun kecuali menggandeng potensi yang telah tuhan tanamkan di dalam jiwa kita untuk mampu memperindah diri kita masing-masing di dalam realitas kehidupan sebenarnya yang tampak nyata oleh kasat mata. Pertumbuhan jiwa kita untuk dapat menemukan karakter yang matang dan cakap dalam menapaki jejak kehidupan, tidaklah perlu membawa materi dan ataupun segala hal yang sekeda bersifat tampak oleh panca indra saja, kesemuanya itu hanya sebagai mediator yang tidak lebih dari hanya sekedar fungsi pelengkap, sebenarnya kita telah memiliki tingkat pencerahan untuk pertumbuhan jiwa yaitu di dalam hati sanubari untuk dapat melihat nilai-nilai kehidupan yang sebenarnya. Memang tidak terlihat dan tidak dapat di rasakan oleh panca indra yang banyak memiliki keterbatasan, namun keberadaannya memang benar-benar ada di setiap rangkaian peristiwa yang terjadi, terselubung oleh selimut makna, jika kita menginginkan essensi kehidupan maka selayaknyalah kita mencoba menggalinya dengan potensi illahiah yang telah tuhan karuniakan bagi diri kita masing-masing. Jika tidak demikian adanya, pri hal kita saat ini tidak jauh berbeda dengan cerita anak di atas yang begitu kecewa karena tidak menemukan apa yang di carinya. Kita akan benar-benar kehilangan kesempatan, sudaah saatnyalah bercermin di dalam diri untuk memperkuat diri dan menciptakan kepercayaan diri yang mantap.

Ada lagi satu hal ceritra di tengah kehidupan ini yang sedang terjadi dan menimpa kehidupan manusia modern, banyak sekali di antara kita yang hidup di era modern ini, lebih banyak orang yang lebih perduli terhadap tubuh fisiknya daripada memperdulikan pertumbuhan jiwanya. Itulah mengapa banyak kita menyaksikan berbagai macam salon dan klinik kecantikan yang selalu di banjiri oleh beragam kalangan, baik itu kalangan remaja, dewasa, bahkan orang tua sekalipun. Mereka menyempatkan waktu luang untuk dapat mempercantik diri hanya sekedar tampilan luar saja, namun jarang sekali yang mencoba untuk mempercantik diri dari dalam melalui pencerahan-pencerahan seperti mengisi waktu luang dengan berkunjung ketempat ibadah dan atau tempat yang di mana pertumbuhan jiwa selalu di utamakan. Kebanyakan kita telah kehilangan arti penting kehidupan ini, sehingga tidak jarang melahirkan pribadi yang kurang cakap dalam mensinergikan diri dan menyatu dalam kehidupan, kita yang hidup di era modern ini lebih mementingkan hal-hal material belaka dan mengesampingkan nilai-nilai spirtualitas. Kini menemukan jati diri yang sebenarnya hanya sekedar menjadi bahan wacana saja dan tidak banyak orang yang mengimplementasikannya di dalam kehidupan nyata. Kunci kehidupannya yang sebenarnya sudah hilang meninggalkan kita, apa artinya kita hanya terfokus dalam upaya memupuk diri pada pertumbuhan luar saja tetapi melupakan sejatinya kehidupan ini. Jika kita menoleh sejenak kebelakang akan masa kelahiran kita, tidak ada satu pun di antara kita yang membawa beragam barang bawaan dari dalam kandungan, kita hanya terlihat oleh balutan darah segar tanpa membawa barang apapun. Hanya isak tangis yang menjadi bahasa sapaan untuk menyambut kehidupan ini.

Jika kesadaran demikian terpatri di dalam kehidupan kita masing-masing, tidak mungkin tidak kehidupan kita akan lebih cakap dan bijaksana, kepercayaan diri akan benar-benar mantap dan jalan pencerahan benar-belar kita lalui dengan mudah untuk mencapai Keagungan tuhan sebagai focus tujuan hidup yang sebenarnya. Adakah di antara kita yang tidak mengharapkan kasih Tuhan??? Mungkin tidak ada satupun di antara kita yang menjawab “Iya” dengan suara lantang, entah itu seorang atheis sekalipun, pada dasarnya kita telah tercipta berdasarkan nilai illahiah yang bersinergi dengan bahasa jiwa yang suci. Jika kita mengaburkan nilai-nilai tersebut, maka selayaknya kita menapikan hakikat sebenarnya yaitu tuhan itu sendiri. Sangat ironi sekali jika hal demikian terjadi pada diri kita masing-masing yang telah di bekali akal pikiran untuk membedakan nilai-nilai kebenaran dan kebatilan.

Kesemuanya itu terangkai dalam istilah “Pilihan Hidup”. Kita adalah penentu bagi kehidupan diri kita masing-masing, layaknya seorang nahkoda yang mencoba mengarungi samudra kehidupan yang luas ini dengan bekal pengetahuannya sendiri serta kepercayaan diri untuk melintasi aral dan rintangan serta terpaan ombak dan arus di tengah perjalanannya untuk bisa mencapai tepi pantai kehidupan yaitu tepian kebahagiaan yang semua orang mengharapkannya.

Atau Mungkin kita menjadi seorang pilot yang gagah berani untuk melintasi tiang-tiang cakrawala di atas langit. Terpaan angin yang kencang dan cuaca buruk adalah aral cobaan sebagai penguat kemantapan hati dalam menentukan pilihan yang sebelumnya menjadi teman hidup masing-masing. Hidup adalah pilihan bebas untuk dapat mempercantik diri dengan pilihan-pilihan bebas yang telah tersedia bagi setiap diri individu, jika pilihan yang di gandeng jiwa tidak mencerminkan keserasian dan kesesuain, maka sudah barang tentu kemelaratan dan pengekangan diri menjadi teman sejati bagi individu tersebut, sabotase diri tidak bisa di elakkan lagi dan kehinaan telah menjadi bingkai diri yang tidak pernah lepas.

Ada sebagian di antara kita berfikir bahwasanya kelahiran mereka di muka bumi ini merupakan sebuah ketidaksengajaan, tanpa dapat menentukan pilihan-pilihan yang sesuai dengan diri mereka. Mereka inilah yang tidak dapat menemukan jati diri yang sebenarnya karena kebingungan-kebingungan yang tak pernah berujung, bahkan kematian mereka di damping oleh kebingungan-kebingungan yang sangat mendalam, hingga di atas pusara makam mereka terukirkan lingkaran setan yang tak pernah berakhir. Sementara ada sebagian di antara kita yang meyakini bahwa keadaan kehidupan kita di muka bumi ini merupakan sebuah hasil pilihan yang mantap yang datangnya dari diri sendiri, yaitu pilihan yang terbaik untuk dapat menyucikan hati dan jiwa. Yang demikian inilah bagian dari jalan awal untuk melangkah pada jalan pencerahan yaitu menemukan jati diri yang sejatinya mencitrakan diri pribadi yang bijaksana. semoga kita dapat menemukan jalan yang tepat untuk menciptakan pribadi yang bijaksana dan di liputi oleh cahaya pencerah yang telah tuhan utus untuk mngisi setiap kehidupan kita masing-masing.

Perpisahan bukanlah episode terakhir sebuah pertemuan kasih dalam jalinan naungan Tuhan

Demi jiwa yang terpanggil tuk alunkan kasih tuhan, laksana fajar yang terbit untuk menyingsing malam, bak embun yang masih menyimpan sejuta keteduhan di pucuk dedaunan, memberikan kabar bahwasanya kehidupan hari ini telah datang bersama sejuta impian dan harapan di saat mata terbangun dari tidur lelapnya untuk menghentakkan kesadaran baru, membungkam segala keluh kesah yang pernah terukirkan di hari sebelumnya. Kini semua keluh kesah itu seolah-olah telah sirna di saat membuka tirai kehidupan baru bersama hangatnya sentuhan mentari pagi di setiap lapisan epidermis kulit kehidupan ini. Sejak lama kaki ini tidak menghentakkan diri tuk membuat jejak pijakan baru di tanah kelahiran yang sangat di nantikan oleh seorang musafir, kini moment-moment bersejarah itu terukir bersama sejuta impian yang telah menggelayut di dalam jiwa, seolah-olah kehadirannya mengejawantahkan semua derita yang pernah membekas di setiap kungkungan waktu yang telah berlalu.

Masa itu terulang kembali walau di zaman yang telah berbeda dari kehangatan tegur sapa alam di saat ayunan musik alam menyatu bersama kesederhanaan kehidupan bersama orang-orang yang selalu bersua di dalam bisik hati untuk di cintai. Inilah masa yang selalu di nantikan di saat berada di pengasingan, suatu dentingan waktu yang terus berjalan untuk mengantarkan sebuah pertemuan dengan laskar jiwa yang hadirnya mencitrakan kedamaian di dalam labirin jiwa. Detakan jantung dan aliran darah yang begitu lembutnya mencoba untuk menggambarkan kasih, menorehkan senyum ketulusan dan sapaan lembut dari suara-suara merdu kehidupan.

Panorama indah senyuman tak henti-hentinya selalu tersemburkan saat melihat tepian pantai, berlabuh di kampung halaman yang pernah tertinggalkan sebelumnya untuk mencoba meniti jejak baru di tanah baru, itulah bentuk sisi bumi lainnya yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Senyuman sebagai sambutan berlabuhnya kapal kehidupan di tepian kampung halaman terukir indah dan mewangi, laksana semburan aroma wewangian di taman yang luas, meciptakan kesejukan dan menghadirkan keharuman ini di tengah perhelatan kehidupan.

Pada hari Minggu, di akhir bulan saat perayaan kemerdekaan kebangsaan, itulah saat-saat di mana kedatangan jiwa menganugrahi kebahagiaan, terlantunkan di setiap syair kesyukuran yang akan selalu di persembahkan di haribaan Tuhan. Saat itu alam semesta terbuka bagi semua orang yang telah terilhami sebuah pertemuan dengan orang-orang terkasih, mereka telah mewarnai kehidupan kami dengan pilihan warna cerah, memberikan keteduhan bagi setiap mata kehidupan yang mencoba memandangnya, tak satu pun kedipan yang menghiasi kecuali kesyukuran dan lantunan pengagungan pada Tuhan.

Gerbang hati terbuka dengan cepat saat kendaraan kehidupan berjalan meninggalkan tepian pantai, rasa riang itu mengalir meninggalkan tegur sapa mesra dari desiran ombak yang selalu sahut-menyahut antara tepian satu dengan tepian lainnya. Perjalanan ini mengisahkan seuntai sejarah, pertemuan yang di harapkan makin terbuka di tepian pintu gerbang surga yang selalu terbuka lebar bagi hati yang berselimut kedamaian. Dan kini mata mencoba memejamkan diri sembari melantunkan doa di dalam heningnya jiwa sebagai persembahan kesyukuran di setiap awal sebuah pertemuan.

Ketika kendaraan kehidupan telah menuruni bukit, sebentuk kesedihan mencengkeram diri ini, tegur sapa bahasa kesediahan mencoba bercampur bersama alunan kebahagiaan jiwa, kemunculan kesedihan ini tidak lain merupakan sepenggal pesan ketakutan untuk berpisah kembali. Sungguh pun ia tidak mengharapkan perpisahan kembali karena baginya perpisahan menjadi tembok pemisah antara satu jiwa dengan jiwa yang lainnya. Jalinan komunikasi terhias bahasa tubuh yang selalu terbuka untuk menyapa tidak bisa terlihat begitu nyata jika perpisahan itu menjadi teman, namun jika sahabat sejatinya kehidupan membukakan jalan untuk sebuah jalinan komunikasi yang indah dari bahasa tubuh penuh keterbukaan akan dapat mengilhami keceriaan dan pelangi-pelangi kehidupan akan menampakkan diri di alam memori yang selalu tersimpan.

Hati itu mencoba menyibak tabir dan bersua di dalam dirinya; “ Tak kuharapkan pertemuan jika pada akhirnya terlintaskan sebuah perpisahan.”. namun di satu sisi, bahasa jiwa spiritual pun mengalir tuk mencoba meyakinkan diri dengan lantunan kata hati. Ia pun berbisik di sisi telinga jiwa yang saat itu sedang bimbang dan gaduh karena ketidak percayaan dan penyangkalan-penyangkalan yang tak berujung, dengan bahasa halus ia berkata demikian; “yakinkanlah diriMu, di setiap kehidupan ini tak ada yang abadi, semuanya akan berpisah sesuai dengan jalan takdir tuhan di dalam kitab catatan kehidupan, di atas langit sana engkau tersimpan dengan rapi, yakinkanlah semua kehidupanMu pada Tuhan, jika kau benar-benar mengharapkan pertemuan itu kembali.”. Bahasa yang telah di kumandangkan dengan penuh kelemah lembutan dari bisikan spiritual mampu menjadikan jiwa yang lemah menjadi kuat, membangkitkan semangat jiwa yang menciut dan penakut lebih berani menerjang segala aral yang melintang, menciptakan keserasian pada sebuah kehancuran yang meluluh lantahkan kehidupan, mendatangkan kemantapan hati untuk mencapai impian dan harapan yang telah terukir di atas langit-langit kehidupan yang di temani lentera langit beserta bintang-bintang yang selalu bersinar terang, dan menghadirkan sejuta kebahagiaan di saat kesedihan mendera jiwa. Semua itu adalah anugrah Semesta dari Tuhan, manifestasi kuasanya menari-nari di setiap jejak kehidupan, tak seinci pun kehidupan ini kan terlewatkan dari Tangan Kuasanya. Yakinkalah diri pada yang demikian itu jika mengharapkan kedamaian sejati, tidak ada sumber air kehidupan selain dari Yang Maha Kuasa.